Pagi hari matahari masih malu-malu untuk menampakkan dirinya.
Seorang gadis remaja sedang mengeliat di atas kasur empuknya, saat dia akan berdiri dia merasakan ada tangan seorang yang sedang memeluk pinggangnya erat.
Ya... gadis itu adalah Natasya Anggelina pacar dari seorang bad boy yang bernama Alvano Bagaskara.
yang sedang memeluk pinggangnya erat, seakan tak membiarkan dirinya pergi.
"Vano bangun yuk, aku mau mandi nih" Sambil membangunkan Vano, Tasya memegang lengan Vano.
Kening Tasya mengerut saat merasakn suhu tubuh Vano sangat panas.
"Hmm... Bentar yang, masih ngantuk, badan aku juga gaenak yang" Gumam Vano, sambil mengeratkan pelukannya.
"Yaudah kalo ga mau bangun, aku mau pergi sama Juna" Kata Tasya sambil melepaskan pelukan pelukan Vano.
Mendengar apa yang di katakan Vano, matanya langsung mengerjap, seakan melupakan panas tubuhnya.
"No honey, aku bakal hancurin juna-juna itu, aku bakal ngunciin kamu kalo kamu pergi."
Vano dengan mata berkaca-kacanya langsung bangun dari tempat tidurnya, tapi sebelum itu dia menyempatkan dirinya untuk mencium pipi sang pacar.
"Dasar Vano, giliran di ancem gitu aja langsung bangun" Gumam Tasya sambil merapikan kamar Vano.
Kalian bingung kan, kenapa Tasya bisa tidur dengan Vano, ya karna Vano maksa lah, tapi sebelum itu Vano udah ijin kok sama mamanya Tasya.
Cklek !
Suara pintu kamar mandi terbuka, saat Vano mau membuka lemari pakaian, dia baru menyadari kalau Asya'nya sudah pergi dari kamarnya.
Saat akan berteriak memanggil Tasya, Tasya sudah lebih dulu menyembul kan kepalanya.
"Aku kira kamu ninggalin aku yang" Gumam Vano di ceruk leher Tasya, Tasya langsung melepaskan pelukannya, saat merasakn tubuh Vano sangat panas.
"Astaga Vano tubuh kamu panas banget, kita ke dokter ya sayang" Saat Tasya akan mengambil tasnya, Vano lebih dulu memeluk tubuh Tasya.
"Aku ga mau yang, aku maunya di peluk, bukan ke rumah sakit" Tasya pun terkekeh mendengar gumaman Vano.
"Yaudah iya, tapi kamu makan bubur dulu ya abis itu kamu minum obat biar cepet sembuh" Vano yang mendengar kata obat langsung menggelengkan kepalanya.
"Aku ga mau yang pahit " Tasya yang mendengar hanya bisa berdecak sambil berkacak pinggang.
"Kalo kamu ga mau minum obat gimana mau sembuh, kalo kayak gini mending kamu tidur aja sana, males tau aku nge bujuk kamu yang ga pernah mau dengerin aku."
Seakan memarahi anaknya Tasya pun langsung meninggalkan Vano, yang diam mematung sambil mencerna kata kata Tasya.
"Apa Tasya udah ga sayang sama Vano ya" Gumam Vano kepada dirinya sendiri.
"Gaboleh Tasya harus selalu sayang sama Vano" Dengan sempoyongan Vano langsung memakai bajunya dan turun kebawah untuk melihat Tasya.
Tasya yang merasa ada yang memperhatikan nya langsung menoleh kebelakang, dan menemukan Vano yang sedang melihatnya dengan pandangan satunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boy Childish
Teen FictionSebelum atau sesudah baca, budayakan vote! Jangan lupa follow akun wp ku. _________________________________________ "asya aku ga suka ya kamu deket sama juna-juna itu" sambil menghentakan kakinya, Vano mengerucutkan bibirnya menanda dia sedang ngam...