"udah nolep, lagi liburan segala ditinggal kawan pacaran. asu tenan" kata Vella pas Chenle nongolin kepalanya di pintu.
Jea cuma ketawa terus noyor kepalanya Vella. emang sih di guesthouse tinggal Vella, Rebecca sama Adel doang. yang lainnya udah pacaran entah kemana. jelas pake pengamanan lengkap. Rebecca sama Adel pergi nyari angin, tadi udah ngajak Vella tapi cewek itu nggak nanggepin dan malah main game dengan hebohnya jadi ya ditinggalin.
"gue duluan ya Vel, hehehe"
Vella ngangguk "tiati brow"
Jea langsung keluar sama Chenle. seperti biasa Chenle pasti ngerengkuh pinggang cewek itu.
"ke dorm dulu yuk? lagi rame disana" kata Chenle
"pada pacaran disana?"
"iya, kayaknya enak kalo bareng-bareng. nanti kalo pengen berduaan ya masuk kamar, kan kita udah punya kamar sendiri-sendiri" kata Chenle sambil cengengesan
"eh kamu ya yang sering minta berduaan, aku mah fleksibel!"
Chenle ketawa kecil "iyadeh, aku"
mereka langsung berangkat. Chenle selalu cerita tentang harinya dia, gitu juga sama Jea jadi mereka berdua gapernah diem-dieman selama di mobil. sesampainya di dorm mereka masuk dan ya seperti yang dibilang Chenle, rame.
"Jea sini gabung PS" kata Helena
Jea yang baru dateng langsung nyapa para member terus join Helena di karpet buat main PS.
"Jea bisa main PS?" tanya Haechan
"Jea sama kaya Chenle, ngegame mulu" sahut Helena
"loh Jaemin kemana?" tanya Renjun sambil bawa sekotak macaroon, yang pasti buatan dia.
"ngeberesin makanan sama Diandra, tadi aku bawa makanan sedikit" ujar Chenle.
Renjun mengangguk "ini, tadi aku membuatnya bersama Jaemin, tapi Diandra sudah datang jadi aku melanjutkan sendiri." kata Renjun
"gomawo Hyung" balas Jea sambil fokus sama PS
"hari ini weekand kan? syukurlah dia pasti tidak berkunjung" kata Jeno sambil ngelanjutin baca buku
"siapa yang kamu maksud?" tanya Renjun
"yang dari senin sampai jumat datang kesini untuk menceramahi Haechan, Jaemin dan Chenle" ujar Jeno, matanya masih terfokus pada buku yang dibaca.
"ya! bisakah kau tidak terfokus pada bukumu sebentar saja? kami tidak mengerti maksudmu" kata Renjun.
"adik manager kita, lagi pula untuk apasih dia berkunjung terus-terusan? dia hanya menggantikan manager untuk satu bulan saja kan?" sahut Jaemin dari belakang, dia jalan bareng Diandra sambil bawa makanan yang dibeli Chenle tadi.
"aih dia pasti akan mengoceh hal yang tidak penting lagi. bagaimana kalau menyakiti hati keempat perempuan ini?" tanya Jisung
"tidak usah diambil pusing, semakin kalian khawatir dia datang semakin besar kemungkinan dia datang" ujar Jea
Chenle tersenyum bangga "aku yang mengajari nya"
"aku tidak bertanya padamu" sahut Renjun yang membuat Chenle memberengut.
mereka bercanda bersama, duduk diatas karpet dan melingkar sedang bermain truth or dare.
"HAE--"
cklek
"musnah saja kau" umpat Renjun saat ada seseorang membuka pintu utama dan menutupnya pelan.
"ya! bagaimana bisa mereka ada disini?" tanya nya sedikit keras lalu menunjuk Jea, Diandra, Karin dan Helena.