; O N E

404 56 56
                                    

°୨୧° ────────────────── °୨୧°
TEARS
Chapter. 01

"Atushi tolong antar ini ke meja 25"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Atushi tolong antar ini ke meja 25"

"Ha'i!"

Dengan cepat pemuda bersurai putih itu membawa nampan berisi cangkir kopi beserta beberapa kue manis menuju meja nomor 25 sesuai instruksi Kunikida.

"Silahkan~"Ucap Atsushi sambil tersenyum ramah meletakkan pesanannya lalu segera kembali untuk mengambil pesanan yang lain.

Ternyata pesanan tertuju kepada seorang gadis yang selalu menjadi pelanggan setia kafe belakangan ini, saat Atshusi akan mengantar pesanannya, ia justru mendapati gadis itu meneteskan air mata dengan pandangan kosong.

Atsushi terkejut karna nampaknya gadis ini tidak menyadari kehadirannya dan tatapan manik Sapphire tersebut masih saja tak bercahaya.

"E-Em nona? Apa kau baik-baik saja?"Tanya Atsushi hati-hati. Gadis itu sedikit berjengit, cepat-cepat ia menyeka air mata dan sedikit menepuk-nepuk kedua pipinya beberapa kali, lalu menggeleng.

"Maaf, aku baik-baik saja"

Atsushi mengerutkan alis, tidak percaya dengan jawaban gadis itu.

"Apa anda yakin? Anda tadi menangis, lho"

Si Gadis mengangguk yakin, dan karna Atsushi tidak ingin di cap sebagai pelayan kurang ajar serta mendapat amukan dari Kunikida, ia memutuskan tidak bertanya lebih jauh walau sebenarnya pemuda ini penasaran.

Atsushi mengembang sebuah senyum tipis, sedikit membungkukkan badannya, sebagaimana prosedur seorang karyawan yang memiliki kewajiban menghormati setiap pengunjung yang datang.

"Kalau begitu, Selamat menikmati hari anda"

Dan ia berbalik, berlalu pergi.

Gadis itu tak melepas pandangan dari punggung Atshusi yang semakin menjauh, lalu menghela nafas sambil menggenggam erat ponsel berhias gantungan kelinci itu.

"Kyouka bodoh! Kenapa kamu terlihat lemah di depan orang asing?" Batin Kyouka merutuki kebodohannya sendiri.

.・゜-: ✧ :-  -: ✧ :-゜・.

Hari ini kedai lebih ramai dibanding biasanya. Mungkin karena faktor akhir pekan, atau sebab langit yang sedang mendung serta bergemuruh- ditambah kilat yang sesekali mengerjap, memperjelas dalam hitungan menit kedepan awan akan menumpahkan tangisannya dengan deras.

Kopi atau cokelat hangat memang pilihan terbaik di kala cuaca buruk, tak jarang ada beberapa pelanggan yang memesan dua menu tersebut dikala suasana keruh seperti ini. Mengambil meja di sebelah jendela,menyesap minuman hangat dan membaca buku. Sungguh paduan amat pas dikala menikmati hujan turun.

ꓸ᭄ꦿ⃔☕ 𝑭𝒂𝒕𝒆┊ATSUKYOU ˎˊ-✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang