Ch. 33 - Roh Jahat III

17.1K 3.2K 121
                                    


Dalam perjalanan kembali ke rumah saudagar Bao, menantunya mulai bercerita tentang hubungannya dengan roh jahat yang berwujud gadis bergaun merah.

Ternyata roh jahat itu adalah roh dari teman masa kecilnya, keduanya begitu dekat dan akhirnya memiliki perasaan satu sama lain bahkan keduanya berjanji akan menikah ketika sudah dewasa.

Sayangnya pada saat usia keduanya mencapai 16 tahun, sesuatu terjadi. Gadis itu menghilang tanpa alasan yang jelas, pihak keluarga gadis itu dan dirinya berusaha mencari selama sebulan penuh tanpa hasil.

Ada yang mengatakan gadis itu diculik, sudah meninggal bahkan sampai diam-diam telah kawin lari dengan pemuda lain.

Ini menyebabkan menantu saudagar Bao patah hati dan larut dalam kesedihan sampai dua tahun kemudian dia menemukan cinta yang lain yaitu putri saudagar Bao.

Sebulan setelah pernikahan mereka, keanehan mulai terjadi dan pada akhirnya sosok gadis bergaun merah ini menampakan diri.

"Ayah mertua pernah menolong seorang kultivator, berkat bantuan senior itu kami bisa lolos dari bahaya..." Menantu saudagar Bao menambahkan kultivator yang sama menyampaikan akan melaporkan masalah mereka pada Violet Sun Sect, sekte kultivator yang berkuasa di wilayah ini jadi mereka menunggu di desa sampai kultivator dari sekte tersebut tiba.

Selepas menantu saudagar Bao menjelaskan situasinya, terlihat beberapa warga dalam kondisi panik berlari ke arah mereka.

"Gawat! Kita mungkin terlambat!"

Li Hao menitipkan menantu saudagar Bao kepada pemburu sebelum mempercepat langkahnya menuju kediaman saudagar Bao.

**

Saat Li Hao tiba di lokasi, dia melihat kepala desa sedang menahan saudagar Bao untuk tidak mendekati putrinya.

Putri saudagar Bao terlihat berbeda dengan terakhir kali Li Hao temui, rambutnya kini acak-acakan dan matanya seluruhnya menjadi putih. Gadis itu berteriak histeris sambil mencakar wajahnya sendiri.

"Tidak! Mei'er!" Saudagar Bao ikut histeris menyaksikan putri kesayangannya melukai dirinya sendiri.

Li Hao menyipitkan matanya, memandangi putri saudagar Bao yang wajahnya kini penuh bekas luka cakaran.

'Inikah fenomena kesurupan yang pernah Guru Xiao ceritakan?'

Xiao Fan pernah menyampaikan, roh jahat sebenarnya bukan ancaman serius bagi kultivator selama berada di tingkat yang sama tetapi mereka memiliki kemampuan yang merepotkan yaitu mengambil alih tubuh seseorang dan fenomena ini dikenal sebagai kerasukan.

Orang yang tubuhnya diambil akan kehilangan kesadaran, tidak dapat merasakan sakit ataupun mengingat kejadian saat dia dirasuki, namun sebagian besar mereka yang dirasuki tidak pernah mendapatkan kembali kesadaran mereka.

Li Hao mengeluarkan selembar kertas lainnya dan melemparkannya ke arah putri saudagar Bao. Seketika itu juga, putri saudagar Bao berhenti melukai wajahnya, dia berdiri dan berusaha menghindari kertas tersebut namun sebelum dia bisa pergi jauh, kertas itu berubah menjadi cahaya yang amat terang.

'Itu Spirit Cleansing Talisman terakhir yang kupunya, kuharap ini bekerja...'

Li Hao tidak memiliki banyak talisman yang berguna menghadapi roh jahat, dia tidak berpikir akan menghadapi roh jahat tepat setelah meninggalkan Gunung Bunga Persik sehingga dia hanya membuat dua spirit cleansing talisman.

Tubuh putri saudagar Bao mematung setelah terpapar cahaya dari spirit cleansing dan sesaat setelahnya asap hitam keluar dari tubuhnya. Setelah asap hitam itu sepenuhnya terlepas dari putri saudagar Bao, tubuhnya terjatuh ke tanah dalam kondisi tidak sadarkan diri.

Asap hitam itu melayang menjauh sebelum berubah wujud menjadi gadis bergaun merah, namun kini roh jahat itu memiliki luka di sekujur tubuhnya.

Roh jahat yang sadar dirinya bukan lawan Li Hao akhirnya memilih terbang meninggalkan desa. Tidak seperti sebelumnya, Li Hao yang sadar roh jahat ini mungkin mengulangi perbuatannya memutuskan untuk mengejarnya.

Roh jahat terbang secepat yang dia bisa, Li Hao terus mengejarnya sampai keluar dari desa.

**

Sepasang pemuda-pemudi yang berusia sekitar 16 sampai 17 tahun mendekati desa tanpa nama, keduanya memakai jubah berwarna ungu yang seragam dengan ukiran matahari pada lengan kanannya.

Pemudanya bertubuh langsing, wajahnya tidak tampan namun enak dilihat sementara pemudinya paras yang cantik dibandingkan gadis pada umumnya.

"Ah! Han gege sepertinya itu desa yang kita cari-!" gadis berjubah ungu menunjuk desa yang berada tidak jauh di hadapannya.

"Benar saudari Yue, akhirnya kita menemukannya." Pemuda berjubah ungu bernafas lega, mereka sudah mencari desa ini selama berjam-jam, "Maafkan aku saudari Yue, kita baru menemukannya selarut ini karena kelalaianku. Seharusnya memang kau tidak menemaniku kemari."

"Han gege, bicara apa kau? Aku tidak bisa membiarkanmu pergi ke tempat terpencil untuk mencari desa tidak bernama sendirian. Lihat saja nanti ketika kembali ke sekte, aku akan melaporkan masalah ini pada kakekku!" Gadis itu mendengus geram.

Pemuda itu tidak menjawab, dia hanya tersenyum canggung. Mereka berdua adalah murid dari Violet Sun Sect, Han Feng dan Yue Shan.

Han Feng mendapatkan tugas dari sekte untuk mendatangi desa tanpa nama ini, sementara Yue Shan memaksa untuk ikut. Keduanya memang seumuran dan telah saling mengenal sekitar sepuluh tahun, bahkan keduanya menjadi Inner Disciple dari Violet Sun Sect pada waktu yang sama.

Saat keduanya mendekati pintu masuk desa, mereka melihat roh jahat terbang ke arah mereka dengan Li Hao mengikuti makhluk itu dari belakang.

"Saudari Yue, berlindung di belakangku!" Han Feng menarik pedangnya dan mengalirkan qi, seketika pedangnya itu dilapisi cahaya kebiruan.

Yue Shan tidak tinggal diam, dia juga mengalirkan qi dan mulai membuat mantra tangan, perlahan-lahan qi mulai berkumpul di kedua telapak tangannya.

Roh jahat yang sedang berusaha lari dari Li Hao terkejut melihat kedua murid Violet Sun Sect itu, melihat jalan kaburnya tertutup membuat roh jahat itu melakukan perlawanan terakhir.

Li Hao menghentikan langkahnya setelah melihat Han Feng dan Yue Shan, dia menjadi waspada karena bisa merasakan keduanya adalah kultivator sepertinya. Li Hao memilih menyaksikan dari jauh karena khawatir menyebabkan salah paham kalau dirinya terlibat pertarungan ini.

Han Feng dan Yue Shan berada di tingkat Forging Qi namun tingkatnya lebih tinggi daripada Li Hao, Han Feng menunjukan dirinya berada di Forging Qi tingkat 7 sementara Yue Shan di tingkat 9.

Roh jahat yang sudah terluka parah tidak bisa memberikan perlawanan berarti, Han Feng mampu melumpuhkannya dengan mudah.

"Fire Magic – Flaming Arrow!"

Yue Shan mengakhiri pertarungan tersebut dengan Daoist Magic elemen api, dua lidah api yang dibentuk dari qi miliknya melesat cepat ke arah roh jahat kemudian membakarnya.

Roh jahat itu melepaskan teriakan tanpa suara, api itu membakarnya luar dan dalam sampai akhirnya dia menghilang tanpa bekas.

Han Feng dan Yue Shan bernafas lega sebelum mengalihkan pandangan mereka pada Li Hao.

Immortal DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang