Pagi, beberapa hari kemudian—
... Walau cuaca baik-baik saja, suasana hatiku masih belum membaik. Aku sudah bangun pagi, tapi aku tak bisa tidur dengan nyenyak semenjak hari itu karena aku khawatir tentang keselamatan Ravel. Bukan aku saja; itu juga diterapkan pada teman-temanku. Aku tak tidur dengan nyenyak semalam, dan agak murung selama sarapan. ... Mungkin karena Rias dan Asia tidur bersama denganku, mereka juga merasa sulit untuk tertidur karena tak ada berita, jadi kami membahas berbagai hal sia-sia. Saat sarapan, seperti biasa dengan orangtuaku di meja, bersama dengan Kuroka dan Ophis. Karena ekspresi kami berbeda dari biasanya, tak ada dialog di meja .... Sambil makan sarapan dengan diam, Kaa-san menghela napas dan kemudian berkata padaku.
“Ise! Besok adalah wawancara tiga arah, bukan? Apa kamu mengerti?”
... Begitu ya. Besok adalah wawancara karir tiga arah.
“… Ya, aku tahu.”
—Itu adalah satu-satunya jawaban yang bisa kuberikan. Ibu membalas dengan sedikit heran.
“Ya ampun, kamu bisa lebih antusias dengan jawabanmu. Besok adalah wawancara tiga arah untuk mendiskusikan masa depanmu, bukan? Aku cuma bertanya apa kamu sudah mengerti.”
Ibu tersenyum saat ia mengatakannya pada Asia
“Asia-chan, aku juga akan pergi.”
“Ya, terima kasih, Okaa-san.”
Asia menghadapi ibu sambil tersenyum lembut.
“Beneran deh, tidak seperti kamu, Asia-chan itu sangat menyenangkan ... aku tak bisa memahami laki-laki seusiamu.”
Ayah melipat korannya dan dengan tenang sambil berkata padaku.
“Ise, bagi seorang pria, karir sangat penting. Besok, kamu perlu lebih antusias untuk membicarakan hal ini bersama dengan Kaa-san dan Sensei-mu.”
Orangtua itu agak bertele-tele. Aku dengan santai menanggapi ‘ya, ya’ sambil aku makan. Orangtuaku telah menghentikan keheningan, dan Xenovia juga mulai bicara
“Konsultasi karir, ya. Kalau aku, mestinya sih Sister Griselda ... walau dia agak sibuk, itulah yang diharapkan.”
Irina juga menoleh untuk membahas konsultasi karir
“Kalau aku ... baik Papa dan Mama berada di luar negeri, jadi seharusnya aku bersama dengan Xenovia, juga bersama Sister Griselda ...”
Apa Sister Griselda bertanggung jawab untuk semua orang di bawah asuhan Gereja? Yah, orangtua Irina berada di Inggris, sehingga mereka takkan bisa tepat waktu. Rossweisse-san melanjutkan.
“Walau aku bukan Sensei untuk kelas kalian, aku akan membantu kalian mempersiapkan beberapa informasi. Pokoknya, karir sangat penting. Mendiskusikan hal ini dengan orangtua kalian saat menggunakan kemampuan kalian sendiri untuk memilih arah karir kalian itu sangat penting.”
Hm, ada perhatian dengan apa yang Rossweisse-san katakan. Ketika dia adalah seorang Valkyrie, bukan cuma dia memiliki bakat, dia juga genius ketika mengenai sihir. Saat dia bertanggung jawab atas menjaga pak tua Odin, dia tidak punya kesempatan untuk menampilkan kemampuannya. Tapi sekarang, bakatnya membuahkan hasil. Usianya tidak terlalu jauh dariku apalagi Rossweisse-san telah mengalami banyak hal ... ibu menghadapi Rias dan Akeno-san saat ia berkata.
![](https://img.wattpad.com/cover/242834271-288-k590469.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
High School DxD : Jilid 20
Roman pour AdolescentsMenceritakan tentang Issei Hyōdō, seorang siswa kelas dua SMU yang sangat tolol dan mesum (suka ngintip dan mikir ngeres), yang dibunuh oleh seorang perempuan pada saat ngedate (kencan pertama mereka). Issei dihidupkan kembali sebagai Iblis, dan sej...