bag 7

344 44 2
                                    

"aku pergi sebentar,aku akan kembali".  
Ceklek!

Sakura berjalan santai di lorong Rumah Sakit. Seperti inilah nanti suasana yang akan di alaminya setelah dia lulus kuliah dan mulai bekerja. Diapun memutuskan untuk ke cafetaria Rumah Sakit untuk membeli beberapa cemilan. Sesaimpainya di sana dia membeli sepotong pie apel dan segelas jus srtawberry. Karena kurang memperhatikan jalan dia pun tidak sengaja menabrak seseorang yang tengah berjalan di depannya. Untung saja makanan dan minumannya tidak tumpah.

"kau hobby sekali menabrak orang, Hn...Pinky."

Sakura mendelik saat mendapati pemuda yang dulu di temuinya di bandara kini sedang berdiri dihadapannya. Apalagi baru saja pemuda itu memberi julukan aneh padanya. Pemuda sialan!

"Dirty-man, minggir dan jangan halangi jalanku . Mungkin Dirty-man terlalu frontal, bagaimana kalau Chikenbutt? Sepertinya sangat cocok dengan rambutmu itu."

Sasuke menaikkan sebelah alisnya saat mendengar sebutan Sakura untuknya. Bagaimana mungkin Naruto bisa menyebut gadis ini pendiam dan pemalu? Kata-katanya bahkan lebih menyebalkan dari sebelumnya. Sasuke lalu memajukan wajahnya pada Sakura membuat gadis itu refleks memundurkuan wajahnya dan menatapnya tajam.

"Mau apa kau?! Dan Apa yang kau lakukan disini?" Ucap Sakura sambil mendelik kesal pada pemuda tampan dihadapannya.

"Kau tidak lihat?" Sasuke menunjuk baju rumah sakit yang dikenakannya. "Aku pasien disini, jadi bersikap baiklah padaku, Pinky."

"Berhenti memanggilku seperti itu, Chikenbutt!" Sakura kemudian berjalan menjauhi Sasuke menuju kesebuah meja. Dia meletakkan sepotong pie dan jus strawberrynya di atas meja tersebut. Sasuke berjalan mengikuti Sakura.

"Selain kasar dan bermulut taja, kau juga rakus rupanya." Sakura menoleh dan mendapati Sasuke yang kini duduk depannya.

"Apa maumu?" Tanya Sakura tajam. Sasuke mengangkat bahunya dan menyeringai kearah Sakura.

"Kalau saja ini bukan di Rumah Sakit aku sudah menghajarmu dari tadi." Sakura melipat kedua tangannya didepan dada sambil menatap kesal pada Sasuke.

"Dan aku bisa menuntutmu karena itu." Sasuke menatap kedua mata emerald Sakura seraya tersenyum menggoda.

"Berhenti menggangguku."

"Ku pikir setiap wanita malah menyukai itu."

"Dan aku bukan salah satu dari wanita-wanita itu, Chikenbutt!"

"Memang aku peduli?"

"Terserah. Pergi dari sini sekarang atau aku akan memanggil suster dan mengatakan kalau ada pasien gila yang sedang kabur disini." Ancam Sakura.

Sasuke terkekeh pelan mendengar kalimat Sakura. Gadis ini benar-benar berbeda dari gadis-gadis lain yang biasa di temuinya. Biasanya para gadis akan memuja-mujanya, tapi gadis dihadapannya ini malah sering bersikap kasar padanya. Gadis yang menarik.

"Tidak masalah kalau kau mau memanggil suster atau apapun itu. Itu bukan masalah buatku." Sasuke. Masih dengan seringai tipis di wajahnya.

"Cih, terserah kau. Kalau kau tidak mau pergi, biar aku saja yang pergi." Sakura pun beranjak dari tempat duduknya meninggalkan makanannya yang belum disentuh sama sekali olehnya. Tapi sebuah tangan menggenggam erat pergelangan tangannya dan memaksanya untuk duduk kembali.

"Kau mau kabur?." Ucap Sasuke sambil menatap datar pada Sakura yang dibalas dengan tatapan yang tak kalah datarnya oleh gadis itu.

"Apa masalahmu?."

"Aku tidak akan membiarkanmu pergi sebelum makanan di hadapanmu habis."

"Memangnya siapa kau?"

"Manusia, seorang pemuda." Sasuke menyeringai. Sakura mendelik.

twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang