bag 2

383 41 1
                                    

Sakura berjalan santai sambil menelfon seseorang di tengah kerumunan orang-orang yang berlalu lalang. Sebuah koper hitam yang ditarik oleh tangan kanannya senantiasa mengikuti kemanapun dirinya melangkah.

"Well, aku sudah sampai tiga puluh menit yang lalu, Shion." Ucapnya.

"Sakura kau benar-benar serius?" Tanya Shion dari seberang telefon. Sakura mendengus pelan.

"Hmm, aku serius kita sudah membicarakan ini. Aku juga sudah membicarakan hal ini pada kedua orang tuaku dan mereka setuju."

"Satu-satunya orang gila yang melakukan ini hanya kau Sakura. Kau tidak peduli dengan kuliahmu?"

"Mengulang satu semester lagi bukan masalah besar bagiku."

"Dasar wanita jadi-jadian."

"Whatever.."

Bruk!

Percakapan di telpon itu berhenti begitu saja akibat IPhone-nya yang terjatuh saat seseorang menabraknya cukup keras. Sakura melepas kacamatanya dan terpaksa mendongak sambil menatap tajam pada orang yang ternyata lebih tinggi darinya. Pantas saja lebih tinggi, orang yang menabraknya itu adalah seorang pemuda. Pemuda yang tampan. Sakura mendecih pelan.

"Brengsek!"

Pemuda yang juga memakai kacamata hitam itu ikut melepas kacamatanya. Nampaklah sepasang mata onyx yang saat ini tengah membalas tatapan tajam yang diberikan Sakura padanya.

"What? Kau menyebutku apa?" Tanya pemuda itu dingin.

"Kau tuli?" Tanya Sakura balik dengan nada bicara yang tak kalah dingin. Pemuda itu semakin menatap tajam Sakura juga semakin menatap tajam pemuda itu.

"Hn. Stupid girl." Ucap pemuda itu pelan dan pergi melewati Sakura begitu saja. Sakura benar-benar kesal sekarang. Dia segera melepas sepatunya dan melempar punggung pemuda itu. Membuat si pemuda menghentikan langkahnya dan kembali berbalik sambil menatap tajam Sakura.

"Apa kau sedang berusaha menarik perhatianku?" Ucap pemuda itu seraya kembali mendekati Sakura yang saat ini sedang medengus kesal dan melipat kedua tanggannya di depan dada. Posisi mereka ini saling berhadapan dan saling menatap tajam.

"Dan katakan alasan kenapa kau berfikir seperti itu." Balas Sakura.

Pemuda itu memicingkan matanya, menatap penampilan Sakura dari atas sampai bawah. Dia akui, gadis itu cantik dan sexy. Tidak ada satu pun tanda-tanda bahwa gadis di hadapannya itu memiliki ketertarikan padanya. Lihat saja tatapan matanya yang tajam dan terkesan mengejek itu, sangat langkah sekali. Dirinya adalah seorang pemuda yang sering disebut sebagai magnet para wanita, dan baru kali ini dia bertemu dengan seorang perempuan yang tidak tertarik padanya. Sungguh menarik bukan?

Dengan langkah yang terlihat santai, pemuda yang tampan yang memiliki rambut berwarna biru donker berjalan mendekati Sakura yang masih berdiri diam sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Setelah berada tepat dihadapan gadis itu, pemuda itu menundukkan kepalanya lalu berbisik pada Sakura.

"So excited." Bisik pemuda itu pelan sebelum dia menempelkan bibirnya pada bibir tipis Sakura dan melumatnya.

Sakura membelalakkan matanya, dengan keras dia mendorong pemuda itu dan mengusap bibirnya kasar. Shit! Ini ciuman pertamanya, dan pemuda tampan yang entah siapa itu sudah seenaknya mengambilnya. Tanpa aba-aba Sakura mendaratkan sebuah pukulan pada wajah pemuda itu, menampar sudah terlalu mainstream, dan jangan pernah meremehkan gadis yang sudah menguasai banyak aliran bela diri itu.

Sasuke Uchiha mengusap pipinya yang baru saja di tonjok oleh seorang gadis, sekali lagi di TONJOK oleh seorang GADIS! Dimana harga dirinya sekarang. Seumur hidupnya, baru kali ini dia merasa sangat dipermalukan. Mata onyx menatap tajam iris emerald gadis di hadapannya itu. Death glare mu sepertinya tidak berpengaruh padanya Sasuke. Akhirnya setelah berusaha untuk meredam amarahnya, Sasuke segera melangkah menjauh dari gadis itu sesegera mungkin.

Sakura menatap kesal pada kepergian pemuda yang telah merebut ciuman pertamanya itu. "Cih, Loser!" Diraihnya Iphone-nya yang terjatuh. Dia yakin Shion pasti masih belum memutuskan telponnya. Well, tebakannya selalu benar.

"Halo! Sakura? You can hear me?! Woy! Crazy girl!" Terdengar teriakan Shion dari ponselnya membuat Sakura berdecak kesal.

"Shut up, bitch! Aku harus pergi sekarang." Ucap Sakura sebelum dia mematikan Iphone-nya. Mood-nya benar-benar buruk sekarang. Tiba-tiba ponselnya bergetar menandakan ada sebuah pesan yang masuk.

From : Shion

Aku akan membalasmu nanti, Crazy Girl!

Sakura mendengus pelan. Seharusnya dia merasa senang karena bisa kembali ke kota kelahirannya, tapi pemuda yang entah siapa itu telah berhasil merusak kesenangannya. Dia menghela nafas panjang sebelum menghentikan sebuah taxi yang tepat melintas dihadapannya.

"Cih, stupid." Sakura berdecih kemudian memasuki taxi dan pergi menuju ke rumahnya. Sepertinya dia sudah sangat banyak mengeluarkan umpatannya hari ini.

Di sisi lain, Pemuda yang di tonjok oleh Sakura a.k.a Uchiha Sasuke terus mendengus kesal. Tidak disangka kepulangannya ke Jepang mendapat sambutan yang menyebalkan. Gadis sialan itu! Tak lama setelah itu, bibirnya membentuk sebuah seringai yang entah apa maksudnya.

"Aku harap kita bertemu lagi Cherry."

Drrrtttt...drrrrtttt...

Sasuke segera merogoh ponselnya yang berdering di saku celananya.

"Sasuke! Dimana kau? Pesawatmu sudah mendarat sejak tadi dan aku belum melihatmu!" Ucap seseorang diseberang telepon pemuda yang bernama Sasuke itu.

"Hn. Ada sedikit masalah." Jawab Sasuke. Beberapa gadis yang berada di bandara terus melihatnya dengan tatapan memuja dan wajah yang bersemu merah. Sasuke menyeringai ke arah para gadis tersebut membuat wajah mereka semakin bersemu merah

"Masalah apa? Kau baik-baik saja?" Tanya orang diponsel itu lagi.

"Hn. Aku tidak apa-apa Nii-san" Jawab Sauke pelan sebelum mematikan telponnya, lalu kembali melanjutkan langkahnya menuju ke tempat tujuannya. Tak lupa seringainya kembali muncul setelah mengingat wajah Sakura.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.
Tbc

twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang