Hari-hari mengidam

2.1K 277 39
                                    

Tower of God

Original story by SIU

Disclaimer by SIU

Enjoy reading

.

.

.

.

.

Suara muntah terdengar begitu keras dibalik pintu kamar mandi. Seseorang dibalik sana sedang berusaha untuk mengeluarkan isi perutnya entah untuk keberapa kalinya hari ini. Mual berlebih dan keinginan untuk memakan sesuatu yang sulit dan aneh, adalah dua dari sekian banyak ciri mengidam. Yah, lelaki dibalik kamar mandi itu sedang mengidam.

Tok~ tok~

"Tuan Viole, anda baik-baik saja?"

"....ya, aku...ugh uhuk! Uhuk! Aku baik
..."

Yah, yang mengidam itu adalah Bam bukan Aguero. Dua bulan setelah Aguero diungsikan Bam mulai merasakan mual dan muntah-muntah. Tidak mood untuk makan apa-apa, tapi sering meminta hal-hal aneh pada bawahannya. Emosinya kadang tidak stabil dan lebih sering marah-marah. Belum lagi mulutnya mulai mengeluarkan kata-kata pedas jika ada sesuatu yang kurang pas menurutnya.

Pintu kamar mandi terbuka, menampakan wajah rupawan yang terlihat pucat dan kelelahan.

"Kai, ambilkan aku semangkuk es batu dan beri perasan lemon,"

"Tapi Tuan anda belum makan apapun sejak pagi, saya takut perut anda akan sakit nanti jika memakan makanan yang asam."

"Tidak, aku baik-baik saja, tolong pergilah,"

"Ugh, baiklah."

Kai yang mendapat perintah mutlak bergegas pergi. Sungguh dirinya khawatir pada kesehatan sang Tuan. Hampir dua minggu ini tuannya tak absen untuk kekamar mandi sekedar memuntahkan isi perutnya yang bahkan belum terisi apapun.

Bam lalu berjalan pelan, kembali kekamarnya di istana terapung FUG. Kapal terapungnya masih dalam tahap perbaikan, jadi untuk sementara dirinya akan menetap disini. Bam sangat rindu pada Aguero. Sudah seminggu ia tak mengunjungi si biru kesayangannya lantaran staminanya yang bahkan untuk berlaripun sulit dilakukan.

Bam memang selalu mengunjungi Aguero minimal seminggu dua kali. Sekalipun jauh Bam akan selalu menyempatkan diri ditengah kesibukannya sebagai seorang pemimpin.

Lelaki brunette itu merebahkan tubuhnya di kasur, memijit pangkal hidungnya untuk mengurangi pening yang mendera. Menunggu es batu lemonnya, memikirkan kesegaran yang akan melewati tenggorokannya membuat Bam meneguk ludah tak sabar.

Sementara itu Aguero di Wolhaiksong nampak baik-baik saja. Nafsu makannya masih normal dan tidak menunjukkan perubahan apapun mengingat dirinya yang tengah mengandung. Hanya perutnya saja yang mulai terlihat membesar. Masa kehamilan untuk seorang omega itu berbeda hanya butuh tujuh bulan bagi mereka untuk mengandung lalu melahirkan pups.

Seperti yang dialami Aguero, perutnya lebih terlihat seperti seseorang yang hamil empat bulan alih-alih dua bulan. Semakin hari sulit baginya untuk bergerak bebas seperti biasa. Hachuling dan Urek selalu menghiburnya meskipun ia tak terlalu membutuhkan itu.

Sesekali Ran akan datang dan membawakan buah tangan untuknya. Sekedar makanan manis dan kue-kue kecil lainnya.

"Bayi biru!! Bagaimana keadaan baby brown diperutmu?"

The GraceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang