Part 5

2 3 0
                                    

Liat typo, langsung komen!

Rein sekarang tengah duduk di bangku taman yang ada di bawah pohon sambil menikmati ciloknya, memang ia penggemar jajanan kaki lima. Walaupun ia anak orang kaya, tapi Ia tidak malu kalau memang dia harus membeli jajanan dipinggir jalan, karena nyatanya makanan pinggir jalan itu selalu enak, dan yang pasti harganya murah.

Sambil makan ia terus melihat-lihat sekeliling taman yang ternyata walaupun bukan hari weekend banyak pasangan muda-mudi yang datang, ada juga anak-anak kecil yang bermain bersama keluarganya. Beruntung banget sih mereka, sementara ia kalau kesini selalu saja sendirian, kapan coba ia bisa datang kesini berdua, kan biar nggak keliatan banget jomblonya.

"Astaghfirullah nih pedes banget sih ciloknya, padahal ini mah kayak biasanya pedesnya, tapi kok lebih pedes ya, apa ini efek makan cilok sambil liat orang pacaran" ucapnya sendiri

"Mungkin aja mbak" tiba-tiba ada orang yang menyahutnya dan langsung duduk disebelahnya.

"Anjir, bikin kaget aja sih lo, asal nyaut aja"

"Hehehe lagian lo ngomong sendirian kek orang setres" ucap Nadhira cengengesan.

Bukan tanpa sengaja Nadhira bertemu dengan Rein karena memang nyatanya ia datang kesini untuk mengajak Rein main, tadi waktu ia kerumah Rein kata tante Tika Rein ada di taman, jadi ia menjemputnya.

"Ngapain lo kesini?"

"Jemput lo, tadi gue ke rumah lo tapi kata tante lo ada di taman beli cilok"

"Ngapain jemput gue"

"Ngajakin lo main lah" ucapnya seraya mencomot cilok milik Rein

"Eh cilok gue anjir"

"Bagi elah pelit amat"

Rein hanya mendengus mendengarnya "Gue males main sama lo"

"Hilih timbang lo disini sendirian kek anak ilang"

"Mending disini sendirian, gue bisa tenang"

"Kerasukan kunti jomblo mampus lo"

"Ga bakal, orang gue juga jomblo yakali mau dirasuki"

"Udah ayo gue anter lo pulang, temen-temen udah nungguin kita" ajaknya seraya menarik tangan Rein

"Lah nungguin dimana?"

"Tempat biasa"

"Ck yaudah, eh cilok gue mana?"

"Gue habisin hehe, enak sih Rein"

"Bangke emang"

Sesampainya dirumah ia langsung pamit sama mamanya tanpa mengganti baju dulu, ia terlalu malas kalau harus naik tangga.

"Assalamualaikum mama" teriak Rein

"Gausah teriak napa sih lo, kasian ntar mak lo budek" tegur Nadhira seraya memukul pundak Rein

Rein meringis dan langsung menatap tajam Nadhira "Sakit bego"

"Waalaikumsalam, eh udah pulang"

"Iya ma, em Rein mau pamit ya ma, Rein mau main sama temen-temen"

"Kok langsung pergi aja sih kalian, baru sampe padahal"

"Iya tan udah di tungguin soalnya"

"Yaudah, jangan pulang malem-malem Rein" peringat mamanya

"Iya mama, assalamualaikum" ujarnya sambil menyalami tangan mamanya

"Nadhira juga pamit ya tante, assalamualaikum"

Reina AriantikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang