UTS dan Kelas Cowok

60 25 1
                                    

Pagi hari, pukul 06.12,

Setiap pagi selalu sama, gue yang pertama kali dateng.

Rutinitas gue setiap pagi itu ngebuka jendela, nyalain kipas (padahal ada AC tapi harus di nyalain jam 9, emang gak modal tuh sekolah), terus baca🗿🗿(hmm) di handphone.

Saat gue mau ngebuka jendela, di saat itu juga ada yang teriak,

"WOEYY CEWEK RIBUT YUK!!" Anjir, untung dia ngajak ribut nya kelas kita, yang walaupun cewek, tapi, tenaga nya kayak gorila semua.

Gue memutuskan buat mengabaikan nya. Masih pagi, gue gak mau nyari masalah. Ehh tapi tiba-tiba.

"WHOOSH!"
Tiba-tiba entah darimana muncul di depan gue laki-laki dengan perawakan pendek, rambut coklat, dan wajah yang lumayan.

"Hmm, lumayan-lumayan." Kata gue sambil memandangi wajah nya dari dekat.
"Anjir, jauh-jauh sana!" Kata nya dengan wajah memerah.

"Hah, apaan sih, woeyyy kalo ngomong baik-baik dong, percuma ganteng kalau akhlak nya minus." Kata gue kesal.

"Bomat gak peduli." Katanya kesal
"Buset nih tangan udah gatel pengen nampar mukanya" pikir gue.

"By the way, gimana lu bisa kesini dah ini lantai dua loh?!"
"Ya manjat lah."
"Gimana caranya??!!!"

"Udahlah gak penting." Katanya cuek, woey lah itu penting banget, dia jelmaan Spiderman apa gimana?!

"Yang lebih penting, Riri sama temen-temen lu yang lain mana?"
"Emang lu siapa, pacar nya Riri?"
"BUKAN LAH!!!" Walaupun perkataan nya seperti itu tapi raut wajah nya memerah.

"Hoo, gue ngerti.." Kataku
"Apalagi sekarang?" Katanya mulai kesal dengan percakapan yang gak kunjung selesai ini.

"Lu suka sama dia kan, tapi lu gak bisa nyatain perasaan karena insecure sama kekayaan nya kan?"

"Jangan ngadi-ngadi deh, dengerin gue dulu."
"Yaudah apaan?"

"OK, LANGSUNG AJA KE INTI NYA GUE NANTANG LU DAN SELURUH KELAS LU BUAT UTS NANTI!" Katanya membara.
"Hah, apaan dah?"
"INTINYA KALAU KELAS LU BISA NGALAHIN KELAS GUE PAS UTS, 50% POIN KITA BAKAL JADI HAK MILIK KELAS LU."

"Hah, apa itu emang bis---" Saat gue mau protes dia udah loncat dari jendela.

"Gak ada protes, bye." Beneran dah tuh cowok pengen gue gaplok.

(ノ`Д')ノ彡┻━┻


Saat sudah ramai, gue menceritakan ke seluruh kelas tentang apa yang gue alami tadi. Tentang kelas gue yang di tantang, atau kenapa dia bisa manjat kayak Spiderman.

"Emang bisa ya, poin di bagi-bagi ke kelas lain?"
"Bisa Nia, ada peraturan kalau poin bisa berkurang dengan cara tanding dengan kelas lain." Kata Sonya.

"Pertandingan nya macem-macem, bisa adu nilai, lomba pas class meeting, atau barang yang banyak dijual pas market day."
"Ngasih poin nya juga tergantung."
"Hoo.."

"Ngomong-ngomong.." Kata Sonya sinis.
"Lu baca buku penghubung nya gak sih?"
"Ituu.."
"Apa?" Dia mulai menatap gue dengan sadis.
"Males, abis nya kepsek ngasih peraturan banyak banget terus se enak jidat kayak depeer." Kata gue merengek.
"Tetep aja lu harus baca."
"Iya, iya."

Disisi lain, Riri tampak sangat kesal.

"DASAR BOCIL SATU ITU!!!!" Kata Riri kesal. Lalu dia langsung melongok keluar jendela.

"WOEYYY KEVIN!!!" Katanya berteriak. Oh, nama nya Kevin.
Kevin pun ikut melongok keluar jendela di lantai satu.

"Apa, mau protes, silahkan."
"Sialan lu!"
"Tenang aja, nanti gue bikin poin kalian makin banyak." Katanya menyeringai.

"Hah, emang nya lu yakin?" Kata Riri.
"Yakin lah, kalian kan murid nomor satu di belakang."
"Udah deh jangan bacot, pangeran nya Riri." Kata gue yang ikut melongok keluar.

"HAH, APA?" Mukanya merah lagi.

Riri mengabaikan perkataan gue, lalu berkata,

"Kalau kelas kita menang berarti 50% poin kita bakal buat kalian kan?"

"Iya." Ujar laki-laki yang lain, sepertinya kita mulai jadi pusat perhatian.

"Ok, siap-siap aja, Mipa 4 bakal bikin mampus Mipa 2." Kata Riri sambil membuat muka evil face, lalu setelah itu dia pun pergi.

"Tenang aja." Katanya ke gue sambil tersenyum.

"Tolong perhatian nya gaes!" Kata Riri.

"Ri, napa dah, lu tau kan itu gak mungkin." Kata Reina.
"Shhttt, gak ada hal yang gak mungkin di dunia ini."

"Jadi, gue bakal bikin kalian belajar mati-matian." Kata Riri.

"Tapi, kita gak mungkin bisa belajar kayak gitu, gue aja denger lagu BTS pas lagi belajar aja malah ilang konsentrasi nya." Kata Jesika, yaiyalah bambank!

"Makanya itu." Riri menepuk tangan nya, tiba-tiba ada bodyguard yang muncul di samping nya.

"BUSYET, KEREN BANGET!" Kata Sefa.

Riri berbisik pada bodyguard itu, bodyguard itu mengangguk, dan lenyap seketika.

"Baiklah, gue bakal buat kalian jadi murid paling pinter yang pernah ada."
"Dengan cara...."

Gue menanti apa kata selanjutnya.
"Les privat!" Katanya sambil menepuk tangan.
"Cuman itu?"
"Enggak, ini akan sedikit berbeda." katanya dengan senyum mencurigakan.


Like and comments yoo
Maaf banyak typo, hikd :"(

In My ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang