Terdengar Isak tangis seorang gadis remaja yg berasal dari kamar atas.
Part 1
Hiks...Hiks.. Hiks..."Kenapa semua orang menyalahkan ku atas kejadian itu Tuhan? Apakah benar? Kak Amara Meninggal gara gara Amira?
Tapi Amira kan gak ngapa-ngapain? Mobil itu lah yg menabrak Kami saat kami sedang berjalan di pinggir jalan itu." Tangis Amira"Lalu mengapa semuanya menyalahkan ku Tuhan? Semuanya membenci ku." Ucap Amira dalam hati
~
Tok..tok..tok..
"Amira...Keluar kau!!Jangan berkurung diri didalam kamar trus, Keluar cepat dan Bersihkan Halaman belakang." Teriak Ibuku
"Iya Bu..Sebentar." Jawabku
"Cepetan gak usah bnyk Drama, dan gak usah nangis-nangis lagi kau." Ucap ibu ku
Akupun keluar dari kamar dan menuju halaman belakang rumahku, kemudian mengambil sebuah sapu lidi dan membersihkan halaman yg terlihat begitu kotor itu.
Setelah selesai menyapu halaman rumahku, aku masuk kembali ke dalam rumah, dan duduk disebuah meja makan. Karena perutku yang begitu lapar.
~
"Hei..Kenapa kau duduk disitu Amira?." Tanya ibuku
"Aku ingin makan Bu, Perutku sudah lapar."
Jelasku singkat"Tidak ada yang menyuruhmu untuk duduk disitu, kalau makan ya makan tapi jangan pernah kau berani duduk dimeja ini." Bentak ibuku
"Kenapa tidak boleh Bu? Kan selama ini Amira Kalau makan selalu duduk disini? Dan kenapa sekarang tidak boleh Bu?." Tanyaku
"Meja makan ini hanya untuk anggota keluarga, dan kau bukan anggota keluarga ku Lagi." Jelas ibuku
"Bu... .Aku ini anakmu! Kenapa kau tidak menganggap ku sebagai anakmu lagi Bu??."
Tanyaku sedih"Anakku sudah meninggal sejak kecelakaan waktu itu bersamamu, dan kenapa harus Amara yang meninggal? Kenapa tidak kau saja Amira!."
Bentak ibuku sambil meneteskan air mata nya"Bu..Itu bukan salahku! Kak Amara Meninggal karena di tabrak oleh mobil berwarna putih itu bukan aku yang membunuhnya Bu." Jelasku
"Kau yang membunuhnya Amira...." Tangis ibuku
"Tidakkk bu tidakkk,, aku bukan pembunuh, Amira bukan pembunuh bu..Bukannnnn." Tangis ku pecah saat menjawab pernyataan ibuku itu
"Kau adalah pembunuh anakku..Amira pergi Kau dari disini." Usir ibu
"Ibuu..Kenapa ibu menyalahkan ku? Aku tidak bersalah Bu! Aku tidak pernah menginginkan Kak Amara Meninggal Bu." Jelasku sambil menangis
"Berhentilah memasang wajah sedih mu itu Amira." Kata ibu
"Kenapa ibu selalu menyalahkan ku." Tanyaku
"Cepat pergi Amira..Pergi dari hadapanku, aku tidak ingin melihat wajah seorang Pembunuh."
Kata ibuku kasarAkupun pergi dan meninggalkan meja Makan itu, kaki ku melangkah menuju kamarku.
~
Drekk...Drek...Drekk
Akupun membuka pintu kamarku, dan duduk diatas ranjang tempat tidurku. Sambil mengambil sebuah bingkai Foto yang terdapat fotoku dan foto Saudara kembar'ku."Kak..Kenapa kakak begitu cepat pergi kak? Semua orang menyalahkan ku atas kepergian kakak! Kak Amira Gak bersalah kan kak?." Ucapku sambil menatap foto kak Amara dalam sebuah bingkai tersebut.
Next??
Jangan lupa Vote dan follow akunku ya Nanti pasti bakalan aku Follback 😅🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
''Matahari Untuk Amira''
Ficção AdolescenteBiarkan mereka membencimu, Biarkan mereka Menghinamu, Tapi jangan pernah kau membalasnya. Tidak Ada kehidupan tanpa permasalahan:) ~ Tidak semua senyum itu bahagia, dan tidak semua air mata itu kesedihan Amira Dan Amara