DUA

610 97 13
                                    

Pukul 6 lewat 15 menit Diandra membuka mata. Setelah melaksanakan kewajiban shubuh nya pukul 5 pagi tadi, Diandra memutuskan untuk tidur lagi.

Mengecek ponselnya yang sejak malam dia tinggalkan begitu saja di nakas. Diandra mendapati notifikasi chat dari Arkan.

Kak Markana : hari ini disuruh fitting baju, saya jemput kamu ya.

Begitu yang Diandra baca di notifikasi lockscreen nya.

Tidak mau langsung membalas, Diandra malah membuka aplikasi lain— instagram tujuannya.

Begitu melihat isi beranda, mata gadis itu membulat saat melihat instastory milik Avisea ada di barisan paling depan.

Diandra baru mau melihatnya, tapi tiba-tiba Diandra disuruh mencoba lagi, itu tandanya instastory itu sudah di hapus.

Sial. Diandra terlambat melihatnya.

Begitu terus sampai Diandra secara tidak sadar sibuk dengan sosial medianya. Hingga dua jam berlalu, ketika ponsel nya kehabisan daya, Diandra bangkit dari kasur.

Membuka aplikasi whatsapp, dan melotot kaget— "ASTAGA KAK ARKAN!"

Kak Markana : saya udah di depan apartemen kamu, kamu udah siap?

Itu pesan sepuluh menit yang lalu.

"Mampus!!"

Diandra buru-buru membalas pesan Arkan.

Diandra : Kak Arkan, masuk aja dulu ke unit ku, password nya 1114

Buru-buru Diandra lari masuk ke dalam kamar mandi nya.

Bergegas untuk membersihkan diri dan bersiap untuk pergi.

"Huh kak Arkan ada ada aja sih, jam 8 tuh butik mana sih yang udah buka, heran aku." Keluh nya selama gadis itu mandi.

[]

"Kak Arkan maaf ya lama."

Diandra keluar dari kamar dengan sangat cantik, outfit nya terlihat lucu padahal hanya setelan celana jeans dan kaos lengan pendek berwarna coklat di tambah cardigan berwarna putih susu. Rambutnya di kuncir kuda dengan rapi, gadis itu juga memakai slingbag berwarna hitam berukuran kecil, cukup untuk ponsel, dompet dan powerbank. Hanya dengan flatshoes berwarna coklat, Diandra terlihat sangat lucu mengenakan pakaian nya hari ini.

"O-oh iya Diandra, gak papa."

Arkan berdiri dari sofa ruang tengah apartemen Diandra.

"Mau langsung berangkat?" Tanya Arkan.

Diandra mengangguk, "yuk, pasti macet deh." Ujarnya.

"Iya, macet banget." Ujar Arkan.

Mereka kemudian berjalan beriringan keluar dari unit milik Diandra. Lalu berjalan menuju lift yang berada di ujung lorong. Langsung menuju basement mobil, untuk segera berangkat ke butik.

"Kita mau ke butik punya siapa kak?" Tanya Diandra, membuka percakapan di dalam mobil yang cukup hening.

"Di tempat nya Bunda ku, di." Ujar Arkan.

"Ara or Dinda lebih singkat kak, kenapa masih tetep kekeh sama panggilan itu sih." Diandra tertawa pelan saat Arkan memanggilnya "di."

ASMARALOKA [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang