[07] perpustakaan

6 4 2
                                    

Hai...

Jangan lupa follow IG aku ya: @ristia.sptr

Karena di Ig itu aku akan ngumumin kapan aku updetnya jadi stay tune ya

Enjoy!!!

Sesampainya putra di perpustakaan putra langsung menuju ke pojok perpustakaan karena dia tahu narra sangat suka disana dan benar saja tebakannya narra tengah tidur dengan menengkulupkan wajahnya diantara lipatan tangannya

Putra melihat wajah narra yang begitu tenang dan damai ikut tersenyum tipis terlalu banyak duka yang di lewati narra tapi narra selalu berusaha untuk melewatinya dengan tenang

Saat melihat narra menggeliat otak putra mulai tidak waras dia memikirkan sesuatu yang sangat jahil

"Woy bangun kebakaran woy"ucap putra sambil memukul mukul meja

Narra yang tengah tidur pun merasa terusik saat mendengar seseorang berteriak dan mengatakan kebakaran

"Api api mana api?"teriak narra sambil meraba rambutnya takut terkena api

Sedangkan putra manusia komodo itu tengah tertawa melihat narra yang ketakutan

Narra tahu bahwa dirinya sedang di kerjai pun langsung menyentil jidat putra dan narra menyentil tepat di jerawat putra baiklah narra memang keterlaluan

"Woy sakit bego"ucap putra mengelus ngelus jerawatnya

"Gak nanya"ucap narra sambil terkekeh

"Halah bocah tengil"ucap putra menjitak jidat narra

"Bocah bocah kita cuma beda satu tahun ya Lo aja yang tua lahir"ucap narra tidak terima dirinya dikatakan bocah tengil

" Yang penting Lo itu tetep bocillll"ucap putra penuh penekanan di kata terakhir

"Bodo"ucap narra langsung beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan putra sendiri

Putra sangat suka menjahili narra karena baginya narra tetap anak kecil

Putra pun menyusul narra ternyata benar saja tebakannya narra menuju kantin itulah yang dilakukan narra bangun tidur di perpustakaan langsung menuju kantin tapi sayangnya narra tidak bisa gemuk bahkan berat badannya stuck di angka yang sama

Putra pun merangkul pundak narra dan mengeratkannya seolah olah mencekik narra

Narra pun memukul tangan putra sambil batuk batuk

Putra pun terkekeh dan sedikit melonggarkan rangkulannya

"Uhuk uhuk gila Lo mau bikin gue mati?"tanya narra tidak ada intonasi santai santainya dia pun menjitak jidat kepala putra dan menggosok jidatnya yang ada jerawat pasti rasanya sangat sakit

"Sakit bego"ucap putra sambil mencubit pinggang narra

"Ini juga sakit bego"ucap narra sambil memukul mukul tangan putra yang mencubitnya

Baiklah semua siswa yang melihat mereka berdua seperti itu berfikir bahwa mereka telah gila

Mereka terus-menerus saling jahili sampai di pembelokan koridor

Tiba tiba saja seseorang berjalan mundur dan tidak melihat narra dan putra orang itu pun jatuh di atas tubuh putra

"Aww"ringis narra dan langsung bangun sambil membersihkan pakaiannya

Saat menoleh ke arah samping dia melihat pemandangan yang sangat lucu bagaimana tidak putra di timpa oleh Andre dengan posisi kepala putra tepat berada di perut Andre

Narra pun tertawa begitu pun dengan anak murid yang ada di koridor sedangkan teman teman Andre mereka juga ikut tertawa bukannya menolong itulah sahabat

"Bangun Lo kutu air"ucap putra sambil memukul perut andre

"Woy sante aja kali abs gue kasian" ucap Andre dengan wajah tengilnya

"Abs abs a big stomach?"ucap putra mengeluarkan bahasa Inggrisnya yang dibawah rata rata itu

"Apa Lo bilang hah? Perut gue ada kotak kotak nih"ucap Andre sambil meraba perutnya sendiri

"Gak kayak punya Lo kebanyakan lemak"lanjut Andre lagi

"Eh sorry aja ya perut gue gak ada lemaknya  adanya tulang kering"ucap putra cengengesan

Tiba tiba Andre melihat ke arah samping dan mendapati narra sedang tertawa dengan senyum gummy smilenya Andre pun sempat terhipnotis beberapa detik dan kembali sadar sambil menggelengkan kepalanya

"Eneng narra minta uang dong"ucap Andre dengan suara yang sangat menjijikan

narraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang