~~8~~

1.9K 29 1
                                    


Hai syudah lama tyda jumpa...
Aku sybuck sama RL guys....
Tapi aku usahain buat update...
Jangan lupa vote dan komen nya 🙏🙏🙏🙏


-more than yours sugar baby-

Ku dapati panggilan dari rumah sakit yang mengatakan bahwa ibu ku sedang dalam masalah.

Aku terburu buru mengendarai mobil ku , aku panik dan hampir saja menabrak orang.

Ku parkirkan mobil ku asal karna aku terlalu takut dan panik.

Sesampai di ruangan gawat darurat semua dokter dan suster menunduk kan kepala. Ada sekitar 2 dokter dan 5 orang suster.

Aku bingung , panik , dan takut.

"Ada apa ini!" Tanyaku tanpa basa basi dengan intonasi suara yang keras nan menggema di ruangan yang dingin ini.

"Nona rubby" panggil suster naomi

"Ada apa sus?" Tanyaku panik tak sabar ada apa sebenar nya

"Nona yang sabar ya"

"Apa ? Kenapa ? Sabar apa ? Ada apa ini?" Sergah ku dengan intonasi penuh amarah karna merasa emosi ku di permain kan dan di tarik ulur

"Maaf , tapi ibu nona sudah tidak ada"

Aku terkejut , kaku , tubuhku seketika dingin , gemetaran.

"Apa ini ? Apa anda bermain main dengan saya?" Tanyaku dengan nada setengah membentak karena merasa di permainkan

"Maaf nona , tapi ini sudah takdir tuhan maaf kami tak bisa berbuat banyak" tambah dokter samuel dengan nada sedih

"Kenapa tiba tiba , tadi pagi ibu saya masih sehat sehat" ucap ku tak terima dan tentu aku menangis sekarang

"Tenang nona , tenang , ini sudah takdir tuhan nona harus ikhlas ya" ucap suster naomi menenangkan ku

Aku tak bisa menyembunyikan air mata dan kesedihan ku. Kenapa tiba tiba begini. Pantas saja perasaan ku tak enak tadi pagi. Berat rasanya untuk meninggalkan beliau.

Aku menangis sesegukan rasanya tak ikhlas melihat ibu yang terbaring tak bernyawa. Hati ini merasa ganjil dengan kematian mendadak nya.

"Nona , anda harus mengurus surat kematian mendiang secepat nya agar bisa di bawa ke rumah duka"

Aku mengusap air mata ku kasar dan mengikuti langkah suster naomi.

Namun sebentar.....

Saat aku akan keluar dari ruangan itu kudapati sesuatu yang menarik perhatian ku.

Ku putis kan untuk ku ambil dan kumasukkan ke dalam tas ku dan melanjutkan langkah ku.

                    🍁🍁🍁🍁🍁

Semua surat surat sudah ku urus dan kini ibu telah di bawa ke rumah duka yang tak jauh dari rumah sakit.

Kini aku duduk termenung di samping peti mendiang. Mataku sembab dan bengkak sekarang. Kondisi kusut begitu juga pakaian ku apa lagi wajah ku rasanya seperti kera sekarang.

Satu persatu keluarga dan tetangga datang melayat. Keluarga dari ayah dan ibu juga datang. Bibi memeluk ku dan begitu juga sepupu yang lain.
Rasanya tenang karna masih ada yang perduli terhadap ku.

Rencana nya beliau akan di makam kan lusa karna masih menunggu keluarga yang lain datang.

Ponsel ku bergetar dan terdapat panggilan dari

"Kino" batin ku

"Halo" ucap ku parau

"Rubby , turut berduka cita buat mama mu. Maaf aku belum bisa pulang"

"Iya , gak apa apa"

"Aku janji secepat nya aku pulang , kamu yang sabar ya"

"Iya kino , terima kasih"

Aku pun mematikan sambungan itu.

"Aku butuh kamu kino ,tapi saat keadaan kayak gini kamu malah tak ada di sini" batinku

Karna jujur saja aku masih mencintai kino. Karna dia adalah cinta pertama ku. Aku belum bisa benar benar melupakan nya. Rasa cinta ini masih begitu dalam.

Aku larut dalam lamunan ku.

Membayangkan masa masa indah saat masih bersama kino sampai akhir nya kejadian laknat dan kubenci itu terjadi.

Tiba tiba ada yang menyentuh pundak ku.

Aku sontak menoleh dan ternyata itu

"Dokter samuel" ucap ku pelan

Dengan masih menggunakan pakaian dinas nya minus jas putih khas rumah sakit dokter samuel datang ke rumah duka.

"Turut berduka cita ya rubby, kamu yang sabar"

Dokter samuel mengusap pundak ku. Sentuhan hangat yang membuatku merasa nyaman (?).

Layak nya seperti paman atau ayah ? Pokok nya aku merasa agak lega sekarang.

Sepanjang malam di rumah duka dokter samuel menemani ku.

Bibi mencolek colek pinggang ku dan ia berbisik

"Dia siapa ?"

"Dia dokter yang nanganin mama selama di rumah sakit" ucapku juga ikut berbisik

"Dia tampan , apa dia sudah menikah ?"

Aku menggeleng

"Tidak tau" ucap ku merasa geli melihat ekspresi nya. Maklum adik ibu ku yang paling bungsu ini jomblo menahun , terakhir kali putus sama tali pusar.

"Rubby"

"Eng... Tante miranda" panggil ku

"Turut berduka ya rubby , kamu yang sabar mama mu sudah tak merasa sakit lagi sekarang"

"Iya Tante terima kasih"

"Oh iya , kino ada telfon kamu?" Tanya om antonio ayah kino

Tante miranda dan om antonio ini orang tua nya kino dan kedua orang tua nya pun masih tetap merestui hubungan kami walaupun kami telah putus.

"Ada om, tadi"

Mereka berdua hanya tersenyum

"Maaf ya Rubby kino belum bisa pulang , karna beberapa minggu lagi ia akan menyiapkan wisuda nya. Tapi dia janji setelah itu dia akan pulang" tante miranda memeluk ku

Aku membalas nya dengan senyuman dan mengangguk

"Eekhhemm"

Aku menoleh ke arah dokter samuel

"Dia siapa rubby ?" Tanya bunda nya kino

"Dia dokter samuel yang selama ini nanganin mama"

"Oh"
Jawaban singkat dari bunda kino

"Rubby , saya pulang dulu. Permisi" sela dokter samuel kemudian berlalu pergi

Aku banyak bercerita tentang mendiang ibu dan menceritakan kematian mendadak nya

Bunda dan ayah kino ini baik , benar benar baik pada ku. Hanya saja kenapa kino bisa sebangsat itu aku pun tak habis pikir.

Next........

-More Than Your's Sugar baby-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang