; S E V E N

129 26 24
                                    

°୨୧° ────────────────── °୨୧°
L A S T

Chapter 07

Teruntuk Atsushi-kun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Teruntuk Atsushi-kun.


Jika kamu menemukan surat ini, pasti hal buruk telah terjadi ya kan?

Dan fakta bahwa aku tidak berada di sisimu saat ini, aku sungguh benar-benar minta maaf.

Maafkan aku jika aku pergi tanpa kata.

Maafkan aku jika aku pergi tanpa meninggalkan jejak.

Aku tahu betul bahwa kata  'Maaf' yang kutulis berkali-kali ini tidak akan cukup menjadi penyembuh luka yang kutoreh begitu saja, Namun aku sendiri tidak akan mampu bertahan menutupi sebuah fakta pahit yang berusaha kusembunyikan selama ini.

Ya Atsushi-kun, aku sebenarnya sudah tiada.

Seorang Gadis yang selalu kau lihat pada meja nomor dua lima sesungguhnya tidaklah nyata.

Aku tidak tahu mengapa saat aku mati, aku malah kembali membuka mata di dunia ini dan aku tidak mengingat sama sekali seperti apa kematianku, akan tetapi aku cukup sadar bahwa aku terbangun dengan wujud yang tak akan bisa dilihat oleh orang lain.

Entah sudah berapa lama aku mencoba mengingat kembali dengan cara menelusuri tempat-tempat yang dulu  sempat aku singgahi, terus mengenang memori-memori yang satu persatu kian hadir seiring mencari alasan mengapa aku masih bergentayangan disini.

Sampai pada saat itu tiba, tatkala aku berkunjung ke kedai kopi tempat yang selalu aku dan kakakku kunjungi setelah melakukan konsultasi trauma, aku bertemu denganmu yang terkejut sebab tangisku.

Asalkan kau tahu, Sebenarnya hari itu bukanlah pertama kalinya aku melihat sosokmu Atsushi-kun, karena aku sudah sering kali mampir di kedai tersebut. Namun,  yang  kusebut 'pertama kali' disini adalah interaksi diantara kita yang sebelumnya belum pernah terjalin, meski aku sendiri telah melihatmu berkali-kali dari balik punggung kakakku.

Tentu saja karena itu pula, kau tidak akan pernah dapat mengenaliku, apalagi mengingat.

Cukup malu untuk mengakui ini, tapi selama ini kau selalu menarik perhatianku setiap aku berkunjung.

Sosokmu yang selalu senantiasa tersenyum meski diperlakukan buruk oleh pengunjung lain dan tetap giat melayani mereka, benar-benar membuatku penasaran kenapa kau bisa sesabar itu.

Sampai-sampai aku tidak sadar, rasa penasaran milikku ini telah berubah menjadi kebiasaan, dan lambat laun aku mulai mengagumimu dalam diam.

Aku tidak memiliki keberanian untuk sekedar menyapa, padahal aku memiliki keinginan kuat untuk berteman. Aku ingin menyemangati dikala lelah melanda dirimu, aku ingin mengetahui tentangmu lebih dalam.

ꓸ᭄ꦿ⃔☕ 𝑭𝒂𝒕𝒆┊ATSUKYOU ˎˊ-✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang