Ersya menghubungi teman-temanya. Ia membuka aplikasi berwarna hijau dan mulai menyambung nomor ponsel temannya satu persatu.
Ersya mulai bercerita kepada mereka dari awal kejadian.
"Wah gila, parah banget. Pengen banget gue ketemu tu orang. Sampe-sampe Ersya ngakuin kalo tu cowo ganteng. Apalagi Ersya yang notabennya ga terlalu peduli ama ketampanan seseorang. Caesar aja ditolak mentah-mentah. Apa dia itu kembarannya Cha Eun Wo Suaminya gue yah? Ih kalo iya. Parah banget" Celoteh salah satu teman Ersya. Zihra Abqari. Atau biasa disapa Zizi.
"Halah, Zizi isi otaknya oppa-oppa semua. Jadi kalo denger yang ganteng dikit langsung sikat" Ketus Aisyahrani Dzulfikar. Atau biasa di sapa rani.
"Emang ganteng banget yah Zee?" Tanya penelpon satunya. Hera Aathira Khairullah. Biasa di sapa Aa.
"Iya sumpah demi body lotionnya Cha Eun Wo" kata Ersya sembari tertawa dan yang mendengarnya pun ikut tertawa.
"Emang gimana sih rupanya? Jadi kepo kan gue." Jelas salah satu penelpon. Keyzia Nadhezdha Fairuz. Atau Key.
"Iya cerita dong gimana rupanya" Kata Zizi dan dibalas iya oleh yang lain.
"Oke, gue jawab seadanya aja yah. Gue tuh cuman liat mata idung sama alisnya doang. Kan dia pake masker tu. Trus matanya itu coklat. Bulu matanya lentik. Alisnya tebal. Idungnya tinggi walaupun ditutup pake masker. Tapi dia ngeselin banget. Judes lagi" Jelas Ersya.
"Ih jadi tambah kepo kan gue" kesal Zizi. Dan di balas kekehan 4 sekawan itu.
Terdengar suara azan dari samping rumah Ersya.
Mereka pun menyudahi acara telpon-telponan ini.
Ersya segera pergi ke masjid untuk menunaikan kewajiban seorang muslim.
***
Setelah selesai sholat, Ersya bermaksud untuk mengambil Al-Qur'an, eh ternyata pandangan matanya terkunci pada sesosok pria berpeci hitam yang tengah melantunkan ayat suci Al-Qur'an tepatnya Qur'an Surah Al-Waqiah. Semakin terhanyut dengan suara merdunya sang pria hingga tanpa sadar si pria sudah berada didekat Ersya. Ersya yang merasa keadaan sudah mulai hening pun membuka matanya. Dan betapa terkejutnya ia ketika matanya menangkap sosok pria yang dilihatnya ditoko tadi. Ersya akui pria di hadapannya ini sangat tampan. Pria itu menatap Ersya dengan teliti dari atas sampai bawah. Ersya menggunakan rok hitam serta baju kaos oblong kuning cerah dan jilbab senada. Lelaki itu tersenyum simpul. Seketika Ersya terbuyar dari lamuannya. Pipinya bersemu merah.
Ersya yang sadar bahwa jarak mereka sangat dekatpun segera menahan nafas. Bagaimana tidak. Lelaki itu melipat tangannya didepan dada dan wajahnya ia condongkan ke Ersya. Ersya yang mulai kehabisan nafaspun segera pergi. Ia memasuki masjid, bagian shaf perempuan melipat Mukenah dan sajadahnya asal-asalan. Ia pun berjalan cepat. Memakai sendal bermereknya dan berlalu meninggalkan lingkungan masjid. Saat sudah sampai dipagar masjid Ersya menoleh ke belakang dan betapa sialnya lelaki itu memandang Ersya dengan tersenyum manis dari kejauhan. Wajah Ersya sekali lagi merah menahan malu.
***
"Assalamuallaikum Ma" salam Ersya begitu memasuki pagar rumahnya. Dan melihat Mama Evi yang tengah mengambil mainan Azza yang berserakan dihalaman.
"Waalaikumsallam" jawab Mama Evi sembari tersenyum.
Ersya pun memasuki rumah didampingi Mama Evi. Ketika hendak masuk Ersya dikejutkan dengan Azza yang menindih tubuh Azka dengan bantal dan duduk diatasnya serta tertawa besar.
"Aduh ampun Azza. Iya, iya nanti abang balikin sempak kamu. Turun woy"
"Ah sempak-sempak. Ga, pulangin headseat Adek."
Ersya hanya mengeleng-gelengkan kepalanya. Ia segera pergi ke kamarnya dan meletakan mukenahnya.
Saat tengah mengecek grup kelasnya yang ramai karena di berikan tugas daring dari guru matematika. Ersya hanya terkekeh. Ia pu ingat salah satu quetos warga +62 contoh itu 1+1 sedangkan latihan 1-2 sedangkan tugas itu 1×2+3:4-5.😂
Ia menggeleng-gelengkan kepalanya meihat salah satu anak kelasnya pamit undur diri dari grup kelas.
Uwwu Bangett sih hidupnya Ersya. Kepo dengan kelanjutannya? Baca😂
Vomen
KAMU SEDANG MEMBACA
Zersya And The Bas
Ficção Adolescente"Yaudah ayo naik. Bastian antar sampe sekolah." Kata Bastian sembari menunjuk motor ninja warna maroon miliknya. "Bukan Mahrom Bas. Nanti apa kata orang. Ga usah nanti Ersya naik angkot aja." Kata Ersya "Yaudah nanti Bastian halalin Ersya. Ayo naik...