Judulnya membahagiakan ya...
Irene menatap televisi dengan tatapan kosongnya. Awalnya dia memang dia hanya bercanda tentang ingin mendekati Nona Park, tapi... Entah kenapa hatinya merasakan sakit saat Jennie bilang dia dilamar olehnya. Apa hanya karena pertemuan kecil bisa menumbuhkan cinta secepat itu?
Dia ingin marah, tapi apa hak nya untuk marah? Rasanya dia berada di dalam labirin, entah bagaimana, dia tersesat dalam ucapannya sendiri.
"Astaga... Now day bleeds" gummnya.
Sedangkan di tempat lain, sang tokoh dalam fikirannya sedang gugup setengah mati karena dia akan kembali berhadapan langsung dengan Roseanne. Bahkan lebih dari itu, mungkin...
Jennie menatap ayahnya yang sudah rapi. "Kajja"
"Ayah... Apa... Kita sebaiknya batalkan saja?"
"Hey? Kau sudah bilang iya"
"Tapu Ayah... Aku belum siap"
"Kau bisa menolaknya sayang"
"Aku takut"
"Takut?"
"Eoh. Irene bilang dia jarang tersenyum, tatapannya dingin, tajam dan menusuk, bagaimana jika aku-
"Bagaimana dia saat bersamamu dulu?" potong Seokjin.
"Ya... Dia... Menyenangkan, baik dan ramah"
"Itu dia. Kau jangan menilai seseorang hanya dari apa yang kau dengar atau kau lihat. Tapi, kau harus menggunakan semua indera mu untuk menilai seseorang. Arraseo?"
"Nee."
"Baiklah. Kita berangkat?" ucap Seokjin dan Jennie mengangguk.
Mereka sudah lengkap dan berangkat menuju mansion Keluarga Park.
*****
"Kau ini aneh sekali Chaeng, kau bilang tidak percaya cinta, tak mau jatuh cinta, bahkan tidak pernah terbesit untuk memiliki keluarga baru. Dan sekarang? Tiba-tiba kau mau menikah?" tanya Lisa.
Rose yang sedang merapikan kemeja yang dia pakai berbalik. "Apakah harus ada cinta dalam pernikahan?"
Lisa mengangguk.
"Dasar. Lihatlah keluargamu sendiri Lalisa, Ayah dan ibumu dijodohkan lalu menikah dan karena tidak ada cinta diantara mereka, keluarga kelian hancur"
"Lalu? Itu sebabnya Chaeng, kau harus menikah dengan cinta agar keluargamu tak hancur seperti keluargaku" ucap Lisa.
Rose berjalan mendekati Lisa. "Justru... Itulah yang aku inginkan. Aku ingin keluarga yang berantakan bagaikan neraka"
"What? Apa kau gila? Kau ingin membuat istrimu menderita huh?"
"Iya"
"Yak!"
"Hahahaha Lisa... Kau tidak tahu calon istriku huh? Tidak kan? Jika tidak tahu mari aku beri tahu."
Rose berjalan mengambil ipad nya. "Dia adalah Jennie Kim. Gadis manis putri tunggal tuan Kim Seok-Jin dan Kim Hye-Kyo. Kau asing dengan nama itu?"
"Sepertinya aku pernah dengar. Nuguya?"
Rose menampakkan foto Seokjin dengan ayahnya, Park Seojoon. "Dia adalah penghianat"
Lisa membulatkan matanya. "Jadi dia yang membuat paman Park tiada?"
Rose mengangguk laku menatap tajam layar IPad nya. "Beruntung sekali aku mempunyai mainan secantik ini" ucap Rose membelai foto Jennie.
Tok tok tok
![](https://img.wattpad.com/cover/242760029-288-k429961.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Love You?
FanfictionTentang bagaimana cinta yang tulus merubah dendam dan ambisi seorang Roseanne. "Aku menikahimu bukan karena aku mengasihanimu apalagi mencintaimu, aku menikahimu karena kekuasaan dan karena aku membencimu" "aku sangat membencimu hingga sangat ingin...