bag6

350 39 1
                                    

.

.

.

.

.

Berita mengenai kecelakan yang dialami oleh Haruno Saki beberapa hari yang lalu menyebar dengan cepat di kalangan siswa-siswi di KSHS. Salah seorang siswa tidak sengaja melihat saat Saki di larikan ke Konoha's Hospital. Berita ini juga tak luput membawa-bawa nama Karin dan gengnya. Banyak yang menduga kalau Saki sengaja menabrakkan dirinya karena sudah tidak tahan dengan kelakuan Karin dan teman-temannya. Tentu saja hal ini membuat Karin kesal setengah mati. Karena berita itu, dia sering mendapat tatapan aneh dari para siswa-siswi lain. Selain itu, tentu saja karena percakapannya dengan Saki dua hari yang lalu.

"Santai saja, Karin. Kenapa kau tegang begitu? apa ini semua karena berita itu? Tenang saja, mereka tidak akan berani padamu." Tanya Tayuya sambil menatap Karin bosan.

"Diam kau,bodoh!" Umpat Karin. Tayuya memutar matanya bosan.

"Lalu karena apa? Ku pikir kau sedang gugup karena si jalang itu kecelakaan karena menghindari kita." Kin memsukkan sepotong kentang goreng kedalam mulutnya sambil menatap Karin.

"Jalang itu, dia berani sekali menantangku." Perkataan Karin ini membuat kedua temannya mengerutkan keningnya.

"Apa maksudmu? Saki? Si jalang itu menantangmu? Jangan bercanda Karin. Semua orang di sekolah ini tahu bahwa gadis itu sangat takut padamu." Tayuya berusaha untuk menahan tawanya. Begitu juga dengan Kin.

"Tayuya benar, bisa apa dia di hadapanmu? Yah, mungkin dia sering memberontak juga sih."

Karin semakin bertambah kesal karena ocehan kedua temannya itu. Dengan kasar dia segera meminum jus apelnya. Setelah agak sedikit tenang, Karin mengambil ponselnya dan memperdengarkan isi percakapan mereka yang sempat direkam oleh Karin. Dia masih belum tahu kalau yang bicara padanya itu bukan Saki, melainkan Sakura.

"Hah? Kau sedang bercinta dengan Suigetsu saat berbicara dengannya?" Tayuya menyeringai kecil saat mendengar suara desaahan Karin dan terkekeh kecil saat Sakura berbicara tentang kemaluan Karin.

"Wow! Jalang itu sepertinya butuh pelajaran. Dia sudah berani menyatakan perang pada kita." Kin mengepalkan kedua tangannya.

"Sepertinya kecelakannya itu tidak parah, mengingat dia masih bisa menantangmu seperti itu. Jadi, aku fikir dia akan segera kembali ke sekolah." Timpal Tayuya dan itu membuat seringai di wajah Karin muncul seketika.

"Hm... tunggu saja, saat dia kembali kita akan memberikan kejutan pada si jalang itu." Karin tersenyum sinis sambil meremas botol minumannya. Kin dan Tayuya ikut menyeringai bersama mendengar perkataan Karin. Tanpa mereka sadari sepasang mata Aquamarine terus mengawasi mereka dari kejauhan.

Ino meremas keras sebuah tanaman hias di dekatnya saat dia mengawasi Karin dan kedua temannya. Sedari tadi dia berusaha untuk tidak pergi kesana dan menghajar Karin dan kedua temannya itu. Nah disinilah dia sekarang, seperti seorang penguntit yang sedang berusaha untuk menahan emosinya.

"Mereka seenaknya saja mengatai Saki jalang tanpa melihat diri mereka sendiri. Bukan Saki yang jalang tapi kalian!" Gumam Ino emosi.

Ino, Yamanaka Ino. Satu-satunya sahabat Saki rela untuk pindah sekolah demi menolong Saki dari Karin dan gengnya. Dia baru saja pindah kemarin dan langsung disuguhi oleh kabar tentang kecelakaan yang di alami Saki, dia yakini pasti kecelakaan ini ada hubungannya dengan jalang berambut merah yang tengah memakan makan siang mereka di kantin sekolah tanpa merasa bersalah sedikitpun.

"Tanaman itu bisa mati kalau kau terus meremasnya seperti itu."

Ino tersentak kaget saat seseorang berbisik di telinganya, tak lupa orang itu juga sedikit meniupnya. Dengan wajah merah kesal, dia menatap orang tersebut sambil mengacungkan jari telunjuknya.

twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang