Eps 8

354 55 0
                                    

Setelah diberi uang belanja oleh zahra, aku segera bergegas ke supermarket untuk membeli beberapa belanjaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah diberi uang belanja oleh zahra, aku segera bergegas ke supermarket untuk membeli beberapa belanjaan. Tak lupa aku juga mencatat keperluan apa saja yang harus dibeli. Sesaat aku keluar dari dapur, aku melihat mbak natasya yang duduk bersama seorang pria yang aku kenali, sepertinya mereka sedang makan siang bersama. Aku menghampiri mereka tepatnya mbak natasya untuk pamitan.

"Permisi mbak"

"Eh, hai (nam)" sapa pria itu, aku membalas hanya dengan senyuman tipis.

"Kenapa (nam)?" tanya mbak natasya

"Saya izin keluar buat beli keperluan dapur"

"Oh, silahkan. Hati-hati ya"

"Biar gue anter ya" aku menghela nafas ketika ia menawarkan diri untuk mengantarku.

"Gaperlu mas, saya permisi"

Aku segera pergi dari hadapan mereka.

'Kenapa gue kesel sendiri? Emang gue siapanya iqbaal coba'

Saat di depan cafe, tiba-tiba seseorang mencekal ku.

"Tunggu"

Aku menoleh ke belakang yang ternyata itu adalah iqbaal. Aku segera mengalihkan perhatianku.

"Gue anter"

"Gaperlu, gue tau lo sibuk"

"Ngga, udah ayo"

Ia menarikku menuju mobilnya. Di dalam mobil, aku hanya memandang ke arah luar jendela.

"Lo kenapa diem aja dari tadi"

"Mm,, gapapa"

"Kata orang, kalau cewek bilang gapapa itu pasti ada apa-apa"

"Gapapa, gue cuma gaenak sama mbak natasya aja tadi"

"Kenapa?"

"Kalian kan lagi makan siang, terus gue jadi ganggu"

"Haha,, ngga lah (nam) kata siapa lo ganggu?"

"Tapi kenapa mbak natasya ngga larang lo nganter gue?"

"Ya emang kenapa? Ohh,, gue tau, lo mikir kalau natasya itu pacar gue kan? Ngaku deh"

"Hahh? Ng--

"Natasya itu sepupu gue, dia baru pindah kesini. Tenang, jangan cemburu oke"

"Ap--apaan sih"

Tak lama mobil iqbaal berhenti di depan supermarket, aku segera turun. Sesampainya di dalam, aku segera mengambil troli namun ditahan oleh iqbaal.

"Biar gue yang dorong" ucapnya seraya tersenyum manis

"Gausah"

"Gapapa sayang"

"Apaansih baal"

Aku lalu berjalan mendahuluinya yang tengah tertawa kecil itu. Aku mengambil cukup banyak belanjaan.

[8] Don't Go [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang