; T W O

241 40 59
                                    

°୨୧° ────────────────── °୨୧°

CHEERS
Chapter. 02

Sekembalinya dari mengantar pesanan, Atsushi menghela nafas panjang seraya memegangi dada yang belum berhenti bergemuruh jua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sekembalinya dari mengantar pesanan, Atsushi menghela nafas panjang seraya memegangi dada yang belum berhenti bergemuruh jua.

Jujur, dia cukup panik melihat gadis itu mendadak menangis, untung saja segera berhenti.

"Oh Atsushi-kun, kau sudah kembali rupanya"sambut Ranpo yang sedang mengelap meja bar. " Tadi Kunikida berpesan, pesanan yang tadi tidak diantar ke meja nomor 25 melainkan ke meja nomor 10"

"Hah? " Atsushi mengernyitkan dahi "Apa pesanannya tertukar? "

Ranpo mengangkat bahu "Tidak juga, Tadi aku juga sudah mengecek nota pesanan, tidak ada pesanan untuk meja nomor 25. Mungkin Kunikida salah lihat?"

"Ehh? Ah gawat! Aku sudah terlanjur mengantarnya ke pelanggan di meja nomor  25 dan ia juga sudah membayar! " Ungkap Atsushi frustasi, ekor matanya pun kembali melirik Kyouka yang sedang memakan Strawberry Shortcake secara perlahan di mejanya. Wajah gadis itu sudah lebih cerah, mungkin makanan manis tersebut memang manjur untuk memperbaiki suasana hati yang buruk.

'Bohong sedikit tidak apa-apa, kan. '

Ranpo tertawa, dia menepuk-nepuk pundak Atsushi,"Tenang Atsushi-kun! Aku sudah membuat penggantinya, kok!",

Bersamaan pada saat itu juga, dia meletakkan sebuah nampan dengan pesanan yang sama; kopi hitam dan Cake Strawberry, di depan Atsushi.

" Pastikan kali ini kau tidak salah mengantar ya. Tak usah khawatir, akan aku rahasiakan hal ini dari Kunikida. " Pesan Ranpo sembari mengedipkan sebelah mata serta meletakan jari telunjuknya di depan bibir. Sebuah senyum lebar tercipta di wajahnya tersebut.

"Terima kasih banyak, Ranpo-san! " Atsushi membungkuk hormat, lalu ia segera pergi untuk mengantar pesanan itu. Perasaannya berangsur menjadi lega karena ada seseorang yang membantu memperbaiki kesalahannya.

Sementara Ranpo masih berdiri di tempat, mata tajam miliknya  bergerak  cepat mengobservasi sekeliling cafe.

Tepatnya, dia tengah mencari  keberadaan meja nomor 25.

Menemukan apa yang dia cari, pria itu bersidekap. Memandang meja tersebut dalam-dalam, bersikap selayaknya seorang detektif yang tengah mengamati sebuah TKP kasus pembunuhan.

"Hmm... "

Otaknya memutar ulang ucapan Atsushi, mencoba mencocokkan dengan objek yang dia amati.

"Yah, Ya sudahlah. " Akhirnya dia menghela nafas. Mengangkat bahu, Ranpo pun berbalik kembali melakukan tugasnya sebagai barista.

.・゜-: ✧ :-  -: ✧ :-゜・.

Seperti biasa, kafe terlihat ramai saat jam makan siang, di tambah sekarang adalah akhir pekan yang pasti membuat cafe semakin dipadati pemuda-pemudi yang tengah berkencan.

ꓸ᭄ꦿ⃔☕ 𝑭𝒂𝒕𝒆┊ATSUKYOU ˎˊ-✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang