Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sekarang udah tengah malam. Jam satu malam, tapi Ryujin masih belum bisa mejamkan mata.
Itu looh, Beomgyu.
Cowok itu nekat maksa Ryujin buat tidur bareng. Dalam artian tidur yang sebenarnya. Bukan tidur yang itu.
Mana sekarang tangan Beomgyu masih ngelus-ngelus perut Ryujin dan jadiin Ryujin guling.
Gak tau apa Ryujin udah nahan nafas dari tadi, jantungnya lagi disko. Beomgyu malah asik ngedusel.
"Ryu, lo gak tidur?" Beomgyu nanya, ngeliat ke atas. Beomgyu sadar Ryujin gak nyaman sama posisinya, akhirnya Beomgyu lepasin pelukannya dan sedikit menjauh.
"ini mau tidur, lo kenapa bangun?" akhirnya Ryujin bisa bernafas lega.
Beomgyu ubah posisi, meringkuk menghadap Ryujin, Ryujin pun melakukan hal yang sama, jadi sekarang mereka tidur berhadapan.
"nafas lo gusar banget, mana jantung lo disko gitu, gue kan jadi kebangun."
"i-ih mana, jantung gue diam aja kok tadi."
Jantung Ryujin ribut lagi, masa sih Beomgyu bisa dengar detak jantungnya tadi?
Beomgyu terkekeh, natap Ryujin dalam lalu menarik gadis itu ke dalam pelukannya.
"nahh gini. Yuk tidur." ujarnya, lalu kembali jadikan Ryujin guling. "Pengap Gyu, susah nafas gue," protes Ryujin.
Ia berusaha melepaskan diri dari pelukan Beomgyu. "Beomgyu! Jangan tidur dulu, lepasin gue!"
Mata Beomgyu tinggal lima watt, ia gak bisa lagi tahan kantuk. Akhirnya Beomgyu lepasin pelukannya dan lanjut tidur.
Sebelum itu Beomgyu tarik kepala Ryujin, berikan ciuman selamat malam.
Wajah Ryujin memerah, netralkan jantungnya yang ribut. Lalu tatap Beomgyu yang sudah tertidur.
Perlahan, Ryujin sentuh keningnya yang menghangat akibat perlakuat Beomgyu tadi.
Tanpa sadar Ryujin tersenyum, tatap Beomgyu penuh perasaan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
