~~9~~

1.5K 24 1
                                    

-More than your sugar baby-




Long time no see para pembaca ku yang setia. Aku sibuk banget di RL jadi jarang update.....
Tapi aku berusaha buat update terus,,,
Jangan lupa vote dan komen nya,, itu sangat berarti buat aku dan bikin aku tambah semangat 😊😊😊😊



Aku menaburi bunga bunga segar di atas tempat peristirahatan terakhir ibu ku yang berada di samping makam ayah ku.

Air mataku tak berhenti mengalir namun aku mencoba untuk tegar karna ku tau jika aku terus menangis ibu pasti akan ikutan sedih di atas sana.

Ku usap kasar air mata ku dan satu persatu para pelayat kini pergi karna matahari sudah mulai terik.

Kini tinggal aku dan dokter samuel.

Ya, dokter satu ini memutuskan untuk datang dan menemani ku di sini bahkan ia tak segan segan menunda jadwal bersama pasien nya. Saat ku tanya apa ia tidak keberatan dan dia menjawab ini untuk penghormatan terakhir untuk mendiang ibu ku.

"Rubby , ayo pulang"

"Saya masih mau disini" ucap ku pelan dan masih memandangi tempat peristirahatan terakhir dua orang yang sangat aku cintai yang kini pergi untuk selama lama nya.

"Rubby , hari mulai siang"

Aku masih diam tak mau menjawab

"Mari saya antar kamu pulang , kamu tidak baik jika bersedih seperti ini. Saya yakin di atas sana ayah dan ibu mu juga sedih jika melihat kamu seperti ini"

Aku mencerna ucapan dokter samuel. Benar juga , jika aku terus bersedih ibu dan ayah pasti sedih dan tak ada guna nya jika aku terus menangis itu tidak akan membuat mereka hidup kembali ke dunia ini. Kini aku hanya bisa berdoa semoga mereka berdua di tempatkan di tempat terbaik

Aku berdiri dan dengan langkah berat ku. Dokter samuel berjalan di belakang ku.

Dan kini aku pulang di antar sampai ke rumah. sepanjang perjalanan kami hanya diam karna aku memang tidak bersemangat

"Yang mana rumah kamu?" Tanya dokter samuel

"Itu , yang depan sana" ucapku sambil menunjuk letak rumah ku

Dan kami pun sampai di depan rumah dan dokter samuel memarkirkan mobil nya di depan halaman.

"Ini rumah kamu?"

"Iya"

Saat aku hendak membuka pintu dan keluar dari mobil nya tiba tiba dokter samuel memegang lengan ku.

Aku memandang wajah nya dengan tatapan heran.

"Kenapa?"

"Kamu jangan sedih terus terusan , perjalanan hidup kamu masih panjang saya yakin orang tua kamu di sana juga bahagia kalau kamu bahagia"

Aku terdiam sejenak dengan tatapan kebawah.

"Kamu jangan sedih" ucap nya sambil mengelus pelan punggung tangan ku

Aku menarik tangan ku karna merasa canggung sekarang.

"Ngghh...terima kasih"
Lalu aku langsung keluar tanpa aba aba dan langsung masuk ke dalam dan masih terlihat wajah nya yang tersenyum di dalam mobil nya.

Aku pun menutup pintu ku lalu masuk dan melihat sekeliling rumah yang hanya kini tinggal kenangan.

Bayangan bayangan masa lalu melintas di benak ku saat aku masih kecil bersama ayah dan ibu.

Dimana aku selalu merengek minta di belikan es krim dan jajanan kalau ada penjual yang lewat sampai sampai aku tertabrak sepeda dan masuk ke got.

Senyum di sertai air mata jatuh begitu saja. Ku usap air mata ku kasar dan kuputus kan untuk segera mandi menghilangkan rasa penat ku.

Di kamar kini aku seorang diri perasaan sedih masih menyelimuti ku rasa duka masih lekat di dalam benak ku.

Namun apa kah aku harus terus terusan seperti ini. Sekarang aku tak punya siapa siapa lagi aku hampa sekarang.

Dan kino ,kenapa sampai sekarang ia tak menghubungi ku.
Ia berjanji akan kembali tapi nyata nya ? Entah apa yang ia lakukan di sana Aku benar benar benci pada nya.



🍁🍁🍁🍁🍁






Pukul 9 malam aku masih mengurung diri di kamar rasanya tak ada semangat sama sekali. Ntah apa yang harus aku lakukan andai saja aku punya saudara pasti aku tak akan kesepian seperti ini.

Aku hanya bisa menghela nafas panjang. Mungkin aku butuh liburan tapi siapa yang akan mengurus pekerjaan kalau aku tinggal pergi.

Apa aku harus menutup butik milik ibu dan memulai karir ku sesuai bidang yang ku sukai? Tapi itu peninggalan ibu ku tak mungkin aku menjual milik nya.

Aku mengusak rambut ku frustasi.

Ponsel ku bergetar dan kudapati pesan dari...

Dr. Samuel

"Rubby aku ada di depan rumah mu"

Aku tersentak melihat pesan itu untuk apa dokter ini datang malam malam ke sini. Aku langsung keluar kamar dan membuka pintu utama dan benar saja ia datang dengan senyum sumringah nya.

Aku membalas senyuman nya dengan canggung.

"Mm.. silahkan masuk"

"Tidak terima kasih aku hanya ingin memberi mu ini"
Ia menyodorkan sebuket coklat pada ku.

Aku ragu ragu dan masih berdiri mematung di tempat ku dengan mata tertuju pada buket coklat yang nampak lucu dengan beberapa hiasan boneka panda kecil.

"Hey jangan melamun"

Aku gugup dan kaget dan pikiran ku langsung buyar.

"I.. iya terima kasih" aku meraih buket itu tapi aku tak berani memandang wajah nya.

"Sudah malam saya permisi dulu , selamat malam"

Aku tak bisa berkata apapun rasa nya masih shock. Kenapa dokter ini begitu perhatian padaku.

Aku membuang jauh jauh pikiran ku dan menutup pintu dan menyimpan buket coklat itu kedalam kulkas.









Continue.......

-More Than Your's Sugar baby-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang