Class Meeting

46 17 3
                                    

"Jadi anak-anak, karena UTS sudah selesai, kita akan mengadakan class meeting." Kata Bu Lila.

Class meeting bolos aja dah gue. Toh gak ada mapel ini.

"Bagi yang mau bolos, nilai kalian di rapot bakal 0" Bu lu itu cenayang ya?

"Kalian yang mendiskusikan mau ikut lomba apa, karena materi nya sudah abis, jadi ibu keluar dulu."

"Asikkk, free time." Kata kami semua kompak.
"BUKAN FREE TIME, TAPI BERDISKUSI!" Kata Bu Lila sambil melotot.
"Siap bu, hehe." Setelah itu Bu Lila keluar dari kelas.

(╯ರ ~ ರ)╯

"Ini gue dikasih lembaran surat buat clasmet, jadi, cepetan mau ikut apaan, dikit lagi oppa gue live!" Kata Sefa sambil mengipas-ngipaskan lembaran surat nya.

"Yaa, karena ketua kelas kita bodoh nya udah dunia akhirat, ayo kita mulai ya." Kata Sonya yang berada di sebelah nya.

"Emm, dimulai dari hadiah nya, hadiah utamanya itu, bisa seharian sama ketua dan wakil ketua OSIS cowok, apaan coba?" Kata Sonya bingung.

"Ohh, biar gue jelaskan!" Kata Zila mengangkat tangan.

"Jadi, di sekolahan ini OSIS nya kepisah cewek dan cowok, rumornya OSIS cowok itu rata-rata cogan." Kata Zila semangat.

"COGAN?!" Sekelas langsung nengok ke Zila, dasar betina.
"Iya, tapi, katanya kelas 10 enggak bakal dapet juara pertama kalo clasmet." Mukanya langsung terlihat murung.

"Kok gitu?" Kata Sena.
"Gimana ya, kalian tau kan di sekolahan kita bisa masuk OSIS pas kelas 10 semester 2."

"EHH, MASA!" Kata gue setengah berteriak.
"Makanya di baca buku penghubung nya, bego." Kata Reina judes.
"Hilih, julit banget neng, susah nyari jodoh loh." Kata gue meledek, yang membuat Reina mengepalkan tangannya.

"Gue lanjut ya, kalian tau kan panitia nya OSIS, jadi mereka manfaatin kekuasaan mereka buat menang."

Gak gue sangka ternyata di sekolahan ini ada yang kayak gitu, gue pikir karena ini sekolah lumayan elit jadi anaknya juga elit-elit, tau nya sama aja.

"Pasti bisa kok." Kata Sefa.
"Hah, gimana caranya coba?" Kata Riri
"Kita gunain kekayaan elu buat ngalahin mereka." Kata Sefa sambil sembah sujud ke Riri.
"Ehh, jangan sujud gitu sama Riri, musyrik." Kata Hana mengingatkan.

"Jangan gitulah dodol, kita sama aja kayak mereka dong." Kata Alika.
"Terus, gimana dong?" Kata Sefa bingung.
"HMMMMMMM......" Sekelas berpikir keras untung kedepannya.

"Gue ada ide." Kata salah satu anak yang paling jarang ngomong di kelas, yang pinter nya ngalahin Sonya, yang kerjaan nya cuman bobo dikelas, yup, siapa lagi kalau bukan Neyra.

"Apa, apa?" Seperti melihat keajaiban alam, mata kami berbinar-binar saat melihat orang yang pendiam dikelas berbicara.

"Disini ada yang punya akun olshop atau ada yang selebgram gak?"
"Ehh, emang nya apa hubungannya." Kami sekelas bingung.

"Udah jawab aja."
"Kalau gak salah Reina followers nya banyak kan?" Kata Alika.
"Ehh, masa?" Kata Neyra bingung. Jahat banget kamu Ney, kalian kan deket.

"Yaa, lumayan lah..." Kata Reina dengan muka malu-malu yang rasanya pengen gue tampol.

"Kita bisa manfaatin itu, kalau misalnya mereka curang, kemungkinan besar mereka gak mau disalahin, para murid yang nontonin pertandingan juga bakal tutup mulut."
"Jadiii..." Kata Neyra menjeda ucapan nya membuat kami penasaran.

"Kalau yang nonton bukan cuman murid di sekolah kita, melainkan juga orang luar, mereka jadi gak bisa curang kan. Lagipula kita punya bukti dan saksi."
"Dah, segitu aja, buat seterusnya terserah kalian, gue mau bobo, bye."

Entah kenapa, kami sekelas tepuk tangan.
"Keren bangettt rencana nya astaga, omg!" Kata Monik yang memeluk Neyra karena mejanya berada di sebelah kanan nya.

"Berisik, gue mau tidurr.." Kata Neyra kesal.

"Tapi, kalau cuman satu gak akan cukup kan, lagipula tempat kita tanding pasti beda-beda." Kata Afifah.

"Kalau gitu kita kumpulin lebih banyak, yokk siapa yang followers nya udah 1k lebih" Kata Sonya semangat.

"Ahh, kalau gak salah gue pernah liat Nia nge-scrool akun IG nya, dan followers nya udah 22k lebih." Kata Sena.

Shit, mampus gue, itukan akun IG khusus ngegambar BL. Kalau ketahuan bisa mati nih.

"Kalau gak salah namanya itu @Tama_Tamago." KENAPA LU BISA TAU SENAAAAA?!

"Oh, gue nemu, apaan nih, lu suka kayak beginian." Kata Sonya merasa jijik.
"UWAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!" Gue berteriak sekencang-kencangnya.

"Ehh wow, gue juga suka baca fanfic kok, jadi tenang aja." Kata Reina sambil melihat handphone nya.
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA, MASA MUDA GUEEEEEEE!!!!!"
"Berisik." Reina menampol muka gue.

"Jadi lu bersedia bantuin kita kan @Tama_Tamago?" Kata Sefa mengancam.

"Kalau gue ketauan guru gimana?! Terus jangan panggil gue kayak gitu di real life!!!!!" Gue udah berkaca-kaca menahan sakit karena ditampol dan karena malu.

"Ya, itu salah lu sendiri." Sekelas kompak ngomong begitu, kecuali Hana.
"Gue cari juga ya." Hana berkata polos.
"Jangan Hana, lu masih terlalu polos untuk dunia yang gelap ini." Kata Reina yang sepertinya juga fujoshi.

"Brengsek lu semua, hiks." Kali ini gue nangis beneran.
"Ok, lanjut, sekarang kita nentuin..." Tenet Tenet Teneeett, ahh, bel istirahat udah bunyi.

"Gimana nih, kita belum nentuin bakal ikut lomba apa, pasti kita bakal abis sama Bu Lila." Kata Sonya khawatir.

"Aaaaaaaaaa, gue gak sempet liat live oppa!!!!" Kata Sefa teriak.
"Ini bukan saat nya ngomongin itu bego, baca kondisinya dong!!" Kata Sonya kesal.

"Anak-anak, kalian udah nentuin bakal ikut lomba apa?" Kata Bu Lila tersenyum.

"Uu--dah dong bu" Kata Sonya gugup.
"Kalau gitu serahin kertas nya."

Dan terjadilah tarik menarik kertas antara Sonya dan Bu Lila.
"IBU YAKIN KALIAN PASTI BELUM NENTUIN KAN?!" Kata Bu Lila dengan tatapan seram nya.

"AMPUUNNN BUUUUUU!!!!" Ujar kami sekelas.

Maaf kalau banyak typo, author nya ngantuk,
Jangan lupa vote dan komen nya yak

In My ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang