~~5~~

2.6K 38 0
                                    

-more than your sugar baby-







Dengan gemetaran aku bertanya pada dokter.

"Bagaimana keadaan ibu saya ?" Tanya ku dengan nada gemetaran dan panik

Dokter samuel menghela nafas panjang

"Beliau kembali drop dan kesehatan nya menurun" ucap nya singkat padat dan jelas

Tubuhku kembali lemas dan kurasa tak berdaya. Baru saja beberapa hari ini ibu ku mulai menunjukan peningkatan tapi entah kenapa tiba tiba drop seperti ini.

Aku memejamkan mataku sejenak dan menghela nafas panjang.

Dokter samuel memberi isyarat agar suster naomi pergi.

Aku langsung memilih masuk ke ruang rawat untuk tau keadaan ibu ku saat ini.

Kupandangi dengan seksama tubuh yang terbaring lemah itu.

Tiba tiba sebuah tangan mendarat di pundaku. Aku sontak menoleh dan ternyata dokter samuel mengikuti ku dari belakang tanpa ku ketahui.

"Kamu yang sabar ya , doakan yang terbaik agar ibu kamu cepat pulih kami akan berusaha agar beliau kembali sehat" ucap nya hangat

Entah kenapa kata kata itu membuat aku merasa sedikit lega.

"Terima kasih" sahut ku singkat

"Kamu jangan lupa jaga kesehatan kamu sendiri , jangan sampai kamu yang sakit" tutur nya lalu pergi.

Aku membolakan mata ku karena kaget. Kenapa dokter ini begitu perhatian padaku ?

Lagi lagi ku buang jauh jauh prasangka itu.

Tak ada yang bisa ku lakukan sekarang. Segala pengobatan sudah diupayakan tapi sia sia.

Aku berpikir keras apa yang terjadi pada ibu ku. Kenapa ia tiba tiba langsung drop seperti ini. Apa penyebab nya ? Bukan nya kemarin ia sudah menunjukan perubahan besar ?

Apa aku harus mencari tau. Tapi bagaimana cara nya ?

🍁🍁🍁🍁🍁



Hari demi hari berlalu tak ada perubahan dari kondisi beliau saat ini. Pekerjaan dan pikiran ku kacau sekarang.

Pikiran ku berantakan. Putus asa.

Aku duduk lemas di depan kursi ruangan yang memang tersedia di sana.

Aku duduk sambil menunduk. ku genggam erat jari jemari ku. Bingung , frustasi.semua campur aduk. Ingin rasanya aku yang menggantikan posisi ibu di sana.

Tiba tiba sebuah elusan pelan terasa di kepala ku. Perlahan ku angkat wajah ku dan ku dapati dokter samuel berdiri sambil tersenyum dengan tangan masih berada di atas kepala ku.

Aku tersenyum kaku, apa yang harus aku perbuat aku pun tak tau. Untung nya sekarang keadaan sepi karna menjelang siang.

Mungkin para suster dan dokter yang lain atau pun orang yang berada di area rumah sakit sedang istirahat makan siang atau apalah aku pun tak mengerti mengapa jadi sepi seperti ini.

"Kamu udah makan ?" Tanya nya bak seorang ayah yang perhatian kepada anak nya

Aku hanya menggeleng pelan

"Ini sudah jam makan siang" Timpal nya sambil melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan nya yang ber urat.

Aku membalas nya dengan senyum kaku.

"Ayo kita makan" ucap nya tanpa basa basi

Aku terkejut? Tentu saja. Bagaimana seorang dokter yang notabene sibuk masih bisa mengajak keluarga pasien yang bukan prioritas nya , bahkan hanya untuk sekedar makan siang.

Aku menggeleng dengan cepat bersikukuh menolak. Karna apa jadi nya jika seorang keluarga pasien malah bisa makan siang dengan seorang dokter dan di lihat orang orang.

"Tidak terima kasih" jawab ku singkat. Dan semoga dokter ini mengerti

Dokter samuel hanya tersenyum tipis.

"Baik lah , lain kali semoga kamu tidak menolak" ucap nya lalu berlalu pergi

Aku berpikir keras.

Bagaimana seorang dokter yang notabene sibuk bisa seperti ini ? Apakah semua keluarga pasien juga dapat perlakuan sama ?

Aku memejamkan mataku membuang pikiran itu jauh jauh.

"Dia kelihatan sudah berumur , dan nampak sudah memiliki istri. Bagaimana dia bisa mengajak ku hanya untuk sekedar makan siang?"

Pikiran ku berkecamuk. Namun lagi lagi aku membuang prasangka itu jauh jauh.

Aku memilih masuk ke ruang inap ibuku dan menemani nya di sana sebelum aku kembali ke tempat kerja ku.







Next......

Nanti aku bakal kasi tau siapa sebenar nya tokoh yang versi asli dari cerita ini tapi nanti ya ❤️

Vomment nya sayang....

-More Than Your's Sugar baby-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang