°taeil°

4.2K 463 18
                                    


🌕문 태일🌕

•lembut banget kalo ngomong sama kamu

•nggak pernah nge-bentak

•nurut

•dewasa, dan ini reaksi taeil waktu kamu lagi hamil

•you as y/n

•••


"mas, mau peluk~"

taeil masih berkutat dengan buku novel kesayangan nya, akhir-akhir ini taeil sering membaca novel karangan tereliye. salah satu kutipan novel yang sangat taeil sukai bahkan memiliki arti dalam hidup mereka.

"kebahagiaan adalah kesetiaan.. setia atas indahnya merasa cukup.. setia atas indahnya berbagi.. setia atas indahnya ketulusan berbuat baik.."

- tereliye -

"bentar dek nanggung satu halaman lagi," ujarnya masih fokus pada novel.

tanpa izin, kamu memeluk pinggang nya dari samping. "aku iki lagi hamil anak kamu loh mas, moso' iyo dicuekin."

kamu mengerucutkan bibir, bisa kamu rasakan juga taeil bergerak menaruh novel yang tadi ia baca di atas nakas. tangannya ia lingkarkan sempurna dipinggangmu yang mulai sedikit melebar.

"iya iya sayang."

"mas, aku kangen haechan. maen ke rumah mama yuk!" usulmu antusias. nggak tau kenapa kamu kangen banget sama haechan, walaupun setiap ketemu pasti kalian adu bacot bahkan untuk hal kecil sekalipun.

"besok aja dek, udah malem."

"ah kamu mah! mau anak nya pas lahir ngences? pengen banget cium pipi haechan aku tuh massss~" rengek kamu ke taeil.

taeil menghembuskan nafas pelan, "yaudah siap-siap dulu sana kamu nya. mas mau kabarin mama," titah taeil sembari mengelus surai hitam legam milikmu.

"yeay!"

.

"haechannnnn!"

kamu membuka kamar haechan hingga menimbulkan bunyi yang keras, sang empu pemilik kamar tertangkap basah tengah berkutat dengan komputer kesayangannya. kebiasaan haechan saat weekend  adalah bermain game sampai pagi tiba.

"astaghfirullah!" ucap haechan sedikit terlonjak dari kursi nya.

tanpa aba-aba juga kamu mencium pipi haechan bertubi-tubi, haechan tentu saja memberontak. apa-apaan baru datang udah main sosor, kalo bukan kakak sendiri udah abis kamu.

"apa sih anjir! kak dih! mas taeil tolong dong ini istrinya dijaga," kata haechan yang masih kesusahan menghindari kamu.

mama dan taeil pasrah didepan pintu kamar, kalo dicegah juga percuma ya namanya bumil. "istri kamu tuh taeil, ada aja ngidamnya. untung cuma mau cium adik sendiri, kalo laki orang kan bahaya," ujar mama.

"nggak tau lagi ma, tapi yang penting dia seneng aja."

akhirnya tenaga kamu habis. kakimu berjalan ke arah taeil dan gelendotan di lengannya, "mas ngantuk."

"udah cium nya?" kamu mengangguk. meninggalkan haechan yang mengelus dada selamat dari kamu, kalian pergi kekamar atas tempat kamar lama mu berada. menginap satu malam disini tidak masalah kan?

segera setelah sampai, kamu langsung berbaring di ranjang disusul taeil. "suami sendiri ada kok malah pilih cium haechan sih? mas cemburu loh," tukas taeil sembari menoel-noel pipimu.

"anaknya yang mau bukan aku," jawab kamu.

"iya deh iya. tapi beneran nggak mau cium mas?"

mengecup bibir taeil sekilas, dengan cepat kamu berbalik membelakangi taeil. bisa gawat kalo sampe taeil memperdalam nya, bahaya buat sang cabang bayi. tak lama terdengar kekehan bersumber dari suami mu itu.

"lucu ih udah mau punya anak masih malu-malu gitu," katanya.

ditengah itu semua, ponsel taeil berdering menampilkan nama jeje sekretaris disana. matamu memicing tak suka, jeje, satu nama yang kamu benci. jeje yang waktu itu berduaan dengan taeil di kantor sampai larut malam, walaupun hanya sebatas atasan dan karyawan tetap saja kamu cemburu!

"halo?"

"..."

"ditunda dulu. saya ada urusan."

"..."

"je, istri saya lagi hamil. bisa di handle sama doyoung kan? alihkan ke dia saja."

"...ㅡ"

"Saya tutup, assalamualaikum."

Tutt

"kenapa mas?" tanya kamu.

taeil menarikmu kembali dalam dekapannya, "masalah kerjaan. perusahaan mas menang tender dengan perusahaan jepang, jadi harus ada perwakilan yang kesana," jelas taeil.

"loh bagus dong, udah kamu pergi aja kalo itu penting."

taeil menggeleng, "no! masih ada doyoung yang bisa nge handle nya. lagian juga perusahaan jepang nya dipimpin sama temenku."

"owhhh."

hening.

"dek, mas minta jatah boleh?" tanya taeil tiba-tiba yang membuat matamu melotot seketika.

Plak

kamu memukul mulut taeil refleks.

"aduh! hayoook pikirannya ya hm. mas mau minta jatah yogurt di kulkas, sama uang bulanan mas ditambah," jelas taeil.

pipimu sontak memerah, ayolah otak dan pikiran kenapa nggak bisa diajak kerja sama sih?! malu kan jadinya, dikira mau minta yang macem-macem.

"ya-yaudah ambil aja!"

"kenapa gugup gitu kamu nya?"

"siapa?"

"ya kamu lah, dek."

"ish udah ah mau tidur, capek ngurusin mas!" sarkasmu.

diam-diam taeil tersenyum kemenangan, menurutnya kamu sangat lucu ketika sedang tersipu malu seperti tadi. semburat merah yang muncul di pipi dan telinga mi disaat bersamaan, mata mu yang tak berani menatap taeil, dan bibir mu yang mengulum kedalam karena efek malu tadi.

"good night, queen."

- end -

Entah kenapa kalo mikirin taeil tu pasti selalu ada panggilan 'mas-adek' , cocok aja gitu hehe.

Semoga suka 💚

Don't forget to read my other story~

Dan,

MAKASIH 50K PEMBACA, 5K+ VOTES , 500+ KOMEN😭💚

i m a g i n e || nct ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang