°doyoung°

7.2K 684 33
                                    


🐰김 도영🐰

•pacaran setelah nikah? gimana rasanya?

•tipe yang dingin dan manis disaat bersamaan

•galak, workaholic, baku 24/7

"apa? kenapa kamu liatin saya begitu?

• you as y/n

•••

kontrak sialan yang tidak pernah kamu bayangkan sebelumnya akhirnya menjadi boomerang tersendiri. hanya karena sejumlah uang kamu tergoda dan melakukan hal yang seharusnya tidak pernah kamu lakukan, membuat kamu harus rela meninggalkan masa-masa yang namanya pacaran.

seseorang tengah menyeruput kopinya lalu menyantap roti tawar tanpa memperhatikan dirimu yang ada didepannya. matanya terfokus pada benda pipih persegi panjang yang ia letakkan di atas meja, melihat keadaan kantor yang ia tinggalkan karena beberapa masalah yang terjadi.

"kak, ada yang mau aku omongin."

"apa?"

kamu menarik nafas dalam sebelum menghembuskan nya, "sebenernya sampe kapan kita harus sembunyi dari kejaran ayah kakak? terus yang sampe sekarang masih kutanyakan, kenapa kakak minta aku nikah sama kakak?"

dia menatapmu datar, lalu kembali fokus ke ponsel nya.

"hhhh."

seharusnya kamu tidak mau menandatangani kontrak yang doyoung buat! kamu tergiur karena saat itu sedang dalam masa krisis ekonomi, adikmu sakit gagal ginjal dan mengharuskannya untuk operasi tapi keluarga mu tidak mempunyai uang untuk itu.

doyoung datang seperti seorang malaikat, dia menawarkanmu sejumlah bantuan tapi dengan syarat kamu harus menikah dengannya. tentu kamu setujui! membiarkan adikmu kesakitan dan meninggal begitu saja? hell no!

"cukup ikuti peraturannya, jangan sampai kamu membangkang!" ucapnya saat itu, 2 tahun lalu.

•••

"apa sampe sekarang kak doy belom ada perasaan sama aku ya bi?" tanyamu pada salah satu pembantu rumah tangga, kalian sedang memasak untuk makan malam.

"percaya nggak sih nyonya kalo bibi bilang tuan sering nanya keadaan nyonya lewat bibi?"

kamu menganga, seorang kim doyoung?

"udah terlanjur cinta berpihak sih bi, jadi aku nggak terlalu berharap."

"nyonya sama tuan ini kayak masih pacaran aja, padahal udah 2 tahun juga wkwkwk."

setelah selesai, kamu menaiki tangga menuju tempat kerja suami mu. sudah dibilang kan jika doyoung itu workaholic, dia bahkan sampai lupa waktu dan melewatkan makan siang.

"kak? makanannya udah siap."

"..."

tidak ada jawaban. dengan hati-hati kamu membuka pintunya dan menemukan doyoung yang tertidur diatas meja kerja dengan kertas yang berserakan dimana-mana.

"kak," panggilmu. kami berusaha menggoyangkan tubuhnya, tapi hanya gumaman yang kami dapatkan.

curiga, kamu mengecek suhu tubuh doyoung yang ternyata sudah memanas.

"duh kakak panas! pindah ke kamar dulu yuk."

kamu menaruh satu lengan besarnya dipundakmu, memapahnya hingga sampai di ranjang kalian. meninggalkan doyoung yang tertidur, kamu kebawah dan mengambil alat kompres serta beberapa obat penurun panas.

"kakak bikin aku khawatir," ucapmu sembari meletakkan kompres di kening doyoung.

"cepat sembuh ya kak."

sambil menunggu doyoung tersadar, kamu tertidur disampingnya. menghadap ke arah wajahnya yang pucat dengan sedikit keringat. perlahan kamu memeluknya dari samping, berharap panas yang ia alami berpindah pada dirimu saja jangan padanya.

"kakak tau? aku udah nyimpen perasaan ini 10 bulan lalu, terlepas kakak seperti apa, love you."

.
.
.

"eunghhh."

kamu sedikit menggeliat merasakan ada yang mengekang tubuhmu untuk bergerak bebas.

"jangan gerak!"

kamu tergelak saat suara serak khas bangun tidur dari doyoung menyapa pagimu kali ini.

"saya masih sakit, biarin gini aja."

"ta-tapi kakㅡ"

"saya denger ucapan kamu terakhir kali. nggak tau kenapa seperti ada yang bergemuruh dihati saya saat kamu ngomong itu, anggap saja saya bodoh untuk memahami hal semacam itu."

kamu terpaku. mungkinkah ada celah?

"kamu tanya kenapa saya ngajak kamu nikah? saat itu saya sedang dalam keadaan penting, dan kamu yang terlihat dipandangan saya pertama kali, maaf jika semua ini buat kamu bingung."

"keadaan penting?" kamu mendongak menatap manik mata doyoung.

"ayah. ayah menjodohkan saya dengan anak konglomerat yang tidak tau diri! maaf jika ini menyakiti perasaan kamu, saya terkesan menjadikanmu sebagai pelampiasan."

kamu tersenyum, akhirnya rasa penasaran mu terjawab.

"semakin hari, kamu semakin menyita perhatian saya. jadi salah jika kamu menganggap saya belum menyukai kamu y/n," ujarnya tulus.

"faktanya saya sudah jatuh cinta kepada perempuan yang ada dihadapan saya saat ini."

kamu terdiam, bahkan saat doyoung perlahan memajukan wajahnya dan hampir membuat bibir kalian menyatu.

"nanti saja, tunggu saya sembuh."

cup

tersadar. sebuah kecupan singkat kamu berikan padanya, persetan mau sakit atau nggak itu urusan belakangan!

dia terkekeh lalu mengusap rambutmu, "love you too y/n~"

- end -

aihhhhh gaje nggak sih ini😅

semoga suka💚

ada saran atau kritik?
komen juseyo~~~
jangan lupa 🌟 nya qaqa~~~

owh iya ceritaku udah ada satu yang end uhuyyyy, kuy mampir di cerita bery yang lain😄

















i m a g i n e || nct ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang