BAB VII

565 96 37
                                    

"Jadi sebenernya itu papa kamu masih 1 atau 2 bulan lagi pulang Put, jadi mau gak mau kamu harus netap disini dulu" ujar Richard

"Mmm-maksud om?" tanya Putri tidak mengerti

"Nanti waktu kamu pulang mama kamu pasti cerita" ujar Felicya

Putri kira kabar tersebut kabar paling buruk, ternyata masih ada kabar yang lebih buruk lagi.

"Tapi put, ada yang lebih bikin gak bagus lagi" ujar Yesha

"Aaa-aapaa ci apaa!!" Tegas Putri, Jason yang duduk disebelahnya berusaha membuat Putri tenang dengan mengelus bahu Putri

"Kamu terpaksa mengundurkan diri dari sekolah kamu dulu. Karna gak mungkin kamu izin 2 bulan kan? Mending kamu home schooling" ujar Yesha

"Hahh?! Apa ci?!"

"Itu semua permintaan Om Rayhan put, kita gak bisa apa-apa"

"Kata Rayhan, untuk tahun ini kamu bisa keluar dulu dari sekolah. Nanti waktu kamu kelas 3 SMA kamu bisa fokus" ujar Richard angkat bicara

"Putri bisa maafin soal itu om, tapi kenapa papa sama sekali gak bilang sama Putri? Mama juga" sahut Putri

Ia segera meninggalkan keempat orang tersebut. Jason ingin menyusul namun sang Mama lebih dulu melarang.

"Jangan jas, biarin dia sendiri, dia perlu waktu buat nerima"

"tt-ttapii mah.."

"Jas lusa kalian berangkat ya, kamu nemenin Putri. Gak mungkin kalau kita biarin Putri berangkat sendiri. Nanti soal bengkel biar papa yang urus" ujar sang Papa. Jason mengangguk

Sudah 1 jam Jason menunggu Putri keluar kamar, namun Putri tetap tidak keluar kamar. 2 jam, 3 jam, Putri masih belum keluar dari kamar. Jason sudah pasti khawatir, apalagi ini sudah pukul 1 siang, saatnya makan siang. Tadi pagi Putri hanya sarapan dengan 1 roti dan 1 gelas susu coklat, sudah pasti tidak kenyang. Jason semakin khawatir, jika Putri tidak makan pasti tubuhnya lemas.

Saat Jason mencoba mengetuk pintu kamar dan meraih gagang pintu ternyata pintu tidak dikunci. AHK SIALL! KENAPA GAK DARITADI SIH! BEGO! Ujar Jason kesal dan langsung segera masuk ke kamar. Ia melihat Putri yang terduduk di lantai segera membantu Putri untuk berpindah ke tempat tidur, dan benar dirasanya suhu badan Putri lumayan tinggi.

"Tuhkan badannya panas, gak makan kan? Aku ambilin makan ya bentar" ujar Jason

Laki-laki tersebut segera berlari menuruni anak tangga dan menuju dapur. Richard, Felicya dan Yesha yang sedang makan heran.

"Jas kenapa kok lari-lari?" tanya Felicya

"Udah mah ntar aja, sekarang mama siapin nasi sama lauknya buruan" tanpa pikir panjang Sang Mama segera menyiapkan, dengan wajah bingung

"Lo kenapa jas? Makan disini aja gak usah keatas" ujar Yesha sang kakak

"Ppp-puttrii badannya panas, pasti lemes karna belom makan itu" sahut Jason

"Nahkan, yaudah kamu temenin Putri dulu, kita selesai kan makan dulu baru nyusul" ujar Felicya

Jason mengangguk dan segera kembali ke kamar Putri sambil membawa makanan

Putri masih terbaring lemah, Jason membantu Putri untuk duduk.

"Ayo makan dulu, biar aku suapin ya"

Putri menggeleng

"Gak mau tau harus makan dulu, perut kamu kosong, nanti tambah sakit"

"Aku gak nafsu makan" sahut Putri

You and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang