4 tahun kemudian.
.
.
.
.
.
Jeno berjalan memasuki gedung yang dipenuh ruangan jeruji besi itu. Dia menunggu sekitar 15 menit untuk bisa bertemu dengan seseorang yang sudah nekat menembak Y/n.
Setelah sekian menit menunggu, Via akhirnya muncul dari balik ruang kaca, Kondisi tangan di borgol dengan baju tahanan berwarna orange terang dan tentu saja ada seorang penjaga di sampingnya."Apa kabar lu?" Tanya Jeno dari balik kaca
Bukannya menjawab, Via justru menanyakan hal lain "Gimana kabar
Y/n?"Jeno berdecih "sempet sempetnya lu nanya hal dia" tatapannya menajam "ini semua karena ulah lu sialan!"
"Apa lu ga puas Jen?! Apa lu ga puas dengan melihat gua tertahan di sini?! Lu masih sebenci itu sama gua!? Iya hah?!"
"Itu semua salah lu! Lu di sini karena ulah lu sendiri asal lu tau!"
"Gua juga begini karena lu jen! Karena lu mencampakkan gua!"
Jeno sudah tidak bisa menahan emosi, dia bangkit dari duduknya lalu memukul kaca penghalang itu "INI SEMUA KARENA ULAH LU VI! UDAH 4 TAHUN INI GUA GA TAU KABAR DIA SAMA SEKALI!" Via hanya terdiam.
"KULIAH GUA KACAU VI! GUA TERUS KEPIKIRAN DIA VI! BAHKAN GUA GA TAU DIA MASIH HIDUP ATAU NGGA!"
"Maaf waktu anda sudah habis" potong salah satu penjaga. Via memberontak saat dirinya di paksa meninggalkan ruangan itu "POKONYA GUA GA MAU TAU JEN! LU HARUS CABUT TUNTUTAN HUKUMAN SEUMUR HIDUP GUA!"
Jeno berjalan menuju parkiran dengan kondisi mata yang sudah basah akan air mata. Entah kenapa dia menjadi lebih emosional semenjak kejadian penembakan itu.
Memasuki mobilnya, Jeno hanya diam di kursi kemudinya hingga panggilan telfon masuk dari Hyunjin."Bro sokin" suara Hyunjin di sebrang sana
"Pada di neo city?" Tanya Jeno
"Iya, semua pada di sini. Btw gimana tuntutan via? Ga bakal lu cabut kan?"
"Baru aja dia gua kunjungin, dia makin gila tingkahnya"
"Biarin aja. Hukuman seumur hidup sepadan buat dia"
Jeno hanya terdiam sambil menatap foto dia dan Y/n yang dia taruh di dashboard mobilnya
"Jen? Haloooo?"
"Eh iya sorry Jin, gua gabisa ikut join bareng kalian sekarang"
"Lu mau kemana emang Jen? Halo-
Jeno langsung saja memutuskan panggilan dan langsung pergi entah kemana dengan mobilnya itu.
Sepertinya langit pun ikut mendukung suasana isi hati seorang Lee Jeno hari ini. Suram.
Langit berselimut awan gelap yang tebal, Udara yang dingin, Serta suara petir terdengar.Mau ujan paling. Desis Jeno dalam hati sambil memperhatikan langit di acara menyetirnya.
Selang beberapa menit kemudian, tidak ada kendala apa apa akan mesin mobilnya. Namun,ck sialann!. Mesin mobil Jeno tiba tiba mati. Pas sekali dengan turunnya rintik Hujan yang bertambah deras.
"Ah sial! Mau ga mau harus gua cek mesin ni" Jeno pun keluar dari mobilnya di tengah Hujan deras, berjalan ke bagian mesin depan, lalu membuka kap mobilnya untuk mengecek bagian dalam mesin. Meskipun pandangannya agak sedikit buram karena hujan sangat deras.
Di kala sibuk mengecek bagian mesin, tiba tiba ada seseorang yang menghampiri Jeno, dia pun juga memayungi Jeno di tengah hujan deras itu.
Merasa terlindung dari hujan, Jeno menengok ke belakang "elu ?"
"Hujan Hujan mending nanti aja benerinnya" Ucap Hyunjin yang tiba tiba datang.
Jeno hanya menatapnya sebentar lalu mengalihkan perhatiannya kembali ke mesin "Thanks. Tapi gua harus benerin sekarang"
Hyunjin hanya diam sambil menggenggam payung untuk mereka berdua. Dia fokus memperhatikan Jeno yang kini terlihat 'kesal?'. Tangannya gemetar saat memutar baut mobil. Dia tau suasana hati Jeno sedang tidak baik.
"Sono pergi. Gua lagi mau sendiri" Pintah Jeno
"Jen?"
"GUA BILANG PERGI!!" Jeno membalikkan badannya, dia menangis. "Pergi."
"Gua ga akan pergi ninggalin lu yang lagi kacau begini" Hyunjin menuntun Jeno untuk berjalan ke toko sebrang jalan yang sedang tutup agar mereka bisa berteduh di sana.
Mereka kini duduk di depan toko Sambil diam memperhatikan Hujan deras.
"Basah lagi rokok gua" Ucap Hyunjin setelah mengeluarkan satu bungkus rokok yang dia simpan di kantong celananya. Sementara itu Jeno hanya terdiam.
Hyunjin mengelus pundak Jeno "udah bro udahhh"
Jeno menatap Hyunjin tajam "udah apa maksud lu?"
"Udah. Lu gaboleh begini terus"
Mata Jeno yang dari tadi berkaca "lu gak akan paham jin"
Hyunjin hanya terdiam.
"Tau apa lu tentang cinta?". Ucap Jeno.
"Cinta?" Hyunjin balik bertanya
"Dulu," Jeno mengalihkan perhatiannya ke Jalanan, menatap rintik hujan yang kian menderas "dulu gua ga percaya cinta."
Hyunjin kini menatap Jeno dengan serius.
"Karena bagi gua, cinta itu cuman temporary emotions. Dan pada akhirnya, salah satu bakalan bosen atau pergi dan bertemu sosok yang baru." Mata Jeno berkaca sambil menatap langit yang gelap "tapi, pandangan gua soal cinta berubah semenjak gua ketemu sosok Y/n".
"4 Tahun belakangan ini, gua udah coba" Jeno menatap Hyunjin "Gua udah coba mencari sosok pengganti Y/n tapi ga ada satupun yang bisa gantiin sosok dia."
Jeno terdiam sejenak. "Met a lot of people but nobody feels like her." Ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berandalan : Jeno x You [END]
FanfictionBerawal dari salah sasaran pas tawuran, Jeno malah jatuh hati ke Y/n ? #1 jeno #1 y/n