Chapter 1

1.9K 131 21
                                    

Saat mereka ada dikantin, mereka terlihat dijauhi oleh semua murid disana. Semua murid melihat mereka tidak senang. Saat mereka akan kekelas, Gempa sengaja ditabrak oleh murid laki² lain.

"Hey, kalau jalan itu lihat² dong!" kata murid laki² itu.

"Bukankah kamu yang sengaja menabraknya, ha?!" Hali

"Aku memang sengaja menabraknya. Memang kenapa?! Mau berurusan dengan ku?!" murid laki laki yang menabrak Gempa

"Kau..." Hali

"Hali, sudahlah. Lagipula aku tidak papa. Kita kekelas aja"Gempa

"Baiklah kalau begitu" Hali menatap sinis ke murid yang menabrak Gempa tadi.

Saat dikelas...

"Gem, maafkan aku. Karena aku, kamu jadi dijauhi oleh murid lainnya" Hali

"Nggak papa Hali, abaikan saja mereka. Toh, saat mereka butuh bantuan kita, mereka akan bersikap baik ke kita" Gempa

Hali mengangguk

Keesokan harinya saat pulang sekolah...

"Oh ya, Hali, kamu mau nggak ikut aku ketaman nanti?" Gempa

"Aku sebenarnya mau, tapi aku tidak mau membuatmu dijauhi orang lain."Hali

"Ayolah, tidak papa. Kamu ikut ya?"Gempa

"Emm... Baiklah kalau begitu. Aku akan ikut"Hali

"Okey, nanti ya. Kita ganti baju, abis itu ketaman" Gempa

"Hnn" Hali

Skip...

Hali sudah lama menunggu ditaman. Tapi, Gempa belum juga datang.

"Gem, kenapa kamu belum datang?" Hali cemas

Hali mendapat firasat buruk. Dia langsung berlari menuju ke rumah Gempa. Saat ditengah jalan, Hali melihat Gempa dipukuli oleh murid laki² yang di academi kemarin.

"Hey kau, hentikan!!" Hali langsung menghampiri Gempa yang penuh dengan luka memar dan memeluknya.

"Kau lagi"

"Kau, kenapa kau memukuli Gempa sampai dia terluka begini, ha!?" Hali mulai menunjukkan kemarahan nya

"Kau marah, ha!?" Kata muri laki² itu dengan nada meremehkan.

"Kau..." Hali sangat marah

Tiba-tiba, ada sengatan petir berwarna merah disekitar Hali. Murid laki² itu pun mundur perlahan karena takut.

"Kenapa? Takut?" Kata Hali sambil menunjukkan senyum ala psikopat.

Murid laki laki itu berlari tanpa arah. Sampailah dia disebuah gang kecil.

"Sial, Jalan ini buntu" Keluh murid laki² itu

"Disini kau rupanya" Hali menghampiri murid laki² itu dengan membawa senjata berbentuk petir halilintar.

"Siapa kau sebenarnya?!" Tanya murid laki² itu sambil mengeluarkan keringat dingin.

"Kau tidak perlu tau siapa aku" Kata Hali sambil mengayunkan senjata petir Halilintar nya ke murid laki² itu.

"Hali, hentikan!" Gempa langsung menghampiri Hali.

"Cukup Hali, jangan berbuat lebih dari ini" Gempa

"Tapi kau terluka karenanya. Aku tidak akan memaafkannya" Hali

"Hali..." Gempa

"Huuhh... Baiklah kalau begitu, kau kulepas hari ini. Jika kau macam-macam lagi, aku tidak akan segan-segan." Hali

Murid laki² itu langsung berlari menjauh.

"Gem, kita pulang saja. Lukamu cukup parah" Hali

"Baiklah kalau begitu" Gempa

Hali membantu Gempa berjalan ke rumahnya. Sebenarnya, Gempa tidak kuat berjalan. Tapi, Gempa terus berusaha agar ia bisa berjalan dan tidak merepotkan Hali.

Saat di tengah jalan...

"Arrkhh..." rintih Gempa

"Gem, kau baik-baik saja?" Hali khawatir

"Iya, aku tidak apa-apa" Jawab Gempa sambil memegangi kakinya

"Gem..." Hali makin khawatir

Tanpa pikir panjang, Hali langsung menggendong Gempa.

"Eh Hali, aku tidak usah digendong. Aku masih kuat berjalan kok" Gempa merasa tidak enak dengan Hali

"Tidak papa, aku bisa menggendong mu sampai rumah" Hali

"Tapi Hali-"

"Tidak papa, Gem. Lagipula, aku tidak keberatan kok. Jadi, tenang aja" Hali tersenyum

"B-Baiklah kalau begitu" Gempa

Mereka sampai di rumah Gempa. Gempa langsung dibawa kekamar oleh Hali.

"Hali, terima kasih karena sudah capek-capek membawaku kesini" Gempa

"Aku nggak capek kok, santai aja" Hali kembali tersenyum

Hali mengambil kotak obat dan mulai mengobati luka² Gempa.

"Hali, tadi itu sebenarnya kekuatan apa?" Gempa

"Aku juga tidak tau. Tiba-tiba saja aku mengeluarkan kekuatan itu" Hali

Gempa sedikit menunduk

"Hali, sebenarnya..." Gempa

"Kenapa, Gem? Hali

"Aku juga dapat suatu kekuatan" Gempa

"Apa?!" Hali sangat terkejut mendengarnya

Bersambung...

Maaf kalau misal nya ada banyak sekali 'skip' pada chapter ini. Itu karena author kehabisan ide, jadi ya.. Author Skip aja bagian bagian tadi. Okelah, sampai sini aja chapter kali ini. Jangan cuma dibaca dong... Di vote juga, okehh..

HaliGem Story [HIATUS] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang