Rose membuka matanya merasakan seseorang mendekap tubuhnya. Dia bangkit dan melihat ibunya sedang tersenyum padanya.
"Eomma? Eomma kau disini? Eomma jangan pergi lagi" ucap Rose memeluk ibunya.
Ibunya tersenyum, hanya tersenyum.
"Eomma, k-kau nyata... Tadi aku hanya bermimpi atau... Atau aku yang menyusulmu?"
Ibunya menggeleng. "Kau harus buktikan perasaanmu"
"Apa maksudmu? Aku tidak mau, aku ingin disini saja bersamamu"
"Hubby..."
"Jennie? Jennie! Kau disini?" Rose bangkit mengejar Jennie lalu memeluknya, tapi sebelum itu terjadi, Jennie menghilang.
"Jennie, kau dimana!"
"Eomma, dimana Jennie! Dimana istriku?"Ibunya menggeleng. "Kau harus buktikan perasaanmu, buktikan dan pertahankan cintamu"
"tapi... Aku ingin menemanimu saja"
"Eomma akan selalu bersamamu sayang. Kau perjuangkan cintamu, bawa kembali istri dan anakmu kerumah kita, eomma disini... Dihatimu"
"Tidak, eomma, jangan pergi!"
"Eomma..."
"Tidak!"
Rose terbangun, melihat sekitar. Ruangan serba putih dan bau obat, Rumah Sakit.
Pintu terbuka dan dia melihat Lisa disana. "Kau sudah bangun?" ucap Lisa.
Rose mengangguk. "Kenapa aku disini?" tanya Rose memegang kepalanya yang sedikit sakit.
"Kau lupa? Semalam kau terlalu banyak minum Wine, detak jantungmu tak beraturan dan nyaris terhenti. Kenapa kau se ceroboh ini? Kau bukan tipe orang pemabuk" ucap Lisa.
Rose mengedikkan bahunya. "Aku hanya ingin meluoakan masalahku"
"Dengan mabuk? Amatiran sekali... Dengar, jika kau berat melepasnya kenapa kau meleaskannya?"
"Aku takut menyakitinya Lisa"
"Bahkan kau belum melakukannya"
"Lebih baik mencegah"
"Dasar bodoh" desis Lisa.
"Cepatlah sembuh. Aku ada kencan" lanjutnya.
"Dengan Jisoo?"
Lisa mengangguk. "Aku akan melamarnya nanti"
"Cepat sekali"
"Cepatlah pulang. Aku akan keluar, kau tak apa sendirian. Ingin makan apa?"
"Chikin"
Lisa mengangguk lalu pergi.
Rose merebahkan dirinya diatas kasur, menghela nafas lalu kemvali mengingat masa-masa bersama Jennie.
"Maaf, aku hanya memperlihatkan bagian kecil dari diriku, aku rapuh Jen... Aku tidak mau kau melihat aku yang rapuh" gumamnya.
"Kuharap anak kita bisa menerima kenyataan mempunyai ayah seburuk aku" air bening keluar dari matanya. Harapan untuk bahagia dan hidup bersama kini telah sirna.
"Hiduplah bersama Hanbin, aku hanya bisa menerima hatimu. Aku akan melepaskanmu, kuharap kau pergi sebelum aku berubah fikiran dan kembali egois untuk memaksamu tinggal."
*
Ikan
*
Hiu
*
Makan
*
Solar
*
Gak lapar
*
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Love You?
أدب الهواةTentang bagaimana cinta yang tulus merubah dendam dan ambisi seorang Roseanne. "Aku menikahimu bukan karena aku mengasihanimu apalagi mencintaimu, aku menikahimu karena kekuasaan dan karena aku membencimu" "aku sangat membencimu hingga sangat ingin...