Grow Up

2.2K 219 58
                                    

Bulan ke-1
Mama still asleep.

Selesai dengan urusannya mempertebal selubung shinsu pada tubuh lemah Aguero, kini Bam beralih pada kedua anaknya yang masih tertidur pulas. Satu bulan telah terlewati namun Aguero masih betah memejamkan matanya. Kedua anaknya memang tak begitu rewel terutama si bungsu Vassa.

Vassa termasuk bayi yang pasif, tak rewel seperti kakaknya dan tak juga ceria. Cenderung diam dan hanya merengek kecil saat lapar. Sifat Aguero benar-benar turun padanya dengan sempurna. Berbeda dengan Vincent, bayi lelaki itu sedikit lebih rewel dan sangat aktif. Lebih banyak meminum susu daripada saudarinya. Kini usia keduanya sudah memasuki satu bulan namun sang ibu belum juga sempat menggendong mereka.

Bulan ke-3
Mama was wake up.

Aguero akhirnya tersadar. Mata cobalt itu menatap sayu pada Alphanya. Aguero merasa jika dirinya sangat lelah, seolah ia baru saja mengangkut beban berton-ton ke atas gunung tinggi. Sekujur tubuhnya terasa lemas.

Bam mendekap erat si biru dalam pelukannya. Kerinduannya tak terbendung sudah. Rasa syukur terus saja ia rapalkan dalam hati. Mulutnya tak henti memanggil nama kekasihnya.

"Bam dimana baby V?"

Bam tersenyum hangat saat mendengar Aguero menanyakan anak mereka saat ia baru saja membuka mata. Dadanya bergemuruh dengan rasa haru dan sayang. Dengan perlahan si brunette membantu Aguero untuk duduk. Bersandar pada dashboard ranjang yang sudah diberi bantal.

Bam melangkah mendekati box bayi, menggendong salah satu anaknya yang masih terlelap. Lalu membawanya mendekat pada Aguero.

"Ini Vincent. Yang pertama dilahirkan,"

Bam menyerahkan Vincent pada Aguero, lalu dirinya kembali ke box bayi untuk menggendong satu lagi anaknya.

"Dan ini Vassa. Oh, astaga peri kecilku sangat cantik."

Bibir Aguero tersenyum lebar, air mata haru mengalir dipipinya. Melihat kedua buah hatinya sehat dan tak ada kekurangan apapun.

Bulan ke-5
Baby, please get a sleep.

Dini hari, saat sebagian besar orang masih tertidur lelap dan Bam harus rela terjaga demi putranya yang menangis dan tak ingin berbaring di box bayinya. Bayi lelaki itu semakin rewel setelah Aguero bangun. Lebih banyak menyusu pada ibunya dan lebih suka menyiksa Bam disaat malam hari. Bayi gendut itu tak akan tidur jika bukan sang ayah yang menimangnya.

Berbeda dengan Vassa yang pasif, siapapun orang yang menggendongnya selama gadis kecil itu merasa nyaman dia akan diam dan tertidur.

Bulan ke-6

Vincent yang keberatan badan belum bisa membalik tubuhnya seperti adik kembarnya. Bayi gendut itu sangat sulit untuk sekedar memiringkan tubuhnya. Vassa yang memang memiliki tubuh kecil terlihat sangat mudah untuk membalik badannya hingga tengkurap.

Bam dan Aguero selalu mengawasi kedua anaknya. Selama mereka di Wolhaiksong semua paman dan bibinya sangat menyayangi kedua peri kecil itu. Terutama Urek, dia sudah jarang berkeliaran dimenara sejak V twins lahir.

Bulan ke 7
Crawling

Vassa sudah bisa untuk merangkak dan belajar duduk. Sedangkan vincent, bayi lelaki itu sudah pandai merangkak. Mengejutkan memang saat ia sudah lebih maju dari saudarinya padahal sebelumnya tengkurap saja susah.

Bam tak bisa menemani kedua anaknya setiap hari karna tugasnya sebagai pemimpin masih menunggu. Laporan-laporan dari bawahannya menumpuk dimeja kerjanya. Aguero tentu saja setia menemani kedua anak mereka, terkadang Ran akan datang dan membantunya menjaga si kembar.

The GraceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang