[08] andre

6 2 0
                                    


Jangan lupa follow ig aku ya @ristia.sptr
                                                                        

Narra pun memutar bola matanya malas dan mengambil nafas banyak banyak langsung lari meninggalkan semua orang yg ada di koridor tapi sialnya Dimas memegang tangan narra

"Halo Eneng narra"ucap Dimas dengan senyum yang memiliki beribu makna

"Ihhh lepasin"ucap narra menyentak nyentak tangan Dimas

Sedangkan putra tengah tertawa melihat narra yang akan dipalak

Usaha narra benar sia sia narra pun langsung menendang betis Dimas dan cekalanan tangan Dimas pun melonggar dan narra langsung berlari

"Bhahaha rasain Lo"ucap Kevin memanas manasi Dimas dia tidak tahu bahwa narra adalah pesilat yang handal dan telah memenangkan berbagai pertandingan

Putra pun langsung ikut ngacir pergi menyusul narra dia tidak ingin jika dirinya harus menggantikan posisi narra

Akhirnya setelah melewati seribu satu rintangan akhirnya narra sampai di kantin baiklah itu terlalu alay lupakan

Saat melihat kebelakang boom putra menabrak dirinya sepertinya kesialan benar benar ada di pihak narra narra pun langsung memukul kepala putra dengan keras

"Bangun bego"ucap narra kasar karena kakinya ditimpa oleh tubuh putra

"Aduh duh sakit nar woy pelan pelan"ucap putra sambil mengelus kepalanya kepalanya benar benar sakit

Narra pun meninggalkan putra dan mencari tempat duduk di kantin dia duduk di tengah tengah kantin

Putra pun menyusul narra dengan baju yang sedikit kotor dan kusut

"Narr pesen gih" ucap putra sambil mengelus elus jidatnya lebih tepatnya jerawat hehe

"Oke mana uangnya?"tanya narra sambil menengadahkan tangannya

"Nih"ucap putra memberikan uang dua puluh ribu

Narra pun dengan cepat ngacir ke tempat stan makanan mie instan kenapa narra memesan mie instan? Ya karena Murah satu porsi lima ribu sisanya narra yang akan mengambil tentu saja

Tanpa berseling lama narra pun kembali ke tempat duduknya dengan membawa dua mangkuk isi mie instan

Matanya tidak minus kan apa yang dia liat sekarang dia melihat Andre dan teman temannya tengah duduk santai di tempat duduknya putra juga disana dengan senyum

"Nih"ucap narra sambil melototkan matanya tajam ke arah putra

Putra mah bodoamat mau mata narra keluar dari tempatnya asal bisa dipasangkan kembali tidak masalah

"Punya gue mana?"tanya Andre tiba tiba

Entah siapa yang Andre tanyai narra tidak peduli

Andre yang merasa terkacang kacangi pun memutar bola matanya

"Dimasssss"teriak Andre keras padahal Dimas berada tepat di sampingnya sepertinya Andre mempunya penyakit rabun

"Kemana sih tuh orang"gumam Andre dan kembali memanggil Dimas" dimaaaasss"

Dimas yang kesal pun langsung menjitak kepala Andre

"Biar ngapa Lo teriak teriak kek gitu?ini bukan hutan bangsat"maki Dimas dia sangat kesal dengan Andre bagaimana tidak sekarang perhatian kantin berpusat pada mereka

Sedangkan Andre hanya cengengesan dan dia memperhatikan sekeliling banyak mata yang tengah menatap mereka bingung

"Ya Yaya gue tau gue emang ganteng gak usah diliatin juga dong"ucap Andre dengan sangat pdnya perlu digaris bawahi SANGAT PD

Narra pun langsung tersedak karena mendengar perkataan Andre

PD sekali manusia gorrila ini-pikir narra

"Uhuk uhuk"batuk narra baru kali ini dia melihat orang sepd Andre

Putra dengan cepat memberikan narra es teh entah siapa yang punya putra tak peduli asal narra tidak mati saja itu cukup

"Thanks"ucap narra setelah meneguk setengah es teh itu

narraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang