17. Suntikan.

1.5K 134 9
                                    

Rabu, 14 Oktober 2020, (16.55).


••-[Happiness]-••

“Emang nya belom boleh pulang?”

“Belom.”

“Ya udah kali nurut aja, jangan pulang dulu.”

“Tapi kan aku capek rebahan disini.”

“Kalo gitu kamu mau tinggal sendiri di dorm? Kamu enak lho bisa tidur nyaman disini, lah kita udah berhari hari gak istirahat, gantian jaga Hyunjin sama Felix.”

Jeongin merengut kesal, ya...ia sedari tadi merengek ingin pulang, namun Jisung justru menyuruh nya untuk tetap disini.

Jeongin sangat bosan, ia juga merasa diri nya sudah agak baikan. Akhir-akhir ini Jeongin tidak merasa pusing, mual, atau bahkan mimisan. Meskipun ruam ditubuh nya masih ada, bahkan bertambah banyak. Tapi lepas dari itu, ia merasa tubuh nya membaik.

“Bangchan gak jenguk kamu?”

Jeongin tak langsung menjawab ketika Changbin bertanya, ia mengedarkan pandangan pada Jisung dan Minho, dan mereka pun ikut terdiam.

“Chan hyung jenguk kok.” Balas nya.

“Kenapa pas kita dateng dia gak ada? Ah, palingan takut ketemu kita.” Changbin mendecak, seolah meremehkan Bangchan.

“Hey, udahlah, Bin.” Minho menyela, agak kesal juga dengan perkataan Changbin.

“Apaan lagi? Masih mau belain dia? Cih!” Decih nya, melipat kedua tangan didepan dada.

“Dia gak salah, Bin. Kita cuma terjebak salah-paham, kebenaran nya gak gitu.” Tukas Minho.

Dari yang Jeongin lihat, Minho sudah dikelilingi amarah, tangan nya terkepal kuat, ia tahu Minho merasa bersalah pada Bangchan karena sempat menyalahkan nya.

“Tau apa sih?! Jelas-jelas ini semua karena dia lepas tanggung jawab!”

“Dia gak salah! Kita yang buta karena emosi!” Minho membentak Changbin, kekesalan nya memuncak drastis.

Semua member menatap aneh Minho, namun tidak dengan Jeongin si oknum pertama yang memang sudah tahu sejak awal.

“Disuap berapa kamu sampe rela belain dia meskipun salah?” Sindir Changbin.

“SEO CHANGBIN!!!”

BRAK!!

Bukan, itu bukan gebrakan Minho atau Changbin. Suara keras itu berasal dari pintu kamar yang didorong sangat keras hingga menimbulkan dobrakan, mengagetkan empat pria didalam ruangan.

Mereka menatap Felix yang datang dengan terengah-engah. Ada jejak air mata diwajah pucat  nya.

“Lix?! Kamu ngapain keluar kamar sih? Belom sembuh juga!” Tegur Changbin kesal mengingat sebelum dirinya menjenguk Jeongin, Felix masih tenang dikamar nya.

Mereka kaget dan kesal karena Felix keras kepala, Minho tadi nya ingin ikut menegur, tapi terhenti ketika mata nya menangkap ada yang aneh.

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬 - 𝐒𝐭𝐫𝐚𝐲 𝐊𝐢𝐝𝐬 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang