bright dan win adalah teman masa kecil yang manis.
namun saat dewasa dia berubah.
sangat mengecewakan.
*note : ini karya BL pertama ku, huhuuuuu... i cant handle it terlalu uwu ama BrightWin. Gak tau deh klian suka apa gak...
*update dua kali semin...
Bright benar-benar melakukan rencananya untuk mendekati Win lagi sampai ia memiliki kebiasaan baru.
Yaitu menjadi pelanggan setia Caffe Win.
Tentu Win merasa tidak nyaman dan terus berusaha mengusirnya namun Bright memang tidak ingin menyerah begitu saja. Bahkan walau Win mengusirnya dan terus bersikap seolah mereka adalah orang asing Bright tak pernah berhenti mendatangi Win.
Setidaknya walau Win mengabaikannya dan malah menjadikannya pelanggan biasa Bright masih bersyukur bisa melihat wajah menawan Win yang selalu membuatnya tersenyum.
" Win, ayo aku antar pulang" ajak Bright dan tak digubris sedikitpun oleh Win yang malah melangkah pergi meninggalkan Bright di belakangnya.
"Win...tunggu aku!!!" Win terus berusaha mengabaikan suara Bright yang terus memanggil dan menghentikan langkahnya, Win ingin Bright menyerah bagaimanapun juga.
Brummbrumm~~
Sebuah motor berhenti di depan Win, si pengendara membuka helmnya dan ternyata dia adalah Joss salah satu orang yang selalu menggagalkan rencana Bright untuk mendekati Win lagi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Naik Win" Seperti biasa.
Win menoleh sejenak melihat Bright yang menunggu keputusannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
tapi pilihan Win adalah ini, hanya cara ini agar Bright berhenti mengikutinya. Iapun naik keatas motor Joss dengan perasaan bersalahnya meninggalkan Bright yang berdiri di sana sendirian
Meratapi kepergiannya lagi.
Sekuat tenaga Bright mengambil nafas dalam kemudian menghembusnya dengan berat berusaha tersenyum walau hatinya merasa sakit karena perlakuan Win yang terus menolaknya.
"Kali ini tidak berhasil lagi, tapi aku masih akan mencobanya terus Win" Bright tersenyum pasrah . . . . .
"Bright, bagaimana dengan Win" Mike bertanya.
"Tidak ada yang berubah Mike, dia masih mengabaikanku" Bright berbaring di sofa dengan lesu
"Sayang sekali, padahal aku sudah berbaikan dengan Toptap"
