𝑀𝑖𝑛𝑢𝑡𝑖𝑎𝑒
(𝑛.) 𝑡ℎ𝑒 𝑠𝑚𝑎𝑙𝑙, 𝑝𝑟𝑒𝑐𝑖𝑠𝑒 𝑑𝑒𝑡𝑎𝑖𝑙𝑠 𝑡ℎ𝑎𝑡 𝑚𝑎𝑘𝑒 𝑜𝑛𝑒 𝑢𝑛𝑖𝑞𝑢𝑒.
------«•»------
Park Jisung sering meremehkan hal yang dianggapnya kecil, tanpa tahu....
Meskipun hal kecil, itu dapat menghancurkannya kap...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy_Reading ——————«•»——————
Kita bertemu lagi, dan semoga kamu bisa menemukanku...
Tok!Tok!Tok!!
Chenle langsung menyimpan laptopnya. Setelahnya, dia langsung memperhatikan penampilannya di cermin.
"Masuklah," seru Chenle. Pintu terbuka menampilkan pria tampan yang tersenyum sekarang padanya. Chenle hanya tersenyum.
"Zhong Chenle, kan?" tanyanya. Chenle mengangguk sambil tersenyum ramah, padahal dalam hatinya menggerutu karena Sungchan yang malah pergi entah kemana.
Huft. Dasar sepupu...
Untung sayang...
"Ada urusan apa ya, Tuan?" tanya Chenle. Orang itu terdiam beberapa saat. Entah kenapa perasaan Chenle tidak enak apalagi orang itu kini menatapnya dengan intens. Chenle masih berusaha mempertahankan senyumnya setidaknya.
"Sepertinya anda sudah dipanggil oleh Fotografer, jadi saya memanggil anda untuk kesana." Chenle masih tersenyum pada pria itu.
"Oh ya? Tapi, saya ingin menunggu Manager saya dulu..." ujarnya pelan. Orang itu tidak menyingkir masih di pintu, dan menatap Chenle.
"Chenle... Oh, anda siapa ya?" Sungchan akhirnya muncul. Orang tadi langsung menyingkir, bahkan meninggalkan mereka berdua.
Chenle langsung menatap sepupunya tajam. "Kau mengenalnya?" tanya Chenle. Sungchan hanya berkedip beberapa kali, lalu menggangguk kecil.
"Pergilah buat pengambilan foto sekarang.. Aku yang akan menjaga laptopmu, oh iya, kau barusan sedang bekerja?" tanya Sungchan.
Jisung menghela napasnya lega, karena pembobolan yang sekarang lancar, dan tidak diganggu sama sekali.
Pertanyaannya sekarang, kenapa malah berlangsung lancar? Padahal dia baru saja ingin menunjukkan aksinya kepada si Hacker itu.
Huft. Menyebalkan...
Pintu dibuka, Jisung langsung menoleh dan menemukan seseorang yang dengan santai nya langsung masuk ke ruangannya.
"Baru pulang?" tanya Jisung.
"Ya,dan aku lelah... Ku rindu kasurku.." Jisung hanya diam, bahkan ketika orang itu akhirnya baru saja merebahkan tubuhnya ke atas kasur. Jisung terkekeh.