"Aku suka kamu meyakinkan bahwa bahagia berdua adalah bahagia kita . Tak perlu dengarkan orang lain aku saja yang kamu ingin."
-Barsha BeatarishaHAPPY READING⚘
******
Pulang sekolah Arsha buru buru ke kelas Rellia dia ingin mengantar pulang sekaligus bertemu deng Anka. Arsha dan Anka sebenarnya mereka sangat dekat bahkan seperti adik dan kakak. Mungkin karena mereka satu hobi. Bahkan Arsha sudah mengenal Rellia sejak dulu saat Rellia menonton pertandingan sebuah basket yang pemain nya Anka abang nya. Sebenarnya Arshs juga udah suka sama Rellia tapi dia malu mengakuinya ke Anka."LIA" teriak Arsha
"Arsha"
"Aku anter kamu pulang "
"Ta ... tapi "
"Gak ada penolakan!"
"Iya Arsha Lia mau"
"Ikutin gue"
"Tadi manggil nya aku sekarang gue aneh!"
"Belom terbiasa Li"
"Ya di biasakan Arshaaaa"
"Gue butuh lo untuk membiasakan gue"
"Belajar dari siapa?"
"Apa?"
"Arsha jadi suka godain Lia"
"Belajar sendiri"
Arsha berjalan meninggalkan Rellia. Rellia berteriak
"ARSHAAA TUNGGUIN LIA "
"ARSHA!"
"ARSHA KAMU BUDEK"
Arsha berhenti dan membalikan badan nya ke Rellia
"Mau pulang, atau mau nginep?""Arsha gak romantis"
"Gue harus apa Liaa"
"Gandengan" jawab Rellia dengan menyodorkan tangan nya ke Arsha . Tapi Arsha tidak membalas tangan Rellia dia langsung memegang pundang Rellia dan menggendong nya ke parkiran.
"EH ... EH ... ARSHA MAU NGAPAIN RELLIA "
"ARSHA RELLIA TAKUT JATUH, TURUNIN GAK"
"ARSHAA MALU DILIATIN ORANG ORANG"
Arsha hanya memasang muka datar sambil menggendong Rellia dia tidak perduli dengan teman teman di sekitarnya yang melihat nya, ada yang kagum dengan mereka karena pasangan yang paling cocok Arsha yang ganteng dan Rellia yang begitu cantik. Tetapi ada juga yang iri dengan mereka. Tapi Arsha tetap bodo amat dia tidak memperdulikan itu.
******
Mereka sampe rumah Rellia nampak nya Bang Anka belum datang Arsha duduk di ruang tamu, Sementara Rellia menyiapan makanan dan minuman untuk Arsha. 15 menit kemudian Rellia datang dengan membawa dua jus mangga dan dua piring nasi goreng .
KAMU SEDANG MEMBACA
AURELLIA [TAHAP REVISI]✓
Ficção AdolescenteKita pernah sama sama percaya, bahwa hujan adalah cara terbaik mengembalikan ingatan. Juga, percaya bahwa senja hanyalah sebuah persinggahan. Kamu pernah mengajakku masuk keduniamu, lalu lupa cara mencintaiku sebagai diriku sendiri. Kamu memaksa ak...