Rembulan menggantikan posisi mentari untuk menyinari bumi, cahaya angkuh sang surya telah pergi menyisakan lembutnya cahaya rembulan.
Dan keindahannya ditatap langsung oleh sepasang mata indah yang dimiliki oleh seorang Jennie Kim. Dia menatap keindahan bulan itu lalu mengulurkan tangannya seolah sedang mengambil bulan itu.
"Astaga, bukankah ini terlalu cepat" gumamnya. "Rembulan, bisakah kau menghiburku? Hari ini aku sedang tidak baik-baik saja. Lusa adalah pernikahanku dan... Aku benar-benar gugup. Aku sangat berat untuk meninggalkan keluargaku rembulan, aku sangat gugup untuk maju namun... Bukankah ini terlalu jauh untuk berhenti dan kembali?"
Jennie menghela nafasnya, kenapa juga dia menerima lamaran itu? "Roseanne... Kau..." Jennie membayangkan Rose sedang duduk dihadapannya. Jennie menyukainya, cara bicaranya, suara indahnya, tatapan nya, dan senyumnya yang... "Manis"
Jennie berbalik saat merasakan seseorang duduk disampingnya. "Ayah"
Jennie memeluk ayahnya. "Ayahh... Aku gugup sekali"
" Ya wajar jika kau gugup, ini pernikahanmu. Ayah juga begitu dulu."
"Apa yang harus aku lakukan?" tanya Jennie.
Seokjin mengelus rambut putrinya. "Nak... Kau akan menjadi seorang istri, jadilah istri yang baik dan berbakti pada suamimu. Jangan menolak jika itu bukan hal yang salah, oh iya, tetap disamping suamimu, bantu dia, semangati dia, temani dia, jangan pernah meninggalkannya. Eoh?"
Jennie mengangguk. "Ucapanmu akan selalu aku ingat ayah"
*****
Rose sudah berbaju lengkap dn rapi. Para maid disana membantunya memakai baju, sepatu, memakaikan dasi, bahkan ada beberapa maid yang membantunya mandi. Tentu saj tak sembarangan orang yang bisa membantunya mandi, hanya orang yang paling dia percayailah yang membantunya. Terutama Bibi Dara. Adik ayahnya ini selaku setia menemaninya, mengurusinya, dan membantu apapun masalah hidupnya.
"Kau akan menemui Jennie lgi?" tanya Dara.
"Hmm"
"Kapan kau akan melakukan hal itu?"
"Saat dia sudh menjadi milikku seutuhnya. Karna Saat dia sudah menjadi milikku sepenuhnya, aku berkuasa penuh atasnya dan tidak ada yang bisa menyelmatkannya dariku"
"Bibi akan selalu mendukungmu"
Rose tersenyum miring menatap pantulan dirinya dicermin.
"Selesai" ucap Dara saat dia selesai memakaikan dasi pada leher Rose.
"Aku pergi dulu"
Rose pergi ke rumah Jennie dengan mobil mewahnya. Dia menyetir sendiri agar lebih leluasa melakukan apapun. Suka-suka Rose.
"Hai Rosie" ucap Jennie tersenyum kepada Rose.
Rose tersenyum lalu berpamitan pada orang tua Jennie.
"Kajja"
Mereka memasuki mobil Rose.
"Kita akan kemana Rosie?" tanya Jennie.
"Melihat gedung resepsi dan gaunmu"
Jennie mengangguk. Mereka sampai dan Rose langsung menarik Jennie masuk. "Kau tunggu disini. Aku akan kesana sebentar" ucap Rose.
Jennie mengangguk lalu menunggu Rkse di ruang resepsi. "Wahhh indah sekali" ucap Jennie mengagumi dekorasi disana.
Sedangkan ditempat lain, Rose sedang menemui para bodyguard disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Love You?
FanfictionTentang bagaimana cinta yang tulus merubah dendam dan ambisi seorang Roseanne. "Aku menikahimu bukan karena aku mengasihanimu apalagi mencintaimu, aku menikahimu karena kekuasaan dan karena aku membencimu" "aku sangat membencimu hingga sangat ingin...