4

9 4 1
                                    


Don't be silent reader:)
Vote and coment biar author tambah semangat :)

***

"Takut karena apa Ra?" tanya Kriss. Pelukan nya dah lepas lo yah.

"Liat sendiri aja" ujar Ara. Kriss pun mendekati mobil yang dimaksud Ara.

"Ehk.. Buset!! Tampan gini kok lo bisa takut sih, Ra?"

"Ara gak kenal sama dia, jadi Ara terkejut" tunjuk nya pada Gerall yang pintu nya masih terbuka.

"Itu Gerall Ra, bukan setan, lo gak usah takut dia gak gigit paling juga di goyang sikit"

"Bangsat lo Kriss" umpat nya.
Kriss hanya tertawa mendengar umpatan teman sekelas nya itu.

"Udah masuk aja Ra, lama nunggu entar di tinggal loh" kata Kriss.

"Gak mau, lagian supir Ara kok ganti sih? Mang Tono gak jelas banget" gerutu nya,

"Hahahah.... Sial banget lo Rall dikatain Supir" ledek Kriss. Gerall hanya diam malas membalas.

Ara melihat Hp nya yang bergetar tanda ada penelepon.

"Halo papa?"

"Halo sayang, dah pulang?" kata Sandi diseberang sana.

"Ara belum pulang pak, Mang Tono kok jadi berubah sih?"

"Mungkin mang Tono lupa ngabarin Sayang, tadi mang Tono telpon papa katanya ibu nya jatuh sakit jadi pulang kampung, tapi papa dah suruh teman papa, dah datang belum?"

"Udah pa, tapi Ara gak mau pulang sama dia"

"Dia gak jahat sayang, papa kenal sama Gerall, gak usah takut"

"Ara gak mau papah.. Ara pulang sama teman Ara aja"

"Kaylee maksud Ara?"

"Ihh,, bukan papa, Ara punya teman lagi" gerutu Ara.

"Hhh... Yah udah hati-hati sayang, i love you " Sandi senang mendengar putri kesayangan nya itu memiliki teman lain.

"I love you too papah"

Tutt!
Panggilan berakhir. Ayah Ara lagi di luar kota jadi tidak bisa menjemput Ara, menggantikan mamang Tono. Ayah Ara percaya Ara pulang bersama teman nya karena dia percaya, jika orang lain yang tidak dikenal dia bakal takut. Mungkin saat nya Ara di bebasin oleh Sandi ayah kandung nya itu. Walaupun Sandi seperti mengekang Ara, Ara tidak merasa terkekang dia yakin ayah nya itu memberikan yang terbaik untuk nya.

Tin!!
Tin!!
Tin!!
Gerall mengelakson, karena dia sudah lama menunggu.
"Manja!" desis nya mendengar bagaimana interaksi Ara dengan Ayah nya itu.

"Kriss pulang sama Ara aja yah?"

"Baik tuan putri" kata nya dengan senang.

"Kriss tunggu disini dulu yah, bentar Ara mau ngusir dia dulu" kata Ara menunjuk Gerall.

"Hahahah... Habis makan apa lo Rall sial mulu" tawa Kriss.

"Bisa keluar aja gak? Ara pulang nya sama Kriss aja"

'Ck. Sial!' batin Gerall, bayangin dia rela-relain jemput, nunggu lama, ehhh.. Malah disuruh keluar.

"Cewek sinting!" dingin Gerall didepan muka Ara sambil membanting pintu nya kerass. Ara terkejut karena kerass nya pintu di tutup.

"Hahaha... Muka lo Rall, di muntahin ya lo?" tawa Kriss pecah melihat muka Gerall yang mengeram kesal.

"Kriss, ayo antarin Ara pulang"

"Hayukk sayanggg... Oh, Rall kunci motor gue" kata Kriss sambil melempar kunci motor nya Kriss dan ditangkap baik oleh Gerall.

Kriss dan Gerall mukai dekat semenjak Ketty menyukai nya, dan hingga saat ini mulai akrab begitu juga dengan Hazael, Gavin dan Dino. Sebentar lagi mungkin saja mereka akan menjadi 5.

"Lo, dah makan belum Ra?" tanya Kriss di dalam mobil.

"Kan baru mau pulang, Ara makan nya dimana?"

"Yaela Ra, namanya juga basa-basi. Kita makan dulu gimana?" tanya Kriss.

"Gak ahk, gak mau"

"Kenapa kok lo gak mau? Belum lapar?"

"Ara malas jalan"

"Ampun dah Ra, pantesan aja ya li betah di kelas mulu"

***

Dilain sisi.

Gerall keluar dari parkiran menggunakan motor Kriss. Walaupun Ara mempermalukan nya dia tidak memperdulikan itu. Sifat Gerall yang pendiam dan Emosian membuat dia memendam semua masalah percintaan nya.
'Harus bagaimana lagi Kett?? Apa aku sanggup melepas mu?' gumam nya dalam hati.

Menuruti semua perkataan pujaan hati nya itu sama saja seperti meloncat ke kandang singa, Gerall selalu emosi dan kecewa bercampur aduk tetapi dia selalu menahan nya, entah kapan meledak nya kita tidak tahu. Tidak terasa akhir nya Gerall sampai dirumah. Jarak rumah dan sekolah nya hanya 4 km. Seperti biasa rumah Gerall pasti sangat berisik, dari parkiran saja sudah terdengar suara berisik mereka. Tapi rumah Gerall bisa dibilang rumah mereka juga karena dari sejak kecil hingga sekarang mereka satu atap. Hazael memiliki sifat sama seperti Gerall hanya saja dia sedikit irit bicara. Gavin dan Dino sifat nya sama-sama humoris dan menjengkel kan. Sifat Kriss ramah, mudah senyum dan romantis. Tapi dia seperti playboy, menggoda wanita-wanita cantik terkecuali Ketty, kalau ketty dia tidak tertarik entah apa alasan nya, tapi dipikiran Kriss dia seperti sosok yang munafik

"Anjirt!" teriak Gavin sambil melempar sebiji kentang goreng nya ke arah Tv.

"Oh my God, gue gak mau lihat!" setelah mengatakan itu dia menungging ke arah Tv dan menutup kepala nya dengan bantal sofa.

"Goblok" kata Hazael. Pasal nya mereka menonton film india. Pas adegan mau ciuman mereka sok suci pura-pura gak lihat.

"Gak jadi ciuman Dino, lo gak usah lebay, di skipp! Padahal lagi merana-merana nya" Dino yah Dino dia tetap saja tidak mendengar nya, masih tetap diposisi itu.

"Dino, kenapa kok nungging gitu?" tanya Gerall binging.

"Sok suci benar ni bocah! Awas kalau lo kuntus, gue bacok pake sabit mampus lo" ancam Gavin.

Dino pun kembali duduk.
"Sikit vin" kata Dino tanpa beban dosa sedikit pun.

"Sikit?" bingung Hazael tidak mengerti.

Gavin mencium bau busuk yang lama-lama makin menyengat dan sekarang sangat menyengat

"BANGKEH!! BENARAN KUNTUS LO?!"

"KAMPRET! GUE GAK NGEH!" teriak Hazael.

"Ambil sabit Rall!! ambil!! Bener-bener lo yah, pantesan gue cium bauk, gue pikir nafas Zael, tau-tau nya angin jahat lo!"

"Serah lo" kata Hazael.

Dino hanya cuek sambil
"Benar-benar kaya gak ada rasa bersalah yah lo!" geram Gavin. Bayangin dah ngeluarim angin busuk truss muka nya kaya gak terjadi sesuatu.

"Muka lo anjirt! Ngeselin banget ya ampun!" Dino masih tetap cuek seperti tidak perduli.

"Lebay lo, tadi dah gue tahan tapi dia pengen keluar, ya udah gue keluarin perlahan dengan pasti agar suara nya tidak kedengaran"

"Ahk! Mati de loh! Geram gue" ujar Gavin dan berlalu dari hadapan nya. Siapa yang gak geram liat wajah Dino.

Gerall hanya geleng-gelang kepala dan berlalu dari hadapan mereka.

"Gue heran lo makan apa sampe mayat busuk kalah sama bau kentut lo" Hazael pun ikut bangkit berdiri, meninggal kan Dino yang sendiri. Melihat itu Dino hanya mengangkat bahu nya acuh dan kembali menonton.

Tbc





It's HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang