BAB I

1.8K 146 130
                                    

Pagi ini perempuan berumur 39 tahun ini sedang sibuk membangunkan kedua anaknya "Kakakk ayoo bangunn, masa mau telat sih?" ujar Sarah
"Hm, bentar mah masih ngantuk" ujar Putri sambil menguap
"Mau bangun atau gak mama siram air" kesal Sarah
"Eh iya mah iyaa ini bangun" ujar Putri dengan panik
"Buruan mandi, siap-siap mama sama papa tunggu dibawah buat sarapan, mama mau bangunin adek kamu dulu" ucapan Sarah mulai lembut karna anaknya menurut

Perempuan dengan rambut panjang itu segera merapikan tempat tidurnya, sedangkan sang mama turun ke lantai bawah untuk menyiapkan sarapan.

Putri sudah siap dengan baju seragam  dan tas sekolahnya, tidak lupa dengan hoodie kesayangannya. Begitu juga Calvin, dia sudah siap. Mereka bertemu di tangga

"Gimana dek tugas lu, udah selesai kan?" Putri mengawali pembicaraan dengan adiknya
"Hm udah kak" ujar calvin dengan wajah cemberut
"Kok muka lu gitu sih?" ucap Putri heran karna sejak tadi wajah adik laki-lakinya itu murung
"Gue kesel, tugas gue banyak, apalagi mata pelajaran hari ini Matematika, duh males banget gue" jawab Calvin
"Banyakin sabar aja, lu masih kelas 1 SMP udah ngeluh, lah gue udah kelas 2 SMA" ujar Putri, padahal saat SMP Putri juga sering mengeluh
"Iya kak" jawab Calvin dengan nada lemas

Mereka sampai di ruang makan dengan konsep mewah, disana terdapat satu meja makan yang besar dengan 12 kursi

"Pagii pah mah" ujar Putri dengan semangat
"Pagii" disusul juga Calvin
Laki laki usia 42 tahun itu membalas sapaan mereka "pagi juga" belum sempat Calvin ingin tersenyum sudah ada pertanyaan yang tadi sama seperti ditanyakan oleh kakaknya "Loh vin kok muka mu kayak gitu sih, masih pagi loh ini" ujar Rayhan
"Hm iya tuh pah si Calvin capek sekolah, berhentiin aja hahahah" jawab Putri dengan memancing emosi Calvin.
"Eh apaan sih kak, gak ada kok pah. Calvin cuma males aja soalnya hari ini pelajaran matematika" jawaban Calvin membuat Putri terkekeh
"Yowes kamu yang semangat jangan cemberut" ujar sang papa sambil mengoles selai srikaya di rotinya

Ruang makan itu tiba tiba saja lengang, hanya terdengar suara notifikasi dari handphone

tiba-tiba ada nada dering telefon dari handphone Rayhan, ia segera mengangkat telfon dan meninggalka meja makan.

"Gimana?" ujar Rayhan
"....."
"Ok baik, kamu cukup atur semua. Lusa kita bisa berangkat" ucap Rayhan
"....."

Laki-laki itu segera kembali ke meja makan dengan muka datar

Sang istri langsung bertanya "Siapa yang telfon tadi?"
"Lidya" jawab Rayhan (Lidya adalah manager Rayhan sekaligus orang kepercayaan nya)
"Loh tumben Lidya nelfon pagi-pagi kayak gini, padahal kan bisa ketemu di kantor nanti" ucap Sarah sang istri
"Hm, lusa papa mau berangkat ke Eropa, mau ada rapat sama rekan bisnis papa, jaa" belum sempat Rayhan menyelesaikan pembicaraanya Sarah sudah langsung memotong
"Lah kok mendadak banget sih"
"Iya, Lidya sama aku juga gak tau kalau se mendadak ini" jawab Rayhan

flasback on

"Gimana" ujar Rayhan
"Beliau mendadak mengajak rapat untuk membahas bisnis pak, katanya kita harus segera menemui karna ada beliau ada kepentingan lain. Jika lambat maka kerjasama dibatalkan" ujar Lidya dengan nada cemas
"Ok baik, kamu cukup atur semua. Lusa kita bisa berangkat" ucap Rayhan
"Baik pak"

*telefon tertutup

flashback off

"Hm, yaudah kalau memang harus berangkat ya sudah berangkat aja, nanti barang barang biar mama beresin ya" ucap Sarah
"Hm kak, papa mau ngomong sama kamu, ayo ikut papa sebentar" kata-kata sang papa membuatnya terkejut, kenapa tidak langsung dibicarakan saja? kenapa harus menjauh?

"Kak, papa kan mau pergi. Papa mau minta tolong kamu sebentar boleh gak?" ucapan Rayhan membuat Putri sedikit merasa gugup
"Emang papa mau minta tolong apa? kalau misalkan kakak bisa bantu pasti dibantu kok" jawab Putri
"Hmm, papa mau kamu ngehandle sementara perusahaan pusat papa yang di Semarang" jawab Rayhan dengan cepat
"Hahh apa pah, ngehandle? yakali pah, kakak gak mungkin bisa" mendengar ucapan sang papa membuat Putri cukup kaget
"Ayo bantu papa ya, gak lama kok cuma sebentar" sang papa memohon
"Tapii gimana sama sekolah kakak?"
"Kamu bisa ikut homeschooling kayak kamu biasanya kalau lagi ada syuting" Jawab sang papa
"Hm, oke pah. Tapi janji ya gak akan lama" ujar Putri dengan sedih
"Iya papa janji, besok kita berangkat ke Semarang ya. Soal ijin sekolah kamu, nanti waktu papa jemput kamu pulang sekolah sekalian minta ijin sama guru kamu" ujar Rayhan dengan senang
"Ok bos"

You and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang