Eps 12

314 46 0
                                    

Tak terasa hari yang ditunggu oleh iqbaal akan kedatangan orang tuanya tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak terasa hari yang ditunggu oleh iqbaal akan kedatangan orang tuanya tiba. Kini aku tengah bersiap dengan pakaian ku, setelah itu aku menghampiri bang jefri di meja makan.

"Wahh,, kamu cantik banget dek"

"Abang bisa aja ih" balasku seraya duduk di sampingnya.

"Tapi beneran, kamu cantik banget tau"

"Masak sih? Ini baju nya dibeliin iqbaal kemarin"

"Maaf ya abang gabisa ikut jemput orang tuanya iqbaal. Salam aja ya"

"Gapapa kok bang, lagian kan abang juga harus kerja. Iqbaal pasti ngertiin kok"

"Yaudah yuk kita berangkat"

Saat kita berada di depan rumah, tepat sekali saat iqbaal sampai.

"Itu iqbaalnya dateng"

Iqbaal turun dari mobilnya dan menghampiri kita berdua di depan rumah.

"Kamu cantik banget (nam)" ucapnya yang kini memandangiku

"Gombal kan. Bang, liat deh ada yang gombalin aku"

"Ngga gombal sayang, emang kamu cantik pake baju itu"

"Bener kata iqbaal dek, kamu pantes banget pake baju itu. Yaudah sana kalian berangkat daripada telat. Kasihan bokap nyokap lo kelamaan nunggu di bandara"

"Masih nanti kok bang, jam 10. Masih bisa jalan-jalan dulu"

"Hm,, yaudah gue berangkat kerja duluan ya babay"

Bang jefri menaiki motornya lalu berangkat bekerja, tinggallah aku dan iqbaal disini.

"Yaudah yuk, kita jalan-jalan dulu" ajak nya

Aku hanya mengangguk lalu iqbaal menggandeng tanganku menuju mobilnya. Di dalam mobil, ia masih terus menggandeng tanganku.

"Baal, kita di mobil loh, kenapa harus gandengan segala sih"

"Takut kamu ilang. Dapetnya susah"

"Hm,, terserah kamu deh. Ini kita mau kemana dulu?"

"Kemana ya"

"Langsung ke bandara aja deh, dari pada muter gajelas kan"

"Hmm yaudah deh"

Akhirnya kita memutuskan untuk pergi ke bandara. Sesampainya di sana, iqbaal mengajak ku untuk ke starbuck terlebih dahulu. Aku menunggu iqbaal yang tengah mengantri seraya duduk di salah satu meja.

Aku menyibukkan diri dengan ponselku. Tak lama aku merasakan seseorang duduk di sampingku, siapa lagi kalau bukan iqbaal.

"Sibuk banget sih"

"Apaansih baal"

Iqbaal menyodorkan minuman pesananku.

"Makasihh"

[8] Don't Go [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang