~~7~~

1.8K 23 0
                                    

-more than yours sugar baby-





Hari demi hari keadaan ibu ku mulai membaik. Beliau sudah sadar dan kini aku membawanya jalan jalan ke taman sekitar rumah sakit dengan kursi roda sambil menikmati udara pagi.

Walaupun keadaan nya belum stabil setidak nya hawa udara alam bisa sedikit menghibur dan merefresh pikiran nya.

"Ma , rubby seneng banget mama bisa sehat lagi"

Ibu ku hanya tersenyum walau sebenarnya belum benar benar pulih.

Aku meletak kan tangan ku di pundak nya dan ibuku menggenggam tangan ku.

Sudah lama rasanya aku tak menghabiskan waktu seperti ini.

"Ma , rubby sudah beli rumah baru untuk mama"

"Kamu beli rumah ?" Tanya ibu ku pelan dengan suara parau nya

"Iya ma , Rubby beliin buat mama , kalau mama sembuh kita bakal segera pindah ke sana. Rumah itu Rubby tabung hasil dari butik kita" ucap ku bangga

Ibu ku lagi lagi hanya tersenyum

"Rubby"

"Apa ma ?"

"Kino ada hubungin kamu?"

Aku terdiam.

Kenapa ibu Malah menayakan hal tentang kino.

"Masih marahan ?"

Aku diam tak ingin menjawab

"Rubby , cobalah bicarakan baik baik. Mama yakin kino orang baik dan itu semua hanya salah paham."

Aku hanya diam merenungi kata kata ibu. Andaikan ibu tau apa yang sudah kino lakukan padaku.

"Rubby , cobalah maaf kan dia, mama tak ingin kamu yang menyesal karna keegoisan kamu"

Aku menghela nafas panjang.

Aku tak ingin ibu terus membicarakan tentang kino terus menerus.

"Ma , sekarang kita fokus untuk kesehatan mama dulu ya, butik butuh mama , kadang Rubby kewalahan kalau harus mengurus nya sendirian. Mama cepat sembuh ya" ucapku mengalihkan pembicaraan tentang kino dan berusaha menyemangati nya.

Mama hanya tersenyum.

Dari kejauhan ada yang memperhatikan kami yang sedang di taman. namun aku memilih tak menggubris nya karna mataku juga minus jadi tak mau berprasangka dulu.

Kira kira satu jam aku dan ibu berada di sini. Matahari juga mulai terik dan aku membawanya kembali ke dalam.

"Rubby , mama belum ingin masuk"

"Tapi ma , kita udah satu jam di sini dan mama juga harus istirahat dan minum obat" ucapku mengingatkan

"Sebentar lagi saja Rubby, mama takut kalau mama tak bisa menghirup udara segar lagi. Mama takut kita nanti tak bisa bersama lagi seperti sekarang"

Tubuh ku dingin , gemetaran mendengar ucapan ibu yang tiba tiba.

Rasanya aku ingin menangis. Namun aku mencoba tegar dan tak ingin ibu semakin terpuruk.

Apa lagi saat mengingat apa yang di katakan dokter samuel tentang ibu membuatku semakin hancur dan air mata ini sudah tak tahan ingin jatuh.

Kuangkat kepala ku keatas guna menahan air mataku yang akan menetes sambil menetralkan nafasku.

Aku berjongkok di depan kursi roda nya.

Ku genggam tangan nya dan mengelus nya dengan penuh kasih sayang.

"Ma, mama harus sehat ya. Ingat gak kita kan punya janji mau keliling dunia traveling berdua"

"Mama sudah tua dan gampang lelah. Lagi pula nanti akan merepotkan mu saja"

"Ma , jangan bilang gitu mama masih muda dan cantik kalo mama sehat mama gak akan gampang lelah" sela ku mencoba menghibur nya

"Mama ingin kamu menikah dengan kino dan kalian bisa traveling berdua"

Aku mulai malas mendengar semua ini.

"Ma , rubby mau nya sama mama. Bukan kino lagi pula rubby gak mau denger lagi nama si brengsek itu" ucap ku kesal dan memanyunkan bibirku seperti anak kecil

Mama tertawa kecil lalu mengusap kepalaku

"Rubby"

"Apa ma ?"

"Kalau mama nanti sudah tidak ada kamu jaga diri kamu baik baik ya nak . Mama tidak memaksa mu harus menikah dengan kino, maafkan mama kalau mama masih mengharap kan nya menjadi menantu mama. Pesan mama sekarang ini cari lah calon suami yang kelak bisa membimbing mu ke yang lebih baik bisa menjaga dan merawat mu mencintaimu sepenuh hati. Mama selalu berdoa agar kamu hidup bahagia bersama anak dan suami mu. Gara gara mama juga kamu berhenti kuliah, karna mama juga kamu mengubur dalam dalam cita cita mu. Sekali lagi maafkan mama. Kamu satu satu nya anak mama jangan kecewain mama ya nak"

Air mataku kini tak tahan lagi untuk jatuh aku menangis mendengar nasihat mama ku.

"Ma , jangan ngomong gitu rubby yakin mama akan sembuh mama harus yakin ya"

"Ikhlas kan mama ya nak kalau memang suatu hari mama di panggil yang maha kuasa"

"Ma" panggil ku dengan air mata yang menetes

"Ayo nak , mama ingin istirahat"

Ku usap air mata ku kasar dan mendorong pelan kursi roda nya.

Kubaringkan tubuh ringkih ibu dan menyelimuti nya.

Kulihat sudah pukul 9 pagi dan aku berpamitan untuk bekerja

"Ma , Rubby berangkat dulu  mama istirahat ya" ku cium kening ibu ku penuh kasih sayang. Entah kenapa rasanya aku tak ingin pergi dari sini tapi tuntutan pekerjaan membuat ku harus pergi sekarang

Ku tutup pintu dengan pelan dengam senyum masih mekar si wajahku begitu pula dengan ibu ku. Hari ini senyum nya begitu indah dan ceria.

Dengan langkah santai aku berjalan melewati lorong rumah sakit dan tiba tiba ponsel ku bergetar. Kurogoh tasku namun agak sulit mengambil nya sampai sampai aku harus menunduk kan kepala sembari mencari dan tiba tiba

Bruukkk....

Seseorang menabrak ku

Namun ia hanya menunduk dan mengenakan pakaian yang aneh

Wajah nya di tutupi masker dan topi menutupi kepala nya.

Aku sedikit kesal karna ia tak mau meminta maaf malah pergi begitu saja.

Ingin rasanya ku lempar sepatu ke arah wajah nya namun mengingat ini rumah sakit dan aku juga sudah terlambat.

Ku biarkan saja dari pada bikin ribut di sini.

Next.....

-More Than Your's Sugar baby-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang