Halooo Gaissss....
Happy Reading...
Hope you like this story:)
***
'Sesempurna apapun orang lain, kalo yang aku mau kamu, mereka bisa apa?'
***
Jimin tersenyum begitu panggilan berakhir. Berbincang dengan Seulgi selalu berhasil membuatnya bahagia, merasakan debaran hebat di dadanya, juga ketidaksabaran untuk bertemu gadisnya.
Bohong jika Jimin tidak ingin melanjutkan hubungannya ke arah yang lebih serius. Jimin mencintai Seulgi. Tentunya menikahi gadis itu adalah tujuannya. Tetapi tidak untuk saat ini. Bukan perihal siap atau tidak siap, tetapi pekerjaan mereka yang memaksanya untuk menunda niat baiknya itu.
"Berhentilah tersenyum," ucap Jin kesal.
"Why? Tidak mungkin aku menangis disaat hatiku tengah bahagia."
Namjoon berdecak. "Kau tampak mengerikan jika terus tersenyum seperti itu."
"Bilang saja kau iri, Hyung."
Namjoon mendelik. Menatap Jimin kesal. Kemudian kembali memainkan game di ponselnya daripada meladeni Jimin.
"Hyung, ku dengar salah satu anggota Twice menyukai mu," ucap Jungkook begitu masuk ke dalam ruang tunggu BTS.
Semua mata menatap Jungkook penasaran, "Siapa?" tanya Heosok mewakili semuanya, kecuali Jimin yang memilih membalas pesan dari kekasihnya daripada mendengar apa yang ingin Jungkook katakan-meskipun itu berhubungan dengan dirinya.
Jungkook menatap Jimin, "Hyung, kau tak ingin tahu siapa yang menyukaimu?"
Jimin mengangkat alis, "Untuk apa? Aku sudah mempunyai kekasih kalo kau lupa."
"Ta-"
"Sudahlah. Cepat katakan siapa orangnya? Jimin tak akan peduli," ucap Suga memotong.
Jungkook menghela nafas kemudian menatap semua orang, "Jangan kaget."
Heosok memicingkan matanya, "Bukan dia kan?" tanya Heosok antipati. Jungkook diam, membuat Heosok menghela nafas. "Sudah ku duga," ucapnya pelan.
"Yak! Kalian membuat kita semakin penasaran. Cepat katakan siapa orangnya," kesal Taehyung yang sedari tadi menunggu.
"Jeongyeon Nuna. Dia menyukai Jimin Hyung."
"WHAT?" teriak semuanya kecuali Jungkook dan Heosok yang sudah mengetahui perihal tersebut.
"Are you kidding us?" tanya Namjoon memastikan.
"No, this is true."
Semua menatap Jimin. Penasaran bagaimana reaksi cowok itu ketika mendengar apa yang barus saja Jungkook katakan.
Jimin terdiam. Kaget sekaligus tak menyangka. Bagaimana bisa? Ya Tuhan. Bahkan Jimin tidak pernah mengobrol dengan gadis itu. Bertegur sapa saja belum pernah.
Jimin mengusap wajahnya frustrasi. Hatinya sedikit tak tenang. "Ku harap kalian tidak membahas hal ini di hadapan Seulgi ataupun yang lain."
"Tapi, bukankah lebih baik Seulgi Unnie tahu hal ini?" tanya Taehyung.
"Itu memang lebih baik," jawab Suga.
Jimin dan yang lain mengangguk menyetujui. "Tapi Jeongyeon teman dekat Seulgi," ucap Heosok.
"Itu yang aku pikirkan, Hyung," timpal Jimin.
Semuanya diam. Bingung sekaligus prihatin melihat Jimin.
"Sudahlah. Lebih baik kau pura-pura tidak tahu, Jim. Begitupun yang lain. Kalau pun Seulgi harus tahu, biar dirinya tahu sendiri," ucap Suga.
Semuanya menatap Suga tak berkedip. Takjub sekaligus heran.
"Kau sudah tidak sariawan, Hyung?" tanya Jungkook.
Suga menatap Jungkook datar, "Kau bosan hidup?"
Jungkook tersenyum menampilkan gigi putihnya. Jari telunjuk dan tengahnya ia bentuk menjadi huruf V. "Tidak. Aku masih belum meresmikan hubunganku dengan Yeri."
Dan semuanya tertawa mendengar balasan Jungkook yang terasa lucu di telinga mereka.
"Tapi, darimana kau mendapatkan kabar itu?" tanya Jin menatap Jungkook penasaran.
"Aku tak sengaja mendengar obrolan Nayeon Nuna dan Ji Hyo Nuna."
Semuanya mengangguk mengerti. Heosok tiba-tiba menoleh ke arah Suga. Suga yang melihat tatapan Heosok terarah padanya, menatap cowok itu datar.
"Hyung, sepertinya kisah mu akan terulang."
Bukk!
Tiba-tiba sebuah bantal sofa melayang ke arah kepala Heosok. Cowok itu mengaduh. Kemudian berbalik menatap yang lain guna mencari siapa pelakunya.
Begitu tatapannya beradu dengan mata Jimin, Heosok terkekeh.
"Maksud ku bukan hubunganmu yang berakhir seperti hubungan Suga Hyung. Tapi asal-usul orang yang menyebabkan hancurnya hubungan Suga Hyung yang ku maksud," jelas Heosok.
Jimin mendelik. Suasana hatinya sedang tidak baik. Daripada meladeni mereka yang tentunya akan membahas masalah tadi, Jimin lebih memilih melangkahkan kakinya ke arah pintu masuk gedung tempat dilaksanakannya latihan. Menunggu kekasihnya. Berharap suasana hatinya kembali membaik begitu netranya bisa melihat orang yang di cintainya.
To be continued

KAMU SEDANG MEMBACA
What If We... - SEULMIN
FanfictionPark jimin tahu, hubungannya dengan Kang Seulgi memiliki resiko yang begitu besar. Selain mempertaruhkan karirnya, hubungannya dengan Kang seulgi juga mempertaruhkan hidup gadis itu. Tapi jimin tidak ingin menyerah. Tekadnya terlalu kuat. Mengakhir...