Welcome Baby Twins

2.3K 243 24
                                    

Tower of God

Original story by SIU

Disclaimer by SIU

Enjoy reading

.

.

.

.

Bulan ke-6

Enam bulan sudah terlewati, Aguero masih mengungsi di Wolhaiksong. Begitu juga dengan Bam, lelaki itu akan menginap empat hari dalam seminggu memastikan jika Aguero benar-benar aman dan nyaman. Perut besar si biru sangat menyulitkannya untuk bergerak, mau tak mau Aguero harus selalu dibantu untuk berdiri atau dipapah saat berjalan. Ran juga sekarang ada disana setiap hari bersamanya.

"Tuan Yu ze, apakah Aguero akan baik-baik saja saat melahirkan nanti?"

Aura ketegangan terasa jelas diruang tengah itu. Ada Urek, Yu ze, Hachuling, Ran dan juga Bam disana.

"Aku tidak bisa memastikan Viole, kelahiran omega laki-laki sangat beresiko. Tubuh si omega akan sangat lemah dan rentan saat melahirkan dibutuhkan seorang Alpha dengan cadangan shinsu yang melimpah untuk ditransfer kepada omega sehingga saat melahirkan resiko kematian akibat kelelahan berkurang."

Ini yang paling Bam takutkan. Menjelang kelahiran calon anaknya, ada resiko besar yang harus ia hadapi. Saat melahirkan nanti kemungkinan kehilangan Agueronya sangat besar. Saat ini saja Aguero sudah tak mampu untuk bergerak banyak, Bam selalu menyelimutinya dengan selubung shinsu agar si biru selalu aman.

Bam tidak meragukan keteguhan dan ketangguhan omeganya, hanya saja jiwa dan raganya diguncang oleh kenyataan dan rasa takut yang menumpuk. Agueronya dan kedua anaknya harus selamat. Jika disuruh memilih Bam mungkin akan diselimuti dilema dan keraguan.

"Aku memiliki shinsu yang lebih dari cukup untuknya, kumohon tuan Yu ze, lakukan apapun untuk keselamatan mereka."

Bam memohon frustasi, hampir setiap hari dirinya memeras otak untuk memikirkan keselamatan buah hatinya dan Aguero. Bam sudah berdiskusi dengan Hwaryun dan beberapa rekannya. Menurut perkiraan Hwaryun, akan ada penyerangan saat hari kelahiran anaknya nanti. Beberapa orang yang sudah berkomplot menyusun rencana untuk membuyarkan fokus semua orang.

Dengan keadaan Aguero dan Bam yang mungkin akan sulit untuk ikut bertarung, musuh tentu sudah paham bagaimana situasi dan kondisi dua sejoli itu. Sang Alpha tak mungkin meninggalkan sang omega. Kesempatan emas itu akan mereka gunakan untuk menyerang.

Saat ini saja sudah ada beberapa teror kecil disekitar mereka. Musuh mulai menunjukkan taringnya. Urek dan anggota Wolhaiksong yang lain turut membantu mengamankan daerah sekitar. Memastikan wilayah mereka bersih dan aman.

"Khun muda itu juga akan melahirkan dua bayi, jadi mungkin kau perlu memeras shinsumu untuk mendukungnya. Aku tidak ingin mengatakan ini, hanya saja mungkin kau akan diminta untuk memilih nanti, Viole."

Bahu Bam melemas, beban dipundaknya terasa semakin berat. Kepalanya pening luar biasa. Jantungnya berdetak menyakitkan. Kemungkinan itulah yang sangat ingin ia hindari.

"Apapun caranya kau harus membuat A.A hidup."

Ran bangkit berdiri lalu berjalan menjauh, meninggalkan Bam dengan segala beban yang semakin mencekiknya. Kata-kata si bungsu khun itu hanya menambah bebannya.

"Jangan pikirkan perkataan Ran, kau adalah Alpha Aguero. Kau yang akan menentukan semuanya. Bicaralah pada Aguero, dia pasti mengerti kondisi kalian."

Apa yang harus dibicarakan? Mengatakan jika saat melahirkan nanti kemungkinan Aguero akan mati? Tidak. Tolong jangan buat Bam tertawa diatas derita.

The GraceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang