BAB IV

633 100 40
                                    

"hai" sapa Bryan

"hh-hai" balas Putri, ia segera membalikkan badan, saat melihat sosok yang menyapa nya Putri langsung memeluk Bryan. Dari jauh Jason hanya memperhatikan dengan wajah murung.

"Aaaaa Ko Bryann huaa, kangennya" ujar Putri

"Samaaa Puttt aku juga kangen sama kamu, kamu gimana kabarnya?" ujar Bryan sambil melepas pelukan Putri dan segera mengelus kepala Putri dengan gemas.

"Baikk bangett ko, dirimu makin ganteng aja" Puji Putri pada laki-laki yang memiliki kulit putih.

"Kamu juga makin cantik put. Btw kok bisa nyasar kesini Put?"

"Nanti Putri cerita deh tuh liat" ujar Putri sambil menunjukkan dagu ke arah meja makan. Tante Felicya mengajak untuk makan malam. Bryan mengangguk, akhirnya mereka makan.

Saat makan Putri duduk di tengah-tengah Jason dan Bryan, namun fokusnya hanya pada Bryan. Jason yang duduk disebelahnya seperti kurang suka, karna merasa tidak dianggap. (alah bilang aja cemburu)

"Ko mau makan pake apa biar Putri ambilin, mau ayam? Sayur?" tanya Putri pada Bryan

"hm semua aja deh hahaha" ujar Bryan, Putri segera meletakkan pada piring Bryan. Setelah itu Putri melanjutkan makannya. Tiba-tiba Jason menyenggol tangan Putri

"Ambilin gue ayam dong" ujar Jason

"Dih ambil aja sendiri"jawab Putri dan terus melanjutkan makannya

"Lah tadi Bryan lo ambilin, masa gue gak sih" ujar Jason

"Itu khusus buat Ko Bryan ya, kalau lo mau ambil sendiri aja ya, makasih" jawab Putri. Sedangkan Jason hanya bisa kesal dan cengengesan sendiri.

Mereka selesai makan malam. Richard, Fathur, Felicya, dan Fransisca lebih memilih untuk berkumpul di ruang tv. Sedangkan Putri, Bryan, Evan, Jason dan Yesha berkumpul di halaman belakang.

"Oh iya Put katanya mau cerita, yaudah cerita sekarang aja" ujar Bryan mengawali pembicaraan, Putri meletakkan handphonenya dan bercerita

"Jadi tuh papa ada urusan kerjaan di Eropa, nah papa minta tolong Putri buat ngehandle sementara kantor pusat Papa, ya kantornya ada disini. Mama gak bisa jaga soalnya mama juga punya usaha disana, masa mau ditinggal juga" ujar Putri

"Gilaa gilaa, masih kelas 2 SMA udah disuruh ngehandle perusahaan yang gede gitu, wah koko salut banget sama kamu put" Puji Evan

"Nah iya, koko salut sama kamu put, masih muda banget tapi sukses. Sampe dikasih tanggung jawab besar sama Om Rayhan" puji Bryan sambil menepuk tangannya salut dan bangga.

"Cici juga salut, cici aja yang umur segini mama masih plin-plan buat nyerahin usaha 100% " ujar Yesha kagum

"Ya iyalah ci, wong lu kalau masak juga belum tentu bisa, masak telor aja masih gosong, pantesan mama plin plan" Ledek Jason pada kakak perempuannya, membuat Evan dan Bryan tertawa. Felicya sang mama adalah seorang pengusaha kuliner yang sangat terkenal.

"Mama sama papa juga belum terlalu percaya kok sama Putri, justru Putri disini diajarin supaya mulai terbiasa" jawab Putri

Setelah lama berbincang Fransisca mama Evan dan Bryan menghampiri mereka dan mengajak anaknya untuk segera pulang karna hari mulai larut malam.

"Van Bry ayo pulang udah malam, mereka juga capek mau istirahat" Evan dan Bryan mengangguk.

"Mama sama papa kedepan duluan aja ntar kita nyusul ya" Sang mama juga mengangguk dan meninggalkan mereka.

"Put, Jas, Ci kita pamit ya. Oh iya Put jangan begadang" ujar Bryan berpamitan

"Ok ko! Nanti kalau udah dirumah chat Putri aja ya" ujar Putri

You and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang