Seseorang mengatakan padaku."Setiap manusia itu pelukis. Kuas adalah tujuannya, cat warna adalah pilihannya dan kanvas adalah kehidupannya". Setiap pelukis dapat melukis sesuka hati di kanvas mereka, yang berarti tiap manusia dapat memilih tujuan di kehidupan mereka.
Ingin penuh dengan warna atau monokrom?
Ingin menjadi baik atau jahat?
Ingin warna cerah atau gelap?
Ingin menjadi seseorang yang bermanfaat atau tidak?
Begitu banyak warna dan pilihan sehingga setiap manusia dapat memilih salah satu darinya dan melukis di atas kanvas mereka.
Ya, setiap manusia dapat memilih. Tetapi, hanya diriku ini yang tidak mampu. Diriku ini masih saja ragu. Aku menginginkan kebahagiaan. Tetapi, aku selalu ragu untuk memilikinya.
'Apakah aku pantas mendapatkannya?'...
Keraguan inilah yang menutup diriku dan membuatku selalu memendamnya sendiri. Sehingga tidak ada satupun orang yang tahu, kecuali orang itu. Apa tidak masalah jika aku akan selalu seperti ini? Sebenarnya apa tujuanku?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐻𝒶𝓅𝓅𝒾𝓃𝑒𝓈𝓈 𝑜𝓃 𝓉𝒽𝑒 𝒸𝒶𝓃𝓋𝒶𝓈
FantasyEmma Mazarine, adalah seorang gadis yang memiliki tujuan untuk mendapatkan kebahagiaan di kehidupannya. Suatu hari, ia diberikan sebuah kanvas kosong oleh kakaknya, Alisa Mazarine. Tetapi kanvas itu bukanlah kanvas biasa hingga suatu hal terjadi pad...