Chapter 12

1.4K 68 19
                                    


Tsunade pun telah memeriksa Sakura, Ia kemudian keluar meninggakan Sakura yang masih menatap kedua orang tuanya dengan menahan tangis.


"Kizashi.." gumam Tsunade kepada ayah Sakura yang masih menatap Sakura dengan memeluk istrinya yang sedang menangis.


"Apa Sakura bisa sembuh?" Tanya Kizashi seraya menahan tangisnya, Tsunade yang mendengar itu pun menundukan kepalanya.

Ia tidak tahu harus menjawab apa.


"Katakan sesuatu Tsunade!!!" sambung Mebuki melepaskan pelukannya dari suaminya, Mebuki pun mengoyangkan tubuh Tsunade yang masih terdiam tidak menjawab.


"Hiks..Hiks.. Katakan sesuatu Tsunade!!" Ujar Mebuki seraya terus menggoyang-goyangkan tubuh Tsunade, Khizashi yang melihat itu pun memeluk istrinya dengan erat.


"Sudahlah, Mebuki.." ucap Kizashi menenangkan Mebuki, dan Mebuki pun semakin menangis dengan keras.


"Hkis..Hiks..Sakura-ku Hiks..Hiks.."


"Kalian berdua boleh masuk." Akhirnya Tsunade angkat bicara, setelah mengatakan itu Tsunade langsung pergi meninggalkan Kizashi dan Mebuki dengan menundukan kepalanya.


'Sakura~'batin Tsunade menangisi Sakura.

Kizashi pun berjalan sembari memeluk Mebuki menuju kedalam ruangan Sakura.


"Sakura~" gumam Hizashi pilu melihat putrinya yang sedang berbaring dengan tubuh kurus kering dan juga rambut pink-nya yang mulai tidak ada.


"ayah~ I-ibu~" gumam Sakura sembari menatap ayah ibunya yang sedang berjalan kearahnya.


Mebuki pun langsung melepaskan pelukannya dari suaminya dan langsung menerjang Sakura.


"Hiks.. Hiks.. anakku~" ucap Mebuki memeluk Sakura dengan erat sembari terus menangis sejadi-jadinya.

Sakura yang mendengar itu pun langsung menangis didalam pelukan ibunya.


"Hiks..Hiks..Maafkan Sakura Hikkss..Hikks.. I-ibu~" ujar Sakura dengan lemah, Mebuki yang mendengar itu pun mengelengkan kepalanya.


"Hiks..Hikss.. Ini bukan salahmu, Sayang~ Ini salah ibu Hiks..Hiks.." jawab Mebuki, Sakura pun semakin menangis sejadi-jadinya.


"Hiks..Ma-maafkan a-aku..Hiks..Hiks.." Sakura terus menggumakan kata maafnya kepada Ibunya, Kizashi pun memeluk kedua wanita yang paling disayanginya.


"Maafkan ayah, maafkan ayah yang tidak pernah memeperhatikanmu~" gumam Kizashi pelan namun masih terdengar oleh Sakura dan Mebuki.


Kizashi yang sendari tadi menahan airmatanya pun kini tidak kuat lagi, ia meneteskan air matanya.


"Maafkan Ayah Sakura~" gumam Kizashi sekali lagi kali ini dengan menitihkan airmatanya.

"Ayah, I-ibu. Sakura minta maaf, Sakura tidak pernah menceritkan keluhan Sakura, Sakura sangat ingin bersama ayah ibu sepanjang waktu. Ayah, ibu maafkan Sakura~" gumam Sakura sembari terus menitihkan airmatanya, Kizashi pun melepaskan pelukannya dari kedua wanita kesayangannya itu dan Mebuki pun melepaskan pelukannya dari Sakura.


"Sakuraku, maafkan ayah yang tidak pernah memperhatikanmu. Ayah sangat menyesal~" gumam Kizashi menundukan kepalanya agar wajah menyedihkannya tidak terlihat oleh Sakura, sedangkan Mebuki masih menangis tersiak.


"Hikss..Sakura~ maafkan Ibu, Ibu tidak pernah ada untukmu selama ini..Hikss.." sambung Mebuki, sakura pun tersenyum.


"Tidak apa, Sakura tahu bahwa ayah dan ibu menyayangiku. Trimakasih~" ujar Sakura seraya tersenyum kepada ayah dan Ibunya yang langsung membuat kedua orang tuanya menangis tidak terbendung lagi.


awake (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang