Tiri

1.1K 135 13
                                    


Jum'at, 23 Oktober 2020, (15.00).

••-[Happiness]-••

Jisung sangat senang mengetahui kalau Jeongin sudah dibolehkan pulang, Jeongin juga sangat senang, apalagi ketika Jisung memberitahunya soal Hyunjin yang sudah sadar.

Kini Jeongin berada diruangan Hyunjin bersama Jisung. Hyunjin terus diam dan tidak ceria seperti biasa, mungkin perasaannya masih belum membaik.

Jisung sudah memberitahu Minho dan Changbin tentang Hyunjin yang sudah sadar dan Jeongin yang sudah lepas dari rawat inapnya.

“Hyun, aku buat kimchi lho di dorm. Mau gak?” Tawar Jisung. Hyunjin hanya menatapnya dan tak menjawab, membuat Jisung memudarkan senyum.

Lama-lama ia sedih juga dengan diamnya Hyunjin. Sejak menangis dikamar mandi, Hyunjin jadi jarang bicara. Bahkan saat dokter bertanya banyak hal sembari mengobati luka ditangannya, Hyunjin justru menatap kosong dan tidak menjawab satupun pertanyaan.

Hyunjin cosplay menjadi patung.

“Aku harus apa biar kamu mau bicara?” Pasrah Jisung.

Jeongin sendiri tak berani menatap mata tajam Hyunjin, meskipun pandangannya kosong, Hyunjin menatap tajam objek yang ia pandangi.

Hyung, temenin aku keluar yuk? Aku mau es krim.” Jeongin memajukan bibirnya, merengek seperti bayi.

Jisung menatap Jeongin dan Hyunjin bergantian. Dan sekelebat ide muncul dengan cepat. “Ya udah ayo, lagian ngapain nemenin patung, mending makan yang manis-manis.” Jisung bangkit dan menarik Jeongin untuk berdiri.

Saat mereka ingin keluar dari ruangan, Hyunjin memanggil. “Sung.”

Jisung tersenyum kecil, kemudian berbalik. “Apa?” Sahutnya ketus.

“Aku mau es krim juga.” Kata Hyunjin sendu, sembari melengkungkan bibir ke bawah.

••-[Happiness]-••

Kedua mata indah itu terbuka perlahan, mengerjap untuk beradaptasi dengan cahaya ruangan. Ia menoleh dan melihat ke sekitar, mendapati sosok pria bermarga Seo tengah tertidur pulas disofa.

Felix tersenyum tipis, ia tidak berniat membangunkan Changbin. Felix memilih diam, memandangi kosong kearah langit-langit ruangan.

Apa yang terjadi padanya?

Ah iya, Felix ingat terakhir kali ada perawat yang datang dan menyuntikkan sesuatu diselang infusnya, ia kira itu cairan medis, ternyata ketika orang itu pergi, ia merasa dadanya sakit dan sesak.

Ya ampun, Felix jadi merasa bersalah sudah membuat Minho khawatir dan panik.

“Felix?!”

Felix terkejut ketika mendadak Changbin bangun dan mendekatinya. “Kamu udah sadar? Kenapa gak bangunin aku? Kamu gak apa-apa?” Sergahnya.

“Eng—enggak apa-apa,” Jawabnya lirih.

Suara berat Felix terdengar terdengar berbeda, kali ini terdengar sedikt serak.

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬 - 𝐒𝐭𝐫𝐚𝐲 𝐊𝐢𝐝𝐬 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang