Eps 1

1.1K 64 0
                                    

"Hikss,, mama,papa hikss"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hikss,, mama,papa hikss"

"Dek, ayo pulang"

"Gamau bang, hikss, adek mau nemenin papa sama mama hikss"

"Dek, ini udah sore, langit juga udah mendung. Jangan nyakitin diri kamu sendiri"

"Hikss"

"Ayo pulang"

•••

Hai, perkenalkan namaku (Namakamu) Mikayla Husen. Anak kedua dari Raditya Husen dan Mika Rahardi. Jefri Ardian Husen, dia adalah abang ku. Kita hidup dengan harta yang terbilang sangat mencukupi, selain itu keluarga kita terbilang sangat harmonis. Namun ditengah keharmonisan itu, berita mengejutkan datang. Kedua orang tuaku mati tertembak oleh musuhnya sendiri. Kala itu umurku masih 13 tahun dan bang jefri berumur 17 tahun. Kini aku dan bang jefri hidup dengan kekurangan karna seluruh harta milik orang tuaku direbut oleh orang itu.

Hingga kini kita masih sangat sulit menemukan pelaku itu karna terkendala bukti. Namun, pengacara papa tetap membantu dan melindungki dan juga bang jefri. Aku dan bang jefri telah berjanji untuk menemukan pelaku itu dan memberikan pelajaran untuknya.

•••

10 tahun berlalu,

"Bang, bangun dong adek udah buatin nasi goreng tuh" panggilku di depan kamar nya.

"Iya, abang udah bangun kok"

Setelah kepergian orang tuaku, aku dan bang jefri hidup serba kekurangan, kita berdua hanya bersekolah hingga tamat SMA itupun karna bantuan pengacara papa. Kini bang jefri bekerja di sebuah kursus karate milik teman SMA nya, sedangkan aku bekerja di sebuah cafe yang kebetulan juga milik orang tua sahabatku. Dan kini kita tinggal di sebuah kontrakan kecil namun masih nyaman untuk kita tempati.

Ceklek

"Kamu kerja dek?"

"Iya bang"

"Nanti abang jemput ya"

"Gausah bang"

"Kamu pulang nya malem, abang gabisa tenang. Masak tiap hari harus berantem gara-gara mau jemput kamu"

"Iya iya abangku sayang. Yaudah sekarang kita sarapan dulu yuk"

Aku mengajak bang jefri untuk ke meja makan. Seusai sarapan, seperti biasa bang jefri mengantarku ke tempat kerjaku dengan menggunakan motor yang kita beli hasil dari kerja keras kita selama ini.

"Abang berangkat kerja dulu ya"

"Iya bang, hati-hati ya"

Seusai bang jefri meninggalkan cafe, aku segera masuk ke dalam dan segera mengganti pakaian karyawan disini lalu aku segera membersihkan meja dan kursi bersama karyawan lainnya disini. Waktu telah menunjukkan pukul 8 yang artinya kita sudah mulai membuka cafe.

[8] Don't Go [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang