Rumah Riri

52 24 7
                                    

Riri, salah satu murid paling kaya di sekolahan ini, menyuruh kami untuk ikut les privat di rumah nya.

Ini di mulai ketika,
"GAES, BESOK KE RUMAH GUE YA SEKELAS!"
"Ehh, emang nya cukup 30 orang ke rumah lu?"
"Tenang aja rumah gue gede." Katanya sambil mengibaskan rambut panjang nya. Widih, sombong amat.

"Tapi, besok gue gak bisa." Katanya Jesika.
"Kenapa emang nya Jes?"
"Besok gue ada kondangan."
Lagi-lagi Riri menepuk tangan nya, dan bodyguard nya langsung muncul.

"Kondangan nya di mana Jes?"
"Ehh, di Bogor di gedung XX"
Lalu Riri berbisik ke telinga bodyguard itu, bodyguard nya pun mengangguk lalu menghilang.

"Tenang, lu besok bisa dateng, acara nya di undur jadi minggu depan." Katanya sambil tersenyum.
"Njir, kok bisa"
"Shht, jangan banyak bacot besok lu ke rumah gue aja, ok."
"Ya--udah deh." Kata Jesika pasrah

"Berarti besok bisa semua ya, kalau ada yang gak dateng siap-siap aja."

(☉。☉)!

"Niaaa, kamu mau kemana?" Kata emak gue yang ngeliat anak gadis nya yang rapih dan wangi.

"Mau ke rumah pacar nya itu mah." Kata Alvin, abang gue yang sangat gue sayangi dan cintai (tapi boonk).

"Hoo, jadi kamu udah berani ya cinta-cintaan." Kata emak gue yang tiba-tiba bawa sapu.
"Ihh, enggak mah itu, aku mau les privat di rumah temen."
"Haa, masa??" Emak gue mengangkat alis.

"Udah mah percaya aja, Alvin cuman bercanda kok, gak mungkin orang yang main otome game masih pake walkthrough punya pacar, mustahil itu."
"Kak, gelud yuk, by wan :)"
"Awowkwowk, kaborrr.." heran punya kakak berakhlak banget.

TIN!

Terdengar klakson mo-- BUKAN ITU BUKAN MOBIL ITU BUS!!

"Nia, ayo cepetan naik." Kata Riri dari kejauhan. Emak dan kakak gue terbengong-bengong.

"Tante, Nia nya ikut dulu ya ke rumah saya." Kata Riri sambil salim ke emak gue dan kakak gue.
"Ehh, iya silahkan." Emak gue langsung gugup.

"Ayo, Nia!" Kata Riri sambil menggandeng tangan gue.
"Mah, kak, gue mau pergi dulu ya. Mau ke rumah orang kaya, tenang aja Nia bawa Tupperware kok." Kataku sambil melambaikan tangan ke mereka.

(●__●)

Saat di bus, gue ngeliat temen-temen gue, muka mereka ada yang bingung, tercengang, ada juga yang ter kagum-kagum dengan desain bus nya.

"Oyy, jelasin dulu sebenernya apa yang terjadi?!" Kata gue yang mulai ngegas.
"Apa nya yang apa?" Kata Riri yang seolah-olah nge jemput orang pakai bus itu hal yang wajar.

"Ohh, gue tau!" Riri mengepalkan tangannya.
"AC nya kurang adem ya?" Kata Riri.
"Bukkaaaaaannn, kenapa ceritanya lu bisa punya bus, kita bukan mau karyawisata woeyyy!!!" Kata Sonya.

"Ehh, ini bus punya keluarga gue, abis nya kalo kalian gak di jemput pasti ada aja yang gak bisa."

Keluarga Riri sekaya apa sih sebenernya?!

"Btw lu yang terakhir nih, rumah lu kejauhan."
"Ya, maap."

Selama perjalanan kita menikmati kemacetan jalan raya di hari Minggu.

"Udah Sonya, gak usah bingung mendingan kita karoke nyanyi lagu blekping." Kata Sefa menghibur Sonya yang masih linglung.

"Wahh, lu cepet banget adaptasi nya ya, kayak binatang." Kata Sonya sambil senyum terpaksa.
"Hah, apa kata lu, ngajak gelud?!"
"Hayukkk, siapa takut."

Di sisi lain,
Ada Neyra, Alika, dan beberapa temen gue yang tidur. Heran, masih bisa molor ya suasana nya berisik banget kayak gini.


(ノಠ益ಠ)ノ彡┻━┻


"Udah sampe gaess!!" Riri berteriak.

Terlihat pepohonan yang banyak banget, kayak hutan gitu. Bentar, rumah nya mana?!

"Anu, rumah nya sebelah mana?" Nice question Hana.
"Sebenernya belum sampai sih, ini masih di gerbang utama, mungkin sekitar 15 menit baru sampai."

Sekelas tercengang, apa-apaan nih orang.

15 menit kemudian,
"GILAAAAAA!!!!!" Sekelas kompak mengatakan nya.
Terlihat mansion yang kayak di anime-anime gue suka tonton. Gede amat cuk!

"Ri, kamu jelmaan Kanbe Daisuke ya?" Ceplos gue.
"Saha?"
"Abaikan."

Kita di sambut sama para pelayan di sana,
"Selamat datang." Katanya.

"Ok gaess..."
"Kita makan dulu yuk, pasti kalian laper"
"Kapan belajar nya?" Kata Sonya.
"Shhtt, udah lu laper juga kan?" Riri menaruh telunjuk nya ke bibir Sonya.

Di sana ada berbagai macam makanan, ada makanan Asia hingga Eropa.

"WAAHHH, UNTUNG GUE UDAH BAWA TUPPERWARE INSTING GUE EMANG GAK PERNAH SALAH!!" Kata gue jingkrak-jingkrak.

"Please, lu norak banget tau gak?" Kata Reyna, bodo amat yang penting perut kenyang, emak bahagia gue bawa makanan enak.

Sehabis makan,
"Ok, kita main game dulu yuk!" Kata Riri tersenyum.
"Terus kapan be--"
"Nih gue ada game PS 5 juga loh." Riri seperti sengaja menyela ucapan Hana.

"Udah Han, Son, yuk kita seneng-seneng dulu, kapan lagi main ke rumah orkay." Zila semangat banget kalau udah bahas game.

Waaahhh, Riri baik banget.

2 jam berlalu,
"Uwahh, udah jam segini."
"Iya, gak kerasa." Kata gue.
"Kuyy balik." Kata Sefa dengan santuy nya.

"Eitsss, kalian kesini emang mau ngapain." Kata Riri, mukanya langsung terlihat menyeramkan.

"Waduh, besok aja ya, udah capek nih." Kami langsung buru-buru keluar, tapi di halang oleh bodyguard nya Riri.

"Hoo, kalian pikir bisa semudah itu, Kalau kalian mau bebas dari rumah ini kerjain 100 soal yang ada di kertas ini." Kata Riri sambil memberikan kertas ke kami.

"Ehh apaan nih gak ngerti sama sekali." Sefa mulai kebingungan.
"Kalau gitu, kalian harus bisa hari ini juga, atau gak kalian gak boleh pulang." Kata Riri dengan evil face nya.

"HIIIIII, EMAAAKKK"
Gue tarik kata-kata gue kalau dia orang baik, dia itu iblis.

AKHIRNYA UPLOAD JUGA, MAAF TUGAS NUMPUK, UJIAN DKK DATANG, WKWK
JANGAN LUPA VOTE NYA (UwU)
MAAF KALAU BANYAK TYPO
MAAF JUGA KALO GAJE

YA AMPUN BARU SADAR ADA BAHASA AKU KAMU, MAKLUM YG NULIS SUKA MABOK

In My ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang