part 2

11 6 0
                                    

Komentar kalo ada typo!

Rein dan Tata yang baru saja keluar dari kelasnya, dibuat kesal dengan temannya Nadhira yang sedari tadi terus menghubungi mereka hanya karena ingin mengajak mereka untuk hangout di cafe, dan jangan lupakan alasan utama Nadhira mengajak mereka itu karena ingin mengenalkan Juan dan Adis kepada mereka.

Perasaan Rein sudah tidak enak semenjak tadi, ia merasa akan ada sesuatu yang akan terjadi kepada dirinya.

Sementara Tata terus saja menolak ajakan Nadhira saat Nadhira kembali menelfon untuk yang kesekian kalinya.

"Nggak mau ikut gue"

"Ayolah Ta, gue tuh mau ngenalin kalian ke temen baru kita" bujuknya di seberang sana

"Lain kali juga bisa kali Nad, gue tuh capek, mau pulang"

"Pokoknya lo sama Rein harus kesini, titik"

"Eh ya nggak bis-" Nadhira langsung mematikan telfon nya secara pihak, Tata terus saja mengumpat menghadapi sikap seenaknya temannya itu.

"Kesana nggak Rein"

"Hm, ngamuk ntar tuh anak"

"Oke, lo bawa motor kan?"

"Bawa"

"Gue nebeng ya hehe" pinta Tata dengan senyum lima jadinya, Rein hanya mengangguk, ia juga tak akan tega meninggalkan temannya yang satu ini, nanti ia akan kehilangan temannya yang paling waras dibandingkan semua temannya.

Hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk mereka sampai di Mentari Cafe's, karena tempatnya tidak terlalu jauh dari kampus mereka, cafe itu cukup terkenal dikalangan anak muda, karena tempatnya yang Instagram able dan suasananya yang nyaman.

Sampai di sana mereka langsung mencari teman-temannya, tapi tiba-tiba telfon milik Rein berdering.

"Halo" sapa orang diseberang sana

"Ya bang Ar"

"Lo dimana?,lagi sibuk nggak?, bisa kemarkas bentar" tanya Bang Arkan, teman yang sudah Rein anggap seperti abangnya sendiri.

"Gue lagi kumpul sama temen-temen gue, kenapa emang bang?" Tanya balik Rein

"Ada yang pengen gue omongin sama lo"

"Oke, gue kesana"

"Gue tunggu"

Setelah Rein memutuskan sambungan telfonnya, ia langsung pergi ke markas untuk menemui abangnya, ia yakin ada sesuatu yang tidak beres di sana. Tapi tak lupa ia pamit kepada Tata, ia akan meminta Tata untuk memberitahu temannya karena ia tidak bisa ikut kumpul dengan mereka.

"Ta gue ada urusan sama bang Arkan, gue gabisa ikut kalian"

"Gapapa kali Rein, yaudah sana lo"

"Gue duluan ya, bilangin ke mereka, kalau ada waktu gue nyusul kesini"

"Siap, hati-hati lo" Rein hanya mengacungkan jempolnya dan Langsung meninggalkan cafe tersebut.

"Woy"

"Eh Tatang, baru dateng?" Tata hanya acuh, ia tak menghiraukan Rey, karena nanti pasti mereka akan ribut, ia sedang tidak mood untuk ribut sama anak monyet sepertinya.

Reina AriantikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang